Bahan kateketika; 1. Hukum Taurat, 2. Pengakuan Iman, 3. Doa Bapa kami
Bahan
kateketika; 1. Hukum Taurat, 2.
Pengakuan Iman, 3. Doa Bapa kami
I.
Pendahuluan
Pada
awal abad enam belas, Marthin Luther meyadari pentingnya untuk memperkuat
ajaran-ajaran dasar iman Kristen. Doktrin-doktrin tersebut tidak hanya
dibutuhkan oleh kaum awam saja, tetapi juga oleh para pendeta. Hal ini berlaku
untuk orang Kristen di seluruh dunia baik di Eropa dan Amerika Serikat, di
afrika dan Asia, dan tentunya juga di Indonesia. Karena penting maka Lutheer
mempersiapkan “Pengajaran dasar iman Kristen” untuk orang-orang Kristen di
Jerman saat itu. Lutheran Heritage Foundation
telah menerjemahkan buku teks dasar ke berbagai bahasa, termasuk Bahasa
Indonesia, sehingga dengan memakai pedoman doktrin ini, maka orang-orang
Indonesia akan yakin
dengan pengajaran kristus.
II.
Pembahasan
Pengajaran tentang iman
Kristen erat berhubungan dengan “berita Alkitab”. Pengajaran itu adalah
rangkuman dogmatis dari apa yang kita baca dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Sejak dahulu seperti yang telah kita dengar dalam karangan kita tentang
“sejarah katekese gerejawi” pengajaran ini merupakan suatu bagian yang tetap
dari bahan-bahan katekese.[1]
2.1. Hukum Taurat
Hukum Taurat adalah
hukum yang diberikan oleh Allah pada manusia, Allah menulis firman itu dalam
dua loh batu. dan memberikannya pada
manusia pertama sekali pada Musa lalu pada umatnya. ( Kel 19-20;31:18) Allah
memberikan Taurat itu dalam urutan tertentu tetapi tidak mencamtumkan nomor
urutan, (Ul 5:6-21;Kel 20:1-17). Tuhan Yesus juga menerangkan arti sepuluh
firman Allah itu pada manusia ( Mat 5)[2].
Pengajaran Hukum taurat
dalam katekisasi menolong para murid mengerti sepuluh hukum dalam kehidupan
umat israel dan masa kini. Dan menolong murid agar menyadari hukum Tuhan itu
bukan terdiri atas peraturan-peraturan saja, tetapi yang pertama didasarkan
yang pertama-tama hubungan yang benar denhan Allah, yang menjadi bahann Alkitab
dalam pembahasa ini ialah, Mazmur
119:1-15, Bahan ini diambil karena
disebut juga dengan Mazmur taurat, karena yang menjadi pokok pemberitaan adalah
Taurat, Hukum Tuhan, sumber kesukaan orang percaya. Kemudian Hukum Taurat yang dibahas hukum
taurat 1-4. Dalam hukum ini manusia dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang
benar dengan Tuhan, Allah pembebas.
Hukum 1-4 mengajarkan Tuahan menuntun umatNya untuk hidup dalam Dia,
hidup bagi dia, dan hidup karena dia, degan memelihara perhubungan yang benar
dengan Allah sang pembebas.
2.1.1. Dampak pengajaran Hukum
Taurat dalam katekisasi
a.Mengajak para katekisan
untuk hidup bersama-sama memikirkan siapakah sesama manusia dan bagaiman harus
menjaga hidup dalam hubungan yang benar dengan sesama manusia. Bahan Alkitab
Lukas 10:25-37, bahan ini diambil karena dalam percakapan Yesus dengan Ahli
taurat, diskusi ini bermuara pada inti sari hukum Turat, yaitu kasih pada
Tuahan dan kasih pada sesama manusia.
Hukum Tuarat yang dibahas adalah hukum taurat 5-7 . Orang percaya
dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan sesama manusia, dengan
cara dikehendaki oleh Tuhan sendiri sebagaiman ia dipanggil untuk hidup dalam
hubungan yang benar dengan Allah.
b.Memberikan pengertian dan
menyadarkan katekisasi bahwa Tuhan, juga menuntut manusia untuk berhubungan
secara benar dengan sesama manusia.
Bahan Alkitab yang dibahas Amsal:30:7-9 , “Doa
agur bin yake”, doa ini mencakup hubungan baik dengan sesama manusia,
kebutuhan rill manusia, kemungkinan yang timbul dari diri manusia dalam
hubungannya dengan harta milik pemberian Allah. Allah adalah alamat yang tepat
untuk meminta sesuatu, menjadi kebutuahan hidup. titah yang dibahas ialah titah
8-10. Dalam titah ini diajarkan untuk menghormati milik dan menghormati hak dan
merasa puas dengan apa yang sudah diberikan Allah, bahkan juga dipanggil dalam
hubungan yang benar dengan sesama dengan kejujuran, keadialan, dan kebenaran.[3]
2.1.1.1. Pembagian
Hukum Taurat[4]
a.
Firman
Pertama
Jangan ada padamu allah lain
dihadapan-Ku
Apa artinya? Kita harus takut,
cinta, dan percaya pada allah melebihi segala sesuatu.
b.
Firman
Kedua
Jangan menyeut nama Tuhan allahmu
dengan sembarangan.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta pada Allah sehingga kita tidak mengutuk,bersupah, berbuat licik,
berdusta, atau menyesatkan dengan nama-Nya, malinkan meyebutkan namaNya dalam
setiap kesusahan, doa, pujian, dan syukur.
c.
Firman
Ketiga
Ingat dan kuduskanlah hari Sabat.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta pada Allah sehingga kita tidak meremehkan perawatan dan sabda-Nya,
melainkan menjaga kesuciannya dan dengan suka hati mendengarkan dan
mempelajarinya.
d.
Firman
Keempat
Hormatilah Ayah dan ibumu.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta kepada Allah sehingga kita tidak memandang rendah atau marah terhadap
orang tua dan atasan lainnya, tetapi menghormati mereka, melayani dan mematuhi
mereka, mencintai dan menghargai mereka.
e.
Firman
Kelima
Jangan membunuh.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta pada Allah sehingga kita tidak menyakiti atau melukai sesame kita secara
fisik, tetapi membantu dan mendukung mereka dalam setap kebutuhan fisik.
f.
Firman
Keenam
Jangan berzinah.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta kepada Allah sehingga menuntun diri kita kepada kemurnian seksual dan
hidup sopan dalam setiap perkataan dan perbuatan, dan suami maupun istri saling
mencintai dan menghormati.
g.
Firman
Ketujuh
Jangan
mencuri.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta kepada Allah sehingga kita tidak mengambil uang atu milik sesama kita,
atau mendapatkannya dengan tidak jujur, malinkan membnatu sesame kita untuk
meningkatkan dan menjaga harta milik dan penghasilannya.
h.
Firman
Kedelapan
Jangan
mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta kepada Allah sehingga kita tidak mengucapkan dusta tentang sesame kita,
mengkhianatinya, memfitnhnya, merusak nama bainya, malinkan membelanya,
menceritakan kebaikannya, dan menjelaskan segala hal dengan cara yang terbaik.
i.
Firman
Kesembilan
Jangan
mengingini rumah sesamamu.
Apa artinya? Kita harus takut dan
cinta kepada Allah sehingga kita tidk berencana memiliki warisan atau rumah
sesame kita, atau mengambilnya dengan cara yang tampak benar sekalipun,
malinkan menolong dan memberinya bantuan dalam menjaga miliknya tersebut.
j.
Firman
Kesepuluh
Jangan mengingini istri sesamamu
atau hambaya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya,
atau apapun yang dipunyai sesamamu.
Apa artinya? Kiya harus takut dan
cinta kepada Allah sehngga tidak memikat atau merebut istri sesama kita,
karyawan-karyawati, atau binatang peliharaannya, ataumenghasut mereka
melawannya, melainkan mendorong mereka untuk tetap tinggal dan mengerjakan
tugas kewajiban mereka
Bagian penutup Sepuluh firman Allah
Apa yang dikatakan allah tentang
kesepuluh firman-Nya itu? Ia berkata, “Aku Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, yang membalaskan kesalahan kepada anak-anaknya, kepada keturunan yng
ketiga dn keempat dari orang-orng yang membenci Aku, tetapi akau menunjukkan
kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaiut mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.” (Kel. 20: 5-6)
Apa
artinya? Allah mengancam untuk menghukum semua orang yang melanggar
perintah-perintah tersebut, maka kita harus takut akan murka-Nya dan tidak
melakukan sesuatupun yang melawan Dia. Namun, Ia menjanjikan rahmat dan berkat
kepada semua orang yang memelihara perintah-perintah-Nya. Maka dari itu, kita
pun harus cinta dan percaya kepada-Nya dan dengan suka-cita melaksanakan apa
yang Dia perintahkan.
2.2. Pengakuan Iman
Sejak berdirinya,Gereja
mengungkapkan keyakinan dan imannya dalam pengakuan iman. Rumusan pengakuan
iman berkembang dari yang pendek dan sederhan dan yangb panjang. Pengakuan iman
yang pendek kita temukan di alkitab ( Mat 16:16, 1 Kor 8:6,dll) istilah dari
pengakuan iman berasal dari kata Credo atau confeiso
Yang berati pernyataan atau pengakuan iman. Penagakauan iman berisi
pernyataan pada semua orang bahwa kita percaya Tuhan, pengakuan iman juga
merupakan rangkuman isi Alkitab, berbagai kesaksian dirumuskan maka lahirlah
inti iman Kristen. Secara umum ada 3
pengakuan Iman; yang pertama, pengakuan iman Rasuli (symbolum Apostolicum), yang ke-2, pengakuan iman
Nicea-konstantinipel (symbolum Niceano-
Constantinopolitanum) dan yang ke-3, Pengakuan iman Antanasianum (Symbolum Antanasinum). Pengakuan ini
lazim digunakan sejak abad ke-7 dan disebut sebagai penagakauan iman okumenis,
walaupun yang sering diikrarkan pada Gereja Luteran dan Calvinis adalah
pengakuan iman Rasuli. [5]
Dalam pengajaran Katekese penagakauan iman penting dalam membeikan pengertian
maksud, dan fungsi penagakuan iman Kristen sebagai jawaban terurai dari gereja
terhadap berita keselamatan. [6]
2.2.1. Pembagian
Iman Rasuli[7]
a.
Bagian Pertama ( Penciptaan)
Aku percaya akan Allah, Bapa
yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Apa
artinya? Aku percaya bahwa Allah telah menciptakan diriku dan segala ciptaan;
bahwa Ia telah memberiku tubuh, jiwa,
mata, telinga, dan semua anggota tubuhku, pikiran dan semua panca inderaku, dan
masih selalu memeliharanya.
Dia
menjauhkan aku dari segala bahaya dan menjaga serta melindungiku dari yang
jahat.
b.
Bagian Kedua ( Penebusan )
Dan akan Yesus Kristus,
Putera – Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria, yang menderita sengsara pada pemerintahan
Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan. Yang turun ketempat
penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang naik kesurga
duduk disebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa. Dari situ akan datang,
mengadili orang hidup dan mati.
Apa
artinya? Aku percaya bahwa Yesus kristus, yang sungguh-sungguh Allah yang
berasal dari Allah Bapa sejak kekal, dan sungguh-sunguh manusia yang dilahirkan
oleh Perawan Maria, adalah Tuhanku yang telah menebusku, manusia yang tersesat
dan terhukum, yang telah melunasi dan merebutku dari segala dosa, dari maut,
dan dari kuasa setan; bukan dengan emas maupun perak, tetapi dengan kekudusan
darah-Nya yang mulia, dan dengan penderitaan dan kematianNya tanpa dosa. Sehingga
aku bisa menjadi milikNya dan hidup mengikutinya dalam kerajaanNya dan
melayaniNya dalam kebenaran, kemurnian, dan berkat abadi.
c.
Bagian Ketiga ( Pengudusan )
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja kristen yang kudus, persekutuan para kudus, Pengampunan dosa,
kebangkitan badan, dan kehidupan kekal.Amin.
Apa
artinya? Aku percaya bahwa dengan pikiran atau kekuatanku sendiri aku tidak
percaya akan Yesus Kristus Tuhanku, atau datang pada-Nya; tetapi Roh Kudus
telah memanggilku melalui Injil, menerangi dengan rahmat karunia-Nya,
menguduskan dan menjaga diriku didalam iman yang benar . Pada akhir zaman, Ia
akan membangkitkan diriku dan semua orang mati, dan mengaruniakan hidup abadi
kepadaku dan kepada seluruh umat yang beriman kepada Kristus.
2.3. Doa
Bapa Kami
Pentingnya pengajaran
ini pada murid katekese, supaya murid katekese semakin bertumbuh dalam sikap
dan pemahaman doa yang baik. Yesus memberikan doa kepada kita untuk menunjukan
cara berdoa ( Mat 6:9-13, Luk 11:1-4). Doa bapa kami terbagi atas tiga bagian
yaitu:
1.
Pengantar: Bapa
kami.
2.
Permohonan:
Tujuh permohonan
a. Tentang
Nama Allah.
b. Tentang
kerajaan Allah
c. Tentang
kehendak Allah
d. Tentang
Makan kita sehari-hari
e. Tentang
dosa-dosa kita
f. Tentang
pencobaan pada kita
g. Tentang
kelepasan kita
3.
Kesimpulan:
puji-pujian ( doxologi)
Mengapa disebut Doa bapa kami? itu karena kita milik
Allah. Allah yang menciptakan kita,
Allah anak yang melepaskan kita dari dosa, Allah roh kudusyang yang membawa
kepada iman Yesus kristus dan menjadikan kita keluarga Allah. Sebagai Allah
yang mengasihi kita, Allah mengundang kita untuk berbicara kepadaNya di dalam
doa.[8]
2.3.1.
Pembagian Doa
Bapa Kami[9]
1.Pendahuluan
Bapa
kami yang di sorga.
Apa
artinya? Melalui perkataan tersebut tersebut Allah dengan penuh kasih mesra mengajak kita untuk percaya
bahwa ia sungguh-sungguhngguh Bapa kita, dan bahwa kita sungguh-sunggnguh
anak-anak-nya, sehingga dengan seluruh keberanian dan keyakinan bisa kita
memohon kepadada-nya seperti anak-anak kesayangan memohon kepada Bapa yang
mereka kasihi.
2.Doa
Pertama
Dikuduskan
lah nama-Mu.
Apa artinya? Nama Allah, tanpa sedikitpun
keraguan, kudus dalam diri-nya sendiri, tetapi ia memohon melalui Doa ini
supaya kekudussan seperti itu dipelihara juga diantara kita. Bagai mana menjaga
kekudusan nama Allah? Kekudussan nam Allah terjaga apabila kebenaran dan
kemurnian Sabda Allah diajarkan , dan kita sebagai anak-anak allah juga
mengarahkan hidup kita kepada kekudusan
menurut sabda-nya. Tolonglah kami untuk melakukannya, ya Bapa terkasih yang ada
di dalam surga! Namun, barang siapa yang mengajarkan atau hidup berlawanan
dengan Sabda Allah mencemarkan nama Allah di antara kita. Lindungilah kami dari
hal tersebut, ya Bapa Surgawi!
3.Doa
kedua
Datanglah
kerajaan-Mu.
Apa artinya? Kerajaan Allah
sungguh-sungguh datang dengan sendirinya tanpa doa kita, tetapi kita memohon
melalui doa ini supaya Kerajaan Allah datang kepada kita.
Bagai
mana kerajaan Allah datang? Kerajaan Allah datang apabila Bapa surgawi memberi
kita Roh kudus-nya, sehingga dengan rahmat-nya kita percaya akan Sabda
kudus-nya dan menghayati hidup Ilahi di sini pada saat ini dan nanti dalam ke
abadian .
4.Doa
Ketiga
Jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti dalam surga. Apa artinya? Kehendak Allah yang baik dan
penuh Rahmat terjadi sedikit pun tanpa doa-doa, tetapi kita memohon melalui doa
tersebut supaya hal itu terjadi di antara kita juga.
Bagaimana
kehendak Allah terjadi? Kehendak Allah terjadi apabila Allah mematahkan dan
menghalangi maksud dan rencana jahat
setan, dunia, dan kodrat kita yang penuh
dosa yang tidak mengkehendaki kita menguduskan nama Allah atau tidak lagi
kerajaan-nya datang;
Dan
apabila Allah menguatkan dan meneguhkan
kita dengan Sabda dan kesetian-nya
sampai kita mati. Ini lah kehendak-nya yang amat baik dan murah hati.
5.Doa
Keempat
Berilah
kami rejeki pada hari ini.
Apa artinya? Allah benar-benar memberi
rejeki bagi setiap orang tiap hari tanpa doa-doa kita, bahkan bagi semua orang
jahat, tetapi kita memohon melalui Doa ini supaya Allah membimbing kitauntuk
menyadarinya dan menerima rejeki kita tiap hari dengan penuh syukur.
Apa
artinya rejeki pada hari ini? Rejeki pada hari ini mencakup segala sesuatu yang
menyangkut sokongan dan kebutuhan badan seperti makanan, minuman ,pakaian,
sepatu, rumah, keluarga, tanah, binatang, uang, harta benda, suami atau istri yang setia, anak-anak yang patuh,
pekerja yang penuh pengabdian, pemimpin yang setia dan saleh, pemerintah yang baik, cuaca yang
bersahabat, kedamaian , ke-sehatan, penguasaan diri, nama baik yang terjaga,
teman-teman yang bai, tetangga yang setia, dan sebagainya.
6.Doa
Kelima
Dan
ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami.
Apa artinya? Kita memohon melalui doa
ini supaya Bapa kita di surga tidak memandang dosa-dosa kita atau menolak doa
kita karena dosa-dosa tersebut. Kita tidak hanya tidak pantas atas hal-hal yang
kita mohon tetapi kita pun tidak pantas menerimanya. Namun demikian, kita memohon agar ia memberi kita
segala hal berkat rahmat, sebab kita berdosa setiap hari, sehingga tidak pastas
menerima apa pun selain hukuman. Maka dari itu, kita pun dengan tulus hati akan
mengampuni orang lain dan dengan suka cita melakukan kebaikanbagi orang yang bersalahkepada kita.
7.Doa
Keenam
Dan
janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan. Apa artinya? Tuhan tidak mencobai
siapa pun. Kita memohon melalui doa ini supaya Allah berkenan menjaga dan melindungi kita, sehingga setan,
dunia dan kodrat kita yang penuh dosa tidak mengelabui atau menjerumuskan kita
kedalamkeyakinnan sesat, keputusasaan , aib dan cela besar lain-nya. Walau pun
diserang oleh hal-hal tersebut, kita berdoa supaya kita pada akhirnya mampu
mengatasinya dan meraih kemenangan.
8.Doa
Ketujuh
Tetapi
bebaskan lah kami dari yang jahat. Apa artinya? Kita memohon melalui doa ini,
secara ringkas, supaya Bapa di surga berkenan menyelamatkan kita dari setiap
kejahatan badan dan jiwa, harta milik dan nama baik, dan akhirnya, memberi kita
ajal yang penuh berkat, dan dengan
kemurahan hati-nya mengambil kita dari lembah duka ini bagi diri-nya sendiri di
dalam surge.
9.Penutup
Sebab
milik-Mulah Kerajaan, kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. Apa artinya? Itu
berarti bahwa aku harus yakin bahwa doa-doa tersebut menyenangkan hati Allah
kita di surga, dan di dengarkan oleh-nya; karena ia sendiri telah menyuruh kita
untuk berdoa dengan cara seperti itu dan berjanji untuk mengabulkan-nya. Amin.,
amin berarti “Ya, ya semoga terjadi demikian”
III. Kesimpulan
Dapat kami tarik yang
menjadi pokok dalam pembahasan kami ialah bahwa sanya di dalam bertumbuh dengan
iman kita kepada Yesus, haruslah bukan hanya sekedar mengetahui
pengajaran-pengajaran katekisasi itu sendiri. Melainkan di dalam kehidupan
sehari hari haruslah kita mempraktikannya, seperti berdoa dan berusaha
mengamalkan ajaran-ajaran katekisasi itu. Kita telah mengenal Hukum Taurat,
memang benar hidup kita tidak lagi diselamatkan oleh Hukum Taurat, tetapi orang
yang telah diselamatkan tentunya secara otomatis pastilah hidup menaati hukum
taurat.
IV. Refleksi Teologis
Matius 18:
6-7 “ Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang
percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada
lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala
penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang
mengadakannya”. Dengan acuan ayat tersebut selayaknya kita haruslah
berhati-hati dalam melakukan segala tindakan kita. Ajaran-ajaran kristus yang
sampai pada kita hari ini haruslah kita mempelajarinya dengan baik, agar
pemahaman kita terhadap Kristus tidak salah dan kita tidak memberi pengajaran
yang salah.
V. Daftar
Pustaka
..........., berkumpul di sekitar Kristus “pedoman
singkat penggunaan buku katekisasi”,Jawa tengah,Lembaga pendidikan kader GKJ/GKI,1998
J. Sedory Elmer, Landasan
iman Kristen denagan penjelasanya,Amerika serikat, Lutheran Heritage Foundation,2003
M.S.P. Marbun Tumpal dkk, Buku katekisasi GKPI,
Pematang
siantar ,Kaportase GKPI, 2013
Purba Burju, Pengajaran
Sidi di HKI ,Pematang siantar , kaportase HKI, 2003
Jefferson.S, Landasan
Iman Kristen, Macomb: Lutheran Heritage Foundation,2005
Daniel Nuhamara,dkk., Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: Bina Media Informasi,2005
Abineno,J.L.Ch.,
Sekitar katekese Gerejawi, Jakarta:
Gunung Mulia, 2002
[1]
J.L.Ch. Abineno, Sekitar katekese
Gerejawi, (Jakarta: Gunung Mulia, 2002), 132
[2]
Elmer J. Sedory, Landasan iman Kristen denagan penjelasanya,(
Amerika serikat:Lutheran Heritage
Foundation,2003) 49-50
[3]
..........., berkumpul di sekitar Kristus “pedoman
singkat penggunaan buku katekisasi”,(Jawa
tengah:Lembaga pendidikan kader GKJ/GKI,1998) 90-96
[4] S.Jefferson,
Landasan Iman Kristen, ( Macomb:
Lutheran Heritage Foundation,2005), 9-11
[5]
Tumpal M.S.P. Marbun dkk,Buku katekisasi GKPI, (Pematang siantar
:Kaportase GKPI,2013) 195-196
[6]
...........,berkumpul di sekitar Kristus “pedoman
singkat penggunaan buku katekisasi”, 90-96
[7]
Daniel Nuhamara,dkk., Pendidikan
Agama Kristen, (Jakarta: Bina Media Informasi,2005), 15-17
[8]
Burju Purba, Pengajaran Sidi di HKI , ( Pematang
siantar kaportase HKI:2003),
151
[9]
Daniel Nuhamara,dkk., Pendidikan
Agama Kristen, 18-21
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment