MARXISME (SUATU TINJAUAN ETIS)
Dalam sejarah hidup manusia terutama dalam hidup bermasyarakat selalu ada perbedaan kehidupan sosialnya. Kehidupan sosial yang berbeda tersebut kemungkinan besar dapat menciptakan kelompok-kelompok masyarakat sesuai dengan tingkat kehidupannya (level of live). Hal itu dapat kita lihat misalnya: perbedaan yang kaya dan miskin, terpelajar dan tidak terpelajar, golongan tinggi/bangsawan dan orang biasa (awam), dan lain sebagainya.Dalam hal ini Marxisme yang merupakan ajaran Karl Marx menyatakan bahwa masyarakat kapitalis dengan sendirinya akan berubah menjadi masyarakat sosialis. Adapun tujuan dari Marxisme itu sendiri adalah untuk membentuk masyarakat/dunia baru, dimana masyarakat hidup tanpa ada perbedaan kelas atau golongan. Maka perbedaan kelas itu perlu dirubah dan dihancurkan walau harus dengan kekerasan (revolusi), tanpa memikirkan golongan masyarakat lainnya.Karl Marx adalah seorang teoritikus dan organisator sosialis Jerman, bapak gerakan sosial demokrasi dan komunisme.
Karl Marx (1818-1883), lahir di sebuah kota yang bernama Trier, Jerman pada 5 Mei 1818. Keluarganya adalah orang Yahudi. Ayahnya seorang pengacara dan pegawai umum. Mereka masuk Kristen tahun 1824 dan semua anggota keluarganya dibaptis dalam Gereja Lutheran. Marx memasuki Universitas Bonn dan Berlin untuk belajar mengenai sejarah, Philosopy dan juga Hukum. Dia memperoleh gelar Doctor tahun 1841 di Berlin. Marx tertarik dalam studi-studi masalah sosial politik. Dia juga suka belajar filsafat seperti aliran Idealisme yang diajarkan Hegel. Marx juga memberikan perhatiannya terhadap suasana kolot/kuno di kerajaan Prusia, yang banyak terdapat perbedaan-perbedaan besar antara berbagai lapisan masyarakat serta susunan masyarakat yang feodal (sewenang-wenang). Marx menikah dengan Jenny Von Westpalem, yaitu putri dari seorang bangsawan tertinggi di Jerman.
Dalam perjalanan hidupnya, Marx berkenalan dengan Fiederich Engels yang menjadi teman setianya sampai mati. Mereka memiliki pola pikir atau pandangan yang sama. Engels lahir di Barmen (1820). Engels adalah seorang putra dari seorang pengusaha pabrik yang tekenal dan kaya. Engels melihat sendiri bagaimana kesulitan kaum buruh di perindustrian di Inggris.Pada tahun 1842, Marx menjadi pemimpin redaksi harian Rheinische zeitung yang setahun kemudian dilarang oleh pemerintah Inggris, karena menganut pandangan yang radikal, kemudian Marx pindah ke Paris dan pada tahun yang sama pindah ke Brussel. Tahun 1848 Marx pindah ke Jerman dan menetap di kota Koln, di sana dia menerbitkan harian baru Neve Rhesen Zeitung. Tahun 1849, Marx diusir dari Jerman dan menyingkir ke London serta tinggal di sana sampai akhir hidupnya. Pada tahun 1848, Marx dan Engels menulis Manifesto/ajaran komunis. Setelah kematian Marx, Engels menangani penerbitan dua bagian terakhir dari karya utama Marx yaitu Das Kapital yang berisikan seruan berjuang untuk merebut dan melawan orang-orang Borjuis. Di kancah perpolitikan dunia, Marx dikenal sebagai seorang organisator dalam pertemuan Internasional pertama tahun1864. Marx berjuang keras demi keutuhan bersama para kaum buruh juga bersama para pemikir sosialis lain seperti Piere-Joseph Proudhon dari Prancis (1809-1865) dan M. A. Bakunia dari Rusia.
Latar belakang Marxisme
Pada mulanya Marxisme dipelopori oleh pemikir-pemikir besar yaitu Karl Marx dan Friederich Engels. Mereka berdua mempunyai pandagan yang sama tentang kesulitan hidup kaum buruh. Golongan kaum buruh adalah mereka yang bekerja dalam industri atau perusahaan modern. Kaum buruh di Eropa pada abad 18 dan 19 mengalami nasib pahit karena perlakuan yang tidak manusiawi dari pihak kaum majikan. Marx menamakan perlakuan itu sebagai : “penghisapan manusia oleh manusia”sehingga terjadilah kemiskinan. Secara praktis, kemiskinan ini terjadi akibat penindasan dan egoisme orang kaya (kapitalis) yang disebabkan oleh kelakuan sesama manusia yang tidak adil yang ingin mencari keuntungan sendiri dengan mengorbankan orang lain. Golongan yang miskin ini dimasukkan dalam kelas proletar yaitu kelas yang tidak diikutsertakan di dalam kehidupan masyarakat dan disingkirkan dari sistim sosial yang berlaku.Untuk itu Marx ingin tampil sebagai pembaharu masyarakat. Ia hendak memandang kenyataannya, melainkan hendak mengubahnya demi kepentingan manusia. Marx melihat bahwa suatu kelompok besar rakyat hidup di dalam keadaan yang sengara dan mengalami hidup yang tidak berharkat menusiawi, untuk itu Marx hendak memberikan hidup yang berharkat manusia kepada golongan kecil untuk memperbaiki keadaan itu.Menurut teori Marxisme, pada mulanya manusia hidup dalam keadaan komunisme sejati yakni alat-alat produksi berada dalam tangan masyarakat. Oleh karena itu, manusia mulai kekurangan makanan, perumahan dan pakaian. Manusia berusaha untuk membuat perkakas untuk menghasilkan keperluannya. Dengan demikian terjadilah perbedaan antara pihak orang-orang yang mempunyai perkakas dan orang-orang yang dipekerjakan mereka sebagai buruh. Demikianlah terjadi suatu masyarakat yang berkelas-kelas. Di satu pihak orang-orang yang memiliki alat-alat produksi (kaum Borjuis, kelas yang mempunyai), di pihak lain pihak orang-orang yang tidak memiliki alat-alat produksi (kaum proletar, yaitu yang memiliki barang sesuatupun).
Menurut Marx, perbedaan kedua kelas itulah asal mulanya segala kesulitan. Di masa lampau inilah pertentangan budak belian dengan pedagang-pedagang budak. Di kemudian hari zaman di feodal masalah ini menjadi pertentangan tuan-tuan tanah dan para penyewa tanah. Pada abad ke-19, setelah timbul industri besar yang modern terjadi pula pertentangan antara kaum kapitalis dan proletar.
Setelah Marx meninggal, pemikirannya atau pahamnya kemudian dilanjutkan oleh Frederick Engels sampai tahun 1895, lalu kemudian dikembangkan oleh Lenin. Leninlah yang membuat Marxisme menjadi suatu pergerakan dunia, yang makin lama menjadi perhatian orang-orang dan bangsa-bangsa. Seluruh hidupnya penuh dengan keinginan mewujudkan ajaran Marxisme di dalam praktek kehidupan manusia. Maka Lenin untuk pertama kalinya memberikan alat-alat kekuasaan kepada pengikut Marxisme yang atheis. Dialah yang membangun dan mengembangkan alat-alat kekuasaan itu di Rusia, dan dari Rusia dia berusaha agar komunisme itu menjadi kekuasaan dunia. Nyatalah bahwa Lenin telah membangun dan meluaskan ajaran Marx itu di sana-sini. Dia juga yang menggabungkan cita-cita dan motif-motif Rusia dengan Marxisme hingga menjadi satu, dan Lenin memadukan diri dengan revolusi. Karena pengaruhnya Marxisme itu telah menjadikan suatu kekuasaan historis. Sekalipun pengaruhnya sedemikian hebat, ajaran-ajaran Marx tidak seluruhnya diterima oleh para pengikutnya, sehingga setelah Marx meninggal, maka paham Marxisme terpecah dalam dua aliran.
Pokok Ajaran
Paham ini pada mulanya bersifat positif yaitu untuk meningkatkan taraf hidup kaum buruh, tetapi pada akhirnya terjebak dalam pelaksanaannya. Karl Marx melihat Gereja metutup mata terhadap kehidupan masyarakat, sehingga dia beranggapan bahwa agama berfungsi sebagai obat pembius rakyat.Ajaran Marx yang paling menonjol adalah: “Ajaran pertentangan kelas”. Yang dimaksud oleh Marx dengan istilah “kelas” ialah kelompok manusia yangmempunyai kedudukan yang sama dalam proses produksi yang terikat oleh kesamaan nasib. Dalam pertentangan kelas ada dua macam kelas, yaitu kelas Kapitalis (kaum bermodal atau orang kaya) dan proletar (golongan masa besar). Para anggota kelas yang sama, mempunyai kepentingan yang sama, tetapi kepentingan kelas yang berbeda saling bertentangan. Akibatnya antar golongan atau kelas saling bermusuhan, mau tidak mau terjadilah pertentangan kelas.Orang kapitalis disebut juga dengan istilah masyarakat Borjuis, yang diartikan sebagai kelompok yang menginginkan keuntungan-keuntungan dari kondisi masyarakat modern, yang hanya mementingkan keuntungan semata. Para usahawan yang mempunyai modal membeli tenaga pekerja yang perlu baginya dan menggajinya setimpal dengan hasil pekerjaannya, tetapi dalam parakteknya dilapangan pekerja (kaum buruh) mendapatkan gaji kurang dan sisanya menjadi untung baginya. Kaum proletar diperas tenaganya oleh kaum kapitalis. Pemerasan ini terjadi dengan apa yang disebut “nilai lebih”.Menurut Marx segala nilai tukar itu berdasarkan nilai kerja. Kerja itu mempunyai nilai pakai. Ia memerlukan nilai itu untuk mencapai tujuannya, yaitu laba, keuntungan, nilai tukar kerja harus ditentukan tepat sama dengan penentuan nilai tukar barang lainnya, akhirnya penentuan itu haruslah menurut jalan yang diperlukan untuk menghasilkan kerja tersebut. Apakah maksud teori itu?. Menurut Marx tiap-tiap barang itu mempunyai nilai pakai dan nilai tukar. Adapun hal yang sama pada masing-masing barang ialah: kerja. Kerja itulah yang memberi nilai kepada sesuatu barang, sehingga barang itu dapat ditukarkan dengan yang lain
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment