FAKTA SISTEM PENANGGALAN DI DUNIA
Sistem penanggalan pada dasarnya mengacu pada fenomena astronomi, sedangkan dalam perhitungan matematisnya, penyusunan penanggalan didasarkan pada siklus astronomi tertentu dengan aturan yang berbeda. Pada umumnya, sistem penanggalan yang digunakan mendasarkan pada siklus astronomi yang mengikuti aturan tetap, seperti mengikuti daur fase bulan, fase Bumi mengelilingi Matahari, dan mendasarkan pada aturan abstrak yang hanya mengikuti siklus berulang tanpa memiliki makna astonomis, aturan ini berdasarkan aturan hukum tertulis ataupun hukum yang disampaikan melalui lisan.
Macam-Macam Sistem Penanggalan
a. Sistem Penanggalan berdasarkan Jenis Acuan Pewaktuan
1) Kalender Matahari (Solar System), Kalender Matahari merupakan kalender yang menggunakan pergerakan Matahari sebagai dasar perhitungannya, patokan utamanya adalah ketika Matahari di equator atau ketika lama siang dan malam hari sama panjangnya pada awal musim semi di belahan bumi bagian utara. Satu tahun adalah lamanya Matahari beredar dari titik musim semi ke titik musim semi selanjutnya, yaitu selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik (365.2422 hari) atau disebut juga lamanya revolusi Bumi. Contoh kalender ini adalah Kalender Mesir Kuno, Kalender Romawi Kuno, Kalender Maya, Kalender Julian, Kalender Gregorian, dan Kalender Jepang.
2) Kalender Bulan (Lunar System) Kalender Bulan memanfaatkan perubahan fase bulan sebagai dasar perhitungan waktu. Dalam perjalanannya mengelilingi Bumi, fase bulan akan berubah dari fase bulan mati ke bulan sabit, bulan separuh, bulan lebih separuh, purnama, bulan separuh, bulan sabit, dan kembali ke bulan mati. Lamanya ratarata 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik (29.5306 hari), periode ini disebut satu bulan. Panjang tahunnya adalah 12 bulan (12 x 29.5306 hari) = 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik (354.3672 hari). Contoh kalender ini adalah Kalender Hijriah, Kalender Saka, dan Kalender Jawa Islam.
3) Kalender Bulan-Matahari (Luni-Solar System) Kalender Luni-Solar adalah kalender yang dalam satu tahun berumur 365.2422 hari (sama seperti kalender Matahari), namun didalam pergantian bulan dalam kalender ini disesuaikan dengan fase-fase bulan sehingga 1 bulan = 29.5306 hari. Normalnya, kalender terdiri dari 12 bulan. 1 bulan ada yang lamanya 29 hari, ada yang 30 hari. Maka, jika kita hitung dalam setahun hanya ada 12 x 29.5309 hari = 354 hari, lebih cepat 11 hari dari yang seharusnya. Agar kalender ini tetap konsisten dengan pergerakan Matahari, dibuatlah tahun kabisat yang terdiri dari 13 bulan sebanyak 7 kali dalam 19 tahun. Kelebihan kalender ini adalah konsistennya dengan musim sekaligus penggunaannya untuk keperluan ibadah. Contoh kalender ini adalah Kalender Cina, Kalender Yahudi, dan Kalender Babilonia.
b. Sistem Penanggalan berdasarkan mudah dan tidaknya perhitungan
1) Aritmatik adalah sistem kalender yang dapat dengan mudah dihitung karena berdasarkan rumus-rumus dan perhitungan aritmatik, contohnya: Kalender Masehi.
2) Astronomik adalah sistem kalender yang didasarkan pada pengamatan astronomi (pengamatan posisi benda langit) yang berkelanjutan, contohnya: Kalender Hijriah dan Kalender Cina.
Sistem penanggalan yang berkembang di dunia sejak zaman kuno sampai era modern yang dicatat dalam Ensiklopedia Britannica, antara lain: Penanggalan Sistem Primitif (Primitive Calendar System); Penanggalan Barat (Western Calendar), meliputi: Penanggalan Romawi, Penanggalan Julian, Penanggalan Gregorius, Penanggalan Perpertual; Penanggalan Cina (Chinese Calendar); Penanggalan Mesir (Egyptian Calendar); Penanggalan Hindia (Hindia Calendar) atau Penanggalan Saka; Penanggalan Babilonia (Babylonia Calendar); Penanggalan Yahudi (Jewish Calendar); Penanggalan Yunani (Greek Calendar); Penanggalan Islam (Islamic Calendar); Penanggalan Amerika Tengah (Middle American Calendar)

Sistem penanggalan Masehi (Gregorian) yang sekarang digunakan berakar dari sistem kalender Julian yang merupakan perbaikan sistem kalender Romawi. Reformasi kalender ini dilakukan Julius Caesar pada tahun 45 SM dengan bantuan seorang ahli Mastematika dan Astronomi Alexandria yang bernama Sosigenes dengan mempergunakan panjang satu tahun masehi = 365,25 hari. Sistem Kalender ini kemudian terkenal dengan sistem kalender (penanggalan) Julian. Nama lain Penanggalan Masehi adalah penanggalan Syamsiah atau penanggalan Miladiah, penanggalan ini diciptakan dan diproklamirkan penggunaannya dengan Numa Pompilus pada tahun berdirinya kerajaan Roma tahun 753 SM. Penanggalan ini berdasarkan pada perubahan musim sebagai akibat peredaran semu Matahari dan menetapkan panjang satu tahun berumur 366 hari. Bulan pertamanya adalah Maret karena posisi Matahari berada di titik Aries pada bulan Maret. Kemudian pada tahun 46 SM, menurut penanggalan Numa sudah bulan Juni tetapi posisi Matahari sebenarnya baru pada bulan Maret sehingga oleh Julius Caesar sebagai penguasa kerajaan Romawi atas saran dari ahli Astronomi Iskandaria yang bernama Sosigenes diperintahkan agar penanggalan Numa tersebut diubah dan disesuaikan dengan posisi Matahari yang sebenarnya, yaitu dengan memotong penanggalan yang sedang berjalan sebanyak 90 hari dan menetapkan pedoman baru bahwa satu tahun = 356.25 hari. Bilangan tahun yang tidak habis dibagi empat dinamakan sebagai tahun Basithah (tahun pendek atau Common Year) dengan umur 365 hari, sedangkan bilangan tahun yang bisa dibagi empat dinamakan tahun Kabisat (tahun panjang atau Leap Year) dengan umur 366 hari. Penanggalan hasil koreksian ini kemudian dinamakan dengan Kalender Yulius atau Kalender Yulian.
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment