TEOLOGI AGAMA - AGAMA : Eskhatologi dan Kiamat
Eskhatologi dan Kiamat
(Suatu Tinjauan Religionum tentang
Eskhatologi dalam Kristen dan Kiamat dalam Islam Serta Implikasinya Terhadap
Cara Hidup Umat Yang Benar Di Indonesia)
I.
Latar
Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk Tuhan yang diberi akal dan pikiran,
yang tidak sama dengan ciptaan yang lainnya. Manusia hidup bersosial dan tidak
mampu hidup sendiri. Dengan akal dan pikiran yang ada, dunia ini semakin maju
serta teknologi yang semakin canggih membuat manusia menjadi merasa hebat serta
timbul rasa tinggi hati dan egois. Bahkan kenikmatan dunia dan kemewahan dunia
ini membuat manusia ingin untuk menikmatinya dengan melakukan berbagai usaha
yang bahkan itu adalah hal yang tidak benar lagi. Di Indonesia, melalui surat
kabar dan media massa lainnya,banyak terjadi tindakan kejahatan, penipuan,
penindasan dan bahkan pembunuhan dan sebagainya hanya dengan tujuan untuk
mendapatkan kebahagiaan di dunia ini. Untuk mendapatkan apa yang diinginkan
segala cara sudah dihalalkan dan bahkan sudah menjadi hal yang biasa
perilaku-perilaku tersebut dilakukan hanya untuk mendapatkan kenikmatan duniawi
ini yang membuat manusia tidak pernah merasa puas.
Banyak tujuan manusia hidup pada saat ini adalah hanya
untuk mendapat kebahagiaan dengan mendapatkan kekayaan yang melimpah. Tidak ada
lagi rasa peduli terhadap sesama dan menganggap orang itu sebagai obyek yang
bisa dimanfaatkan untuk mencapai apa yang dia harapkan. Manusia pada saat ini
lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, dan akan ada waktunya dunia ini
akan hancur dengan semua isinya. Manusia lupa akan apa yang menjadi tujuan yang
sebenarnya dan tergiur akan kenikmatan yang sementara yang akan ditinggalkan.
Sama dengan satu istilah “karena sibuk mencari hal yang harus ditinggalkan maka
lupa memcari apa yang paling penting untuk dibawa”. Akan tiba waktu bahwa dunia
ini akan binasa dan segala isinya akan hancur, maka apa yang dicari dan
dibanggakan manusia itu akan habis semuanya.
II.
Pembahasan
2.1.
Pengertian Ekskhatologi secara Umum
Dalam Kristen dan Islam
mengenal dan mengimani kedatangan akhir zaman. Secara umum akhir zaman adalah
dunia dan semua isinya menjadi rusak, binasa, lenyap, dimana seseorang tidak
akan dapat untuk memperbaikinya kembali. Atau juga dapat dikatakan suatu
bencana besar, rusak dan binasa, berakhir dan tidak akan muncul lagi. [1]Dalam
Kristen istilah ini dalam ilmu teologia dikenal dengan istilah Eskatologi sedangkan dalam Islam dikenal
dengan istilah Kiamat, dan dalam
Islam kiamat ini juga dikenal dengan kiamat Kubra
yaitu kehancuran alam semesta secara total. [2]
2.2. Eskhatologi dalam Kristen
2.2.1.
Pengertian
Ekskhatologi
Istilah Eskhatologi terdiri dari dua
suku kata Yunani “eskhatos” yang
artinya “akhir” dan “logos” yang
artinya firman atau ajaran.[3]
Eskhatologi adalah doktrin mengenai zaman akhir, yang masuk kedalam wacana
Kristen dengan makna kematian, penghakiman,surga dan neraka.[4]
Ekskhstologi merupakan pengajaran Alkitab tentang terjadinya akhir zaman, yang
didalamnya membahas topik-topik yang berkaitan dengan akhir dunia tentang waktu
terakhir (2 Tim. 3:1; Yak. 5:3), tentang suatu hari terakhir ( Yoh. 6:39-40,
44; 11: 24; 121:48), tentang zaman terakhir dan tentang saat terakhir (1 Ptr.
3:3).
2.2.2.
Eskhatologi
dalam PL
Dalam kitab nabi
Yesaya (terjemahan Indonesia LAI) ditemukan judul “Nubuat tentang Akhir Zaman”
pasal 24-27, dan juga terdapat juga dalam kitab-kitab yang lain seperti :
Yehezkiel, Hosea, Amos, Obaja, Mikha, Zefanya, Zakaria, dan Maleakhi. Tetapi
dalam kitab Daniel terdapat istilah yang secara harafiah mengatakan akhir
zaman, dan dikitab-kitab yang lain biasanya menggunakan istilah hari-hari terakhir (‘akharit hayyamin)
dan hari TUHAN (yom Adonay atau yom
Yahwew) atau hari itu (yom hahu)
terdapat dalam Yes. 2:2;13:6,9;24:21;27:1,12,13; Yeh. 13:5;38:16,19; Hos 3:5;
Am. 5:18,20;8:3,13; Ob. 15; Mi. 4:1,6;5:9; Zef. 1:7,9,10,14; Mal. 4:5.
Dalam Perjanjian
Lama, akhir Zaman ini dipahami berkembang dari waktu ke waktu. Pada zaman
sebelum pembuangan akhir zaman sering
diungkapkan dengan istilah “hari TUHAN” yang digambarkan sebagai hari kegelapan
(Ams. 5:20); hari penghukuman (Yes.24:21;27:1) hari pemusnahan oleh yang Maha
Kuasa (Yes.3:6,9;24:1,6). Disamping itu TUHAN juga akan melakukan
penyelamatan di Gunung Sion (Yes.
25:6-12). Dalam hal ini dapat kita lihat
bahwa akhir Zaman itu mempunyai dua
sisi yaitu penghukuman bagi orang yang tidak benar dan penyelamatan bagi orang
yang benar bagi Tuhan. Hari TUHAN itu akan datang, tapi waktunya sulit
dipastikan, dan para nabi mengatakan “sudah dekat” (Yes.13:6; dll).
Pada masa
pembuangan akhir Zaman adalah
penghukuman dan pembalasan, yang datangnya ‘sudah dekat’. Menurut Yehezkiel
kedatangannya ditandai dengan Israel akan diserang oleh bangsa-bangsa lain dan
akan dilanda gempa bumi( Yeh. 1-20).
Setelah masa pembuangan (lihat Zak.
12-14; Yl. 1:15 dan Daniel), disini disebut dengan “hari itu” dan “hari
TUHAN” yang kedatangannya ditandai
dengan matahari akan menjadi gelap gulita dan bulan
menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dasyat itu (Yl. 2:31
). Tetapi dalam hari Tuhan itu bukan hanya penghukuman tetapi juga membawa
penyelamatan bagi orang yang berseru pada Tuhan (Yl. 2:32).[5]
2.2.3.
Eskhatologi
dalam PB
Dalam Perjanjian
Baru, kita dapat melihat pengajaran Yesus terutama dalam perumpamaan-perumpamaan
yang Ia ajarkan seperti perumpamaan tentang lalang dan gandum (Mat.
13:23-30,36-43) dan perumpamaan tentang pukat (Mat. 13:47-50). Dalam
perumpamaan ini Yesus menyatakan bahwa pada waktunya malaikat akan memisahkan
orang yang benar dari orang yang jahat, dan orang yang jahat akan diberikan
ganjaran dengan mencampakkan ke dapur api (Mat. 13:41-43) begitu juga dengan
perumpamaan perjamuan kawin (Mat.22:1-14).
Ketika orang
Kristen mengaku bahwa Yesus adalah Kristus atau Mesias yang dibangkitkan Allah
dari kematian , hal ini langsung membawa umat Kristen kepada pengertian “akhir
Zaman” : Mesias adalah tokoh “akhir Zaman” dan kebangkitan adalah pristiwa
utama dari akhir zaman. Sama halnya dengan pemahaman Yahudi bahwasanya Mesias
itu datang untuk meniadakan segala kejahatan dan menghukum semua penjahat,
serta mengukuhkan pemerintahan atau kerajaan Allah dengan sempurna. Mesias
adalah pemegang kuasa terakhir dan semua orang pada masa akahir zaman tersebut
akan menghadap kepada-Nya, termasuk mereka yang sudah mati. Jadi intinya bahwa
akhir zaman adalah kedatangan Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan (Mrk. 13:26).
Dan akhir zaman tersebut akan dimulai pada saat kedatangan Yesus Kristus yang
kedua kali.
2.2.3.1.Kedatangan Kristus Yang kedua
Kalinya
Dalam injil telah dikatakan bahwa
Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwasanya Yesus berjanji mengenai hal
kedatanganNya yang kedua kali (“Aku pasti akan kembali” Yoh. 14:3,18;28;21,22-23).
Maksud ataupun tujuan dari kedatangan-Nya yang kedua kali ini tidaklah terlepas
untuk mengadili/penghakiman bagi semua orang (Yoh. 5:22; Kis. 10:42;17:31;
2Tim.4:1; 1Tes. 4:16). Setiap orang akan diadili baik yang hidup pada waktu
itu, baik yang sudah meninggal akan dibangkitkan dan diadili, baik orang benar
maupun orang fasik (Mat. 25:46). Tanda kedatangan hari Tuhan itu dikatakan akan
banyak penganiayaan terhadap umat Allah (Mat. 24:12,21 dst). Pada kedatanganNya
Tuhan akan membebaskan umatNya dari musuh-musuh mereka dan mengumpulkan mereka
yang terpilih dari semua zaman (1Tes. 4:17; Why.6:9, dst).[6]
2.2.3.2.Hari Penghakiman
Hari penghakiman ini juga akan terjadi
pada akhir dunia ini, sebab penghakiman itu akan diberikan kepada seluruh umat
manusia ( Mat. 13:40-43;2Ptr.3:7). Penghakiman ini juga merupakan serangkaian
kejadian bersamaan dengan kedatangan Yesus (Mat.25:19-46; 2Tes. 1:7-10). Standar
yang dipakai untuk menghakimi adalah berdasarkan kehendak Allah yang telah
dinyatakan. Semua yang menghadap tahta pengadilan akan masuk ke Surga atau
diusir dari padaNya. Hal ini tergantung pada kesukaan mereka apakah itu
kebenaran Kristus (kesukaan Surgawi) atau kesukaan neraka, hal ini ditentukan
oleh apa yang dilakukan manusia dalam daging (Mat.11:22-24;Luk. 12:47-48;20:47;
2 Kor. 9:6)[7]
Dalam masa
penghakiman ini setiap orang benar (Mat. 10:14) dan orang percaya akan
mendapatkan kebahagiaan kekal, dan sebaliknya setiap orang yang tidak benar dan
yang tidak percaya dan tidak mengenal injil Kristus mereka akan melihat
kematian kekal.[8]
2.2.3.3.Keadaan Akhir
Keadaan yang diterima setelah penghakiman
ada dua yaitu berupa berkat yang kekal maupun kesengsaraan yang kekal.
Bagi orang durhaka dikatakan bahwa mereka
masih akan berlanjut eksistensinya (Mat. 25:30, 46; Luk.16:19-31). Dalam
alkitab juga menyebutkan adanya tempat kesengsaraan yakni neraka yaitu api yang terus menyala-nyala (Mat. 13:42) dan lautan
api (Why.20:14,15). Dalam hal ini
hukuman itu tidak bisa kita tentukan dengan tepat, tapi dapat kita katakana:
1). Tidak adanya kehadiran Allah 2). Kesengsaraan didalam hidup yang tidak ada
akhirnya akibat dari dosa 3). Kesakitan dan penderitaan yang dialami Tubuh
maupun jiwa dan yang lain. Hukuman itu telah dikatakan kekal dan selama-lamanya
yang artinya waktu yang cukup panjang. Dalam Mat.25:46 dikatakan tentang lama
waktu kebahagiaan kekal orang benar dan kesengsaraan kekal orang durhaka. Api
neraka dikatakan juga “api yang tidak terpadamkan” (Mrk. 9:43) dan “ulat-ulat bangkai
tidak mati” (Mrk.9:48) dan lebih dari itu pemisah antara orang benar dan orang
durhaka dikatakan tak terjembatani (Luk. 16:26).
Keadaan akhir bagi orang percaya
akan didahului dengan lenyapnya dunia sekarang dan berganti dengan munculnya ciptaan
baru. Setelah ciptaan baru dijadikan maka Yerusalem akan turun dari Surga dari
Allah dan hadirat Allah tinggal diantara manusia, serta orang benar akan
memasuki kebahagiaan yang kekal mereka. Surga adalah tempat kediaman Bapa, dan
juga tempat kediaman orang percaya dan mereka yang mewarisi seluruh ciptaan
yang baru (Mat. 5:5; Why. 21:1-3). Pahala bagi orang yang benar adalah hidup
yang kekal yang artinya bukan hanya sekedar hidup yang tidak ada akhir, tetapi
juga dalam keadaan yang kepenuhannya (Rom. 2:7). Kepenuhan hidup ini dinikmati
dengan persekutuan dengan Allah yang merupakan esensi dari kehidupan (Why.
21:3). Mereka akan melihat Allah di dalam Tuhan Yesus, muka dengan muka,
merasakan kepuasan penuh bersama Dia, memuliakan dan memuji Dia.
2.2.3.4.Tanda-tanda Kedatangan Kristus
Meskipun mengenai waktu
kedatanganNya Yesus sendiri tidak memberitahukan waktu yang pasti, namun Yesus
memberikan jawaban secara panjang dan lebar pertanyaan para murid , “apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”(Mat. 24:3). Yesus menjawab
pertanyaan murid-muridNya dengan berbicara tentang satu masa yang mendahului
kedatanganNya kembali yang ditandai oleh 4 ciri umum yakni: Pemurtadan (Mrk.
13:5-6), penganiayaan dan kesaksian Gereja di seluruh Dunia (Mrk. 13:9-11;13;19),
peperangan dan konflik antar bangsa (Mrk. 13:7-8) serta kekacauan dalam tatanan
alam (Mrk. 13:8;24-25).Dalam tulisan Paulus juga berbicara bahwa tanda-tanda
itu adalah “akan datang masa sukar” (2 Tim.3), “murtad dan orang durhaka”(II
Tes.2).[9]
Gejala-gejala
yang mendahului kedatangan Kristus yang kedua kalinya dinyatakan dalam Mat.
24:5; 2Tes. 2:3-4; 1Yoh. 2:18;22:2; Yoh. 7; Why. 13. Dalam khotbah akhir zaman
dikatakan tentang pristiwa ayang akan terjadi sebelum kedatangan Kristus yaitu:
peperangan, gempa bumi, kelaparan, penganiayaan (Mrk. 13:7-9; Mat. 24:6-9, Luk.
21:10-12) dan juga akan ada nabi-nabi palsu yang menyesatkan (Mat. 24:5; Mrk.
13:6,22, Luk.21:8). Namun ada juga tanda-tanda khusus yang akan terjadi di
langit, seperti :matahari dan bulan akan menjadi gelap, dan akan terjadi
goncangan-goncangan yang besar di langit (Mat. 24:29-30, Mrk. 13:24-26; Luk.
21: 22-25).[10]
2.2.4.
Ekskhatologi
dalam Sejarah Gereja
Dalam jemaat
mula-mula mereka sangat mengharapkan ekskhatologi, dimana pada saat itu orang Kristen
banyak mengalami penganiayaan. Jemaat mula-mula mengharapkan Ekskhatologi itu
kepada pemerintahan Kristus di dunia ini, bahkan kedatangan Kristus pada masa
ini benar-benar menjadi sesuatu yang sangat dinantikan dan menyangka akan
datang dengan segera. Dan bukti pengharapan ini mereka menjual harta miliknya
dan memberikannya kepada Gereja, dan membagikannya kepada jemaat (Kis.
4:34-35), mereka juga mengundang orang-orang yang belum percaya memasuki
persekutuan mereka, yaitu tubuh Kristus (Ef.1:23), dimana semua akan
diselamatkan sebagai suatu kesatuan. Para rasul memberitakan bahwa Kristus akan
datang kembali untuk umatnya, dan Dia akan menjemput setiap orang yang adalah “pengantin perempuan Kristus”(bnd. Why.
21:2;22:17).[11]
Pada abad pertengahan gereja sibuk
dengan masa itu dan Eskhatologi sepertinya dilupakan. Akhir zaman pada saat ini
dimengerti seperti sebelumnya tapi dalam refleksinya hanya sedikit mengenai hal
itu.
Pikiran
Reformasi terutama terpusat pada pengertian penerapan dan penerimaankeselamatan
dan berusaha mengembangkan eskhatologi, terutama dari sudut pandang ini.
Reformasi mengadopsi apa yang diajarkan Gereja mula-mula berkenaan dengan
kedatangan Kristus kembali, kebangkitan penghakiman, terakhir dan hidup yang
kekal dan menyingkirkan semua pendapat chiliasme.[12]
Masa Reformasi
terpusat pada arti keselamatan dan bagaimana memperolehnya. Dan eskhatologi
hanya pada tempat kedua, yang merupakan hal yang akan datang setelah
keselamatan.
2.3. Kiamat dalam Islam
Dalam Al’Quran ada kira-kira 1200 ayat yang
berbicara tentang kehidupan setelah kematian dan hari kiamat. Dalam hal ini
umat Islam harus mengetahui tentang hidup manusia setelah kematian, karena pada
dasarnya manusia di dunia ini hanya untuk diuji dan akan menerima apa saja yang
pantas bagi mereka sesuai dengan kepercayaan dan amal mereka selama hidup di
bumi.[13]
2.3.1.
Kiamat
dalam Al’Quran
Didalam rukun Islam,
terdapat kepercayaan atau keyakinan akan adanya hari kiamat yang didalamnya
juga menyangkut pembahasan adanya konsep kebahagiaan ( sa’adah) dan
kesengsaraan (syaqawah). Hari kiamat adalah akhir dari kehidupan, baik akhir
kehidupan seseorang yang disebut meininggal, maupun akhir kehidupan dunia atau
alam. Hari kiamat juga disebut dengan hari akhirat (yaumuddin). [14]
Al’Quran sendiri
banyak mengemukakan keharusan untuk mempercayai hari kiamat. Bagi seorang
Muslim ingatan pada kematian dan fakta adanya hari kiamat akan memberikan
landasan yang kuat dalam kehidupan peribadatannya kepada Allah. Jadi keyakinan
tentang hari kiamat merupakan hal yang benar-benar dapat menentukan kadar
keimanan seseorang.[15]
2.3.2.
Waktu
Kedatangan Hari Kiamat
Al-Quran tidak pernah menyatakan
dengan pasti kapan waktunya kiamat tersebut akan terjadi, dalam Q.S.20 :15
“sesungguhnya kiamat itu pasti datang, namun aku sembunyikan rahasianya, supaya
tiap-tiap jiwa dibalas dengan apa yang dia lakukan”. Al’Quran dan hadis Rasul telah
berulang kali mengatakan bahwa kiamat itu pasti terjadi. Dalam Q.S.22
menyatakan “ sesungguhnya, kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya.
Dalam dunia orang mati pada saat kiamat, Allah menyatakan bahwa : sesungguhnya
Allah akan membangkitkan orang-orang dari kuburnya kembali ”. kepercayaan
terhadap kiamat itu termasuk salah satu dari eman rukun iman, yang terkandung
dalam ungkapan kepercayaan terhadap hari akhirat, yang sangat penting dipahami
bagi setiap umat muslim.[16]
2.3.3.
Tanda-tanda
Kiamat menurut Al’Quran
Mengenai waktu
kedatangan hari kiamat, tidak ada satupun dari anatara manusia yang
mengetahuinya, namun dalam Al’Quran memiliki tanda-tanda yang menjelaskan
tentang adanya hari kiamat. Adapun tanda- tanda dari kiamat dalam Al’Quran
terbagi dua yaitu:
a. Tanda-tanda
kecil, yaitu: menandakan sekalipun saat datangnya hari kiamat sudah dekat, tapi
masih agak lama.
Hal
ini ditandai dengan :
1. Seorang hamba perempuan dikawini tuannya.
2. Orang-orang
miskin dan pekerjaannya penggembalaan kambing, tiba-tiba menjadi para pemimpin
manusia banyak.
3. Para
penggembala yang sama bermegah-megah dengan gedung-gedung besar dan
tinggi-tinggi.
4. Ilmu
agama sudah tidak dianggap lagi penting.
5. Ilmu
agama sudah tidak lagi dipahami dan tidak dipelajari oleh manusia.
6. Tersebarnya
perjinahan karena memperoleh ijin resmi untuk didirikan tempat pelacuran
(perzinahan) dari masing-masing pemerintah yang bersangkutan.
7. Segala
minuman keras menjadi kebanggaan seperti Kharmen, arak dan bir.
8. Jumlah
kaum laki-laki sedikit karena sedikit bayi laki-laki yang dilahirkan.
9. Meluapnya
jumlah kaum wanita melebihi kaum laki-laki dengan perbandingan 1:50, dsb.
b. Tanda
besar, yaitu : menandakan hari kiamat sudah sangat dekat sekali dtangnya.
Firman
Allah yang telah disebutkan diatas dan dari beberapa hadis Rasulullah SAW
tentang kiamat besar (kubra) sebagai berikut:
1. Matahari
muncul dan terbit dari arah barat.
2. Adanya
binatang ajaib yang muncul, binatang itu dapat berbicara ( lih. Surat An. Mahl
:28)
3. Keluarnya
iman Mahdi
4. Keluarnya
Al- Masih Dajlal
5. Keluarnya
Ya’juj Mah’ruj
6. Turunya
nabi Isa
7. Keluarnya
asap (awan)
8. Rusaknya
ka’bah (Baitullah)
9. Lenyapnya
Al’Quran dari mushhaf dan hati
10. Seluruh
manusia di dunia menjadi kafir semuanya
11. Munculnya
peperangan
12. Lenyapnya
ilmu pengetahuan
13. Tak
ada lagi orang menyebut nama Allah di bumi.
Allah
hanya berfirman dan menyatakan akan datangnya hari kiamat. Hal ini, dikarenakan
karena rasa kasih sayang Allah kepada manusia, sehingga Allah memberitahu
manusia dan mengutus ( melalui para nabi dan Rasul). Kalau tidak diberitahu,
tentulah manusia akan celaka, dan kemudian mengajukan tuntutan dan protes
kepada Allah. Tanda-tanda kedatangan hari kiamat dengan perantaraan kitab
suci-Nya, agar manusia mengerti, yakin dan percaya.
Bagi
umat Islam, keyakinan bukan sekedar “percaya” atau menjadi “ingatan” namun hal
ini mengingatkan bahwa segala yang ada di dunia adalah fana, dan memberi
pemahaman bahwa hidup adalah “titipan panjang” yang mengantarkan manusia pada
kehidupan baka, dan bagaimana kehidupan manusia di alam baka nanti? Hal ini
sangat bergantung pada bagaimana kehidupan seseorang di dunia.
Akhir
kehidupan atau kiamat tidak hanya berarti “kehancurn total ” bagi seluruh jagat
raya. Malapetaka kecilpun dianggap sebagai kiamat, walaupun dalam kapasitas
mikro. Malapetaka kecil tersebut dinamakan kiamat kecil (surgha). Kiamat kecil
tersebut merupakan bagian dari kehancuran total dari seluruh sendi kehidupan
yang dinamakan kiamat besar (kubra).[17]
2.3.4.
Hari
Penghakiman
Doktrin tentang
pengadilan akhirat dapat disebut sebagai doktrin terpenting kedua dalam
Al’Quran. Pada hakikatnya, ajaran ini merupakan doktrin bahwa pada hari
kemudian manusia akan dibangkitkan dan akan dihadapkan kepada Tuhan untuk
diadili serta akan diputuskan masuk surga atau neraka selaras dengan perbuatan
baik atau buruk mereka. dalam hal tetentu, pengadilan akhirat ini, seperti yang
mempengaruhi dunia secara menyeluruh, berhubungan dengan bencana yang menimpa
masyarakat-masyarakat kafir tertentu dalam kisah-kisah pengazaban. Dalam
pengadilan ini hal yang menjadi perhatian utama disini adalah pengumpulan
seluruh manusia dihadapan hakim. Kurban-kurban dilakukan dan seluruh mahluk
manusia dari segala zaman, ikut berduyun-duyun dalam sekelompok-kelompok. Aktualitas
pengadilan juga dilukiskan, dan berbagai rincian yang ditonjolkan. Kitab-kitab
yang berisi rekaman tertulis perbuatan manusia akan dibuka. Laporan itu akan
diberikan kepada dia yang diperintahkan membacanya. Dikatakan bahwa orang-orang
yang berbuat baik akan diberikan kitabnya pada tangan kanan dan orang-orang
berbuat buruk akan diberikan kitabnya dari belakang atau dalam tangan kirinya
(QS. 84:7-12;69:19-32).
Hari pengadilan
(Yawhm al-qiyamah) atau yawm al-sya’ah (hari yang ditunggu-tunggu kedatangannya).
Al’Quran juga menjelaskan bahwasanya saat pengadilan terjadi, secara bersamaan
juga dunia akan digulung ibarat suatu gulungan, dan orang-orang yang telah mati
dibangkitkan dari kuburnya dan disatukan kembali dengan tubuh mereka. Anggota
badan seseorang akan bersaksi atas kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat
seseorang selama hidupnya. Pada neraca keadilan Tuhan tidak ada satu
perbuatan-pun yang akan terabaikan. Pada saat inilah setiap orang orang akan
mempertanggungjawabkan setiap perbuatan selama hidup mereka. Tidak ada satupun
perbuatan baik atau buruk terabaikan. Sesuai dengan perbuatan seseorang dan
keyakinannya, mereka akan diadili. Bagi setiap orang yang berpegang teguh pada
kebenaran, maka akan mendapatkan kebahagiaan surga sedangkan mereka yang tidak
berbuat demikian akan mendapat penyiksaan berupa neraka.[18]
2.3.5.
Keadaan
Akhir/ Hari Akhir
Hari akhir juga
merupakan hari dimana setiap orang akan menerima pembalasan Tuhan. Tentunya
bagi orang-orang Mu’min (orang yang
beriman) yang ikhal berbuat amal-amal kebaktian dan kebaikan , dibalas dengan
mendapatkan nikmat sorga dan akan kekal di dalamnya. Dan bagi orang-orang
kafir, munafik, murtad dan musyrik karena keinginan dan kedurhakaan mereka,
maka itu semua akan dibalas dengan mendapatkan azab, siksaan neraka yang dasyat
dan mengerikan. Ada dua golongan dalam penentuan keadaan akhir yang diterima
umat muslim yaitu:
1. Keadaan
akhir bagi hamba yang Mu’min
Orang-orang Mu’min ini adalah orang yang beruntung
dan bahagia karena merekalah yang akan mewarisi surga Firdaus, dan mereka akan
kekal didalamnya. [19]Dalam
Q.S. 20:111-112, dikatakan bahwa surga hanyalah dimasuki oleh orang-orang yang
benar-benar mengerjakan kebaikan dan kemuliaan, disertai dengan sifat-sifat
yang mulia dan utama.
2. Keadaan
akhir bagi hamba yang berdosa
Bagi mereka yang durhaka akan diberikan balasan
dengan siksa yakni neraka jahim. Hal ini sebagai hukuman atas mereka karena
telah menumpuk dosa besar bahkan kejahatan-kejahatan yang berlebihan. [20]
Neraka digambarkan sebagai api yang bahan bakarnya adalah batu dan manusia.
Neraka merupupakan manifestasi penolakan terhadap Tuhan, jiwa yang mengalami
penderitaan dan mereka merasakan sebagaimana kekejaman dan penghancuran diri
sendiri. Dan semua ini karena kekejaman mereka selama kehidupan di dunia ini. [21]
2.4.
Implikasi Akhir Zaman Terhadap Cara
Hidup Umat Yang Benar Di Indonesia
2.4.1.
Agama
Kristen
Beriman pada
akhir zaman, bukan berarti membuat setiap umat melupakan kehidupan yang ada
pada saat ini, tapi akhir zaman seharusnya mampu mendorong setiap orang untuk
dapat melakukan hal-hal yang bermakna secara teologis bukan hanya berdampak
secara pribadi namun berdampak pada kehidupan masyarakat secara menyeluruh,
karena apa yang dilakukan pada saat ini pada dasarnya menjadi salah satu
refleksi dari pemahaman yang benar tentang akhir zaman. Secara teologis dalam
menyikapi pemberitaan tentang akhir zaman, umat Kristen dapat saja memberikan
dampak yang nyata dari pengimanan akan akhir zaman, yakni menciptakan bagaimana
berteologia akhir zaman secara kontekstual di tengah-tengah masyarakat yang
ada, yaitu:
Teologi
Pengharapan
Maka teologi
pengharapan yang ia maksudkan adalah: teologi yang mendasarkan pengharapan
Kristen atas salib dan kebangkitan Kristus, yang dimana melalui Teologia ini bermaksud
untuk menyediakan sarana-sarana yang dengannya melalui pengharapan ini orang
Kristen dapat mengatasi setiap permasalahan mereka tanpa ilusi atau menyerah
kalah.[22]
Maka Eskatologi Kristiani bukan
hanya bersikap menerima dengan pasif
tetapi harus juga memiliki harapan yang produktif dan yang dapat
mengubah bentuk-bentuk bagi masa depan.
Teologi
pembebasan
Karya keselamatan
untuk manusia yang dilakukan Allah di dalam Yesus Kristus melalui salib, adalah
alasan bagi umat Kristen dalam upaya mengupayakan adanya teologi pembebasan.
Pembebasan yang dimaksud yang mencakup bukan hanya bidang-bidang rohani tetapi
juga bidang-bidang kehidupan yang lain, khususnya bidang social dan politik,
yakni pembebasan dari penindasan, penderitaan dan ketidak adilan. Dengan
pembebasan ini, zaman yang lama, zaman penindasan dan penderitaan, telah
berakhir, dan zaman yang baru, zaman kemerdekaan dan pembangunan dimulai.[23] Kehendak
Allah dalam pembebasan ini juga, bukan hanya untuk mengakhiri penindasan dan
penderitaan umat-Nya di Mesir, tetapi juga memberikan mereka suatu masa depan
yang lebih baik, masa depan di negeri yang baik dan luas, suatu negri yang
berlimpah susu dan madunya (Kel. 3:8).[24]
Pembebasan atau
penyelamatan Kristus berhubungan dengan apa yang disebut dalam Perjanjian Baru
sebagai ciptaan baru atau dengan kata-kata Paulus “ciptaan baru didalam Yesus
Kristus” (2 Kor. 5:27; bnd. 6:15). Pekerjaan Kristus tidaklah terbatas dalam penebusan dan
pembebasan dari dosa, penindasan, penderitaan dan ketidak adilan. [25]
Dalam Perjanjian Baru dikatakan
bahwa tujuan pembebasan itu belum sepenuhnya terwujud dalam kematian dan
kebangkitan Kristus. Hal ini harus dinantikan sampai datangnya “datangnya yang
baru dan bumi baru, dimana terdapat kebenaran” (2 Ptr. 3:13).
Gereja sebagai pembebas merupakan
perwujudan dari Allah sebagai pembebas yang diberitakan kitab suci sekaligus menjadi
kabar baik (Luk. 4:18-19). Berita pembebasan bukan hanya masalah pemberitaan di
atas mimbar, tetapi gereja harus turun ketengah-tengah realitas dunia dan
sekaligus berkiprah di sana secara aktif
sebagai manifestasi alat-alat Kristus di tengah masyarakat, dan pembebasan itu
harus hadir dalam wujud nyata warga gereja. [26]
2.4.2.
Agama
Islam
Al’ Quran merupakan jawaban
dari setiap masalah-masalah teologia yang ada, termasuk mengenai akhir zaman.
Al’quran menjelaskan bahwasanya kedatangan kiamat sangat mendadak sebagaimana
disebutkan dalam QS. 16:77. Percaya atau tidak kebenaran tentang dekatnya
kedatangan akhir zaman, seharusnya bukan sebagai kenyataan yang harus ditakuti,
dan dihindari tetapi harusnya menjadi suatu yang dirindukan oleh umat Muslim.
Karena hanya melalui peristiwa itu setiap umat muslim dapat bertemu dengan
Allah. Kapan pun datangnya setidaknya Al’quran telah memberikan tanda-tanda
yang pasti sebelum kedatangan akhir zaman. Al’quran tidak mengajarkan umat
muslim menanti akhir zaman secara pasif, namun Allah juga menginginkan manusia
bertindak selama hidupnya dengan cara:
1. Selalu
iltizam dalam ketaatan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
2. Senantiasa
berdzikir kepada Allah dan selalu memperbanyaknya.
3. Selalu
memelihara shalat
4. Memelihara
puasa
5. Berjihad
dan melawan nafsu, orang-orang kafir, munafik dan berdakwah di jalan Allah (fi
sabilillah).
6. Senantiasa
beristighfar dan bertaubat kepada Allah.
7. Gemar
bersedekah, giat dalam beribadah kepada Allah, terikat dengan Msajid,
memelihara diri dari hal-hal yang diharamkan, takut kepada Allah dan adil
terhadap rakyat. [27]
Dalam QS. 7:77
dijelaskan “beramallah untuk negri akhiratmu dan jangan melupakan urusan
duniamu, niscaya kamu beruntung pada keduanya”.
2.5.Analisa
Seminaris
Perkembangan
zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat cara hidup manusia
pada zaman post modern ini menjadi berubah terkhusus kita melihat di Indonesia.
Terkhusus dalam tingkah laku, sikap hidup masyarakat sudah sangat berubah yang
dulunya kita melihat adanya kebersamaan seperti gontong -royong dan sebagainya
kini sudah bergeser menjadi individualis, konsumerisme dan sebagainya. Manusia
hidup hanya untuk mendapat kenikmatan tanpa peduli akan orang lain. Melalui
masalah yang terjadi ini penyeminar mencoba melihat bahwa masyarakat Indonesia
yang pada umumnya beragama tidak memakai apa yang telah di ajarkan didalam
agama tersebut. Dalam agama Islam dan Kristen khususnya percaya akan yang
dinamakan akhir zaman dimana pada saat itu akan terjadi yang namanya kehancuran
atas bumi ini dan manusia akan mendapatkan penghakiman atas apa yang telah
mereka perbauat selama hidup mereka.
Melihat konteks
yang terjadi pada saat ini terkhusus di Indonesia, maka akhir zaman ini dapat
memberikan pengertian yang benar kepada umat beragama di Indonesia untuk
berbuat yang benar dalam kehidupannya. Karena dalam pengajaran agama telah
dipercayai bahwa akan ada akhir zaman akan membuat kesadaran bahwa hidup di
dunia ini hanya bersifat sementara, dan akan ada kehidupan yang akan datang
yang lebih kekal yaitu surga dan neraka. Dan dalam ajaran agama Kristen dan
Islam telah diajarkan bagaimana seharusnya hidup untuk mendapatkan kebahagiaan
yang kekal itu.
Waktu kedatangan
akhir zaman ini memang belum bisa dipastikan dan ini artinya bahwa
kedatangannya itu tidak kita ketahui dan juga bisa tidak lama lagi akan terjadi
yang mengingatkan umat agar tetap mempersiakan diri untuk kedatangannya.
Mempersiapkan diri dalam hal ini artinya bahwa umat harus melakukan apa
perintah Allah dalam ajarannya dan menjauhi larangannya. Ajaran agama Kristen
dan Islam menekankan umat untuk berbuat baik terkhusus agama Islam yang kita
lihat bahwa amal baik itu yang menentuan mereka untuk masuk kedalam Kebahagiaan
kekal. Kristen juga mengatakan bahwa perbuatan baik itu adalah bukti dari
keselamatan yang telah kita terima dari Yesus Kristus. Dalam menanti kedatangan
akhir zaman ini umat tidak hanya pasrah dengan keadaan yang ada untuk menanti
kehancuran itu tetapi, umat diajak untuk melakukan hal-hal yang berguna dan
berarti untuk mendapatkan keselamatan itu.
Agama telah memberikan
jalan untuk mendapatkan keselamatan atau kebahagiaan itu. Dalam ajaran itu
pastinya mengajarkan cara hidup yang benar. Maka dalam hal ini seperti didalam
ajran agama Kisten yang menekankan pengharapan dan pembebasan, maka dalam
pengharapan akan keselamatan itu umat diajarkan untuk berusaha untuk mampu
menyelesaikan semua masalah-masalah yang ada dengan keyakinan, serta pembebasan
itu yang artinya menjadi pembebas dalam hal rohani dan juga dalam semua aspek
kehidupan. Maka dari analisa
penyeminar ingin menyampaikan bahwa dengan pengertian umat akan akhir zaman
ini, mulai dari waktu kedatangannya,penghakiman yang akan teradi, serta keadaan
akhir bagi orang-orang yang benar dan durhaka ini akan mejadi motivasi atau
suatu peringatan bagi umat untuk mampu mempebaiki cara hidup mereka kearah yang
lebih benar dan ini akan mengurangi tindakan-tindakan kekerasan dan Kriminal
dan yang lain di Indonesia. Dalam Kis. 17: 31 ” karena Ia telah menetapkan
suatu hari, pada waktu Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang
akan ditentukan-Nya sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti
tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati . ” Dan dalam QS 7:77 dijelaskan “beramallah untuk
negri akhiratmu dan jangan melupakan urusan duniamu, niscaya kamu beruntung
pada keduanya”.
III.
Penutup
Dari pemaparan diatas, maka
dapat kita simpulkan bahwa agama Kristen dan Islam mengenal yang namanya zaman
akhir, dimana bumi ini akan hancur dan juga segala isinya. Dan akan ada
kehidupan yang baru bagi orang yang benar dan yang durhaka.
IV.
Daftar
Pustaka
Abdullah bin Jarillah, Menyesal Pada Hari Kiamat, Solo: Pustaka
Arafah, 2008
Abineno J.L.Ch.,Yesus Kristus Mempersatukan dan
Mempersatukan, Jakarta : BPK- GM, 1976
Anasir Sahilun & M.H. Nafi
Anshari, Pokok-pokok Pendidikan Agama
Islam, Surabaya : Al Ikhlas, 1984
Aritonang Jan S., Belajar Memahami Sejarah di Tengan Realitas,
Bandung : Jurnal Info Media, 2007
Berkhof Lois, Teologi Sistematika Akhir Zaman,
Surabaya: Lembaga Reformed Injili Indonesia,1997
Browning W.R.F., Kamus Alkitab, Jakarta : BPK-GM, 2010
Fauzi Ikhwan, Isyarat Kiamat, Bandung : Pustaka
Madani, 2006
Glasse Cyril, Ensiklopedi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Indonesia, 1996
Guthrie Donald,Teologi Perjanjian Baru, Jakarta:
BPK-GM, 1996
Komandoko Gamal,
Ensiklopedi Istilah Islam,
Yogyakarta: CAKRAWALA, 2009
Lane Tony,Runtut Pijar, Jakarta: BPK-GM, 2003
Lumintang
Stevril I.,Teologia Abu-Abu, Malang :
Gandum Mas, 2004
Marzuki
A.Choiran, Qiamat, Surga, Neraka, Yogyakarta
: Mitra Pusaka, 2005
Milne Bruce, Mengenali Kebenaran, Jakarta: BPK-GM,
2003
Munir C.A &
Sudarsono, Dasar-dasar Agama Islam,
Jakarta : Rineka Cipta, 1992
Munthe P., Jadilah KehndakMu Di Bumi Seperti Di Surga, Medan: Jurnal Teologia Tabernakel STT Abdi
Sabda, 2008
Pandensolag
Welly, Ekskhatologi Biblika,
Yogyakarta : Yayasan Andi,2008
Packer J.L.,
Merril C. Teney & William White, Dunia
Perjanjian Baru, Malang : Gandum Mas, 1995
Poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka, 1996
qazwini Moustafa
al, Panggilan Islam: Memahami Agama
Kebenaran, Jakarta: Pustaka Zahra 2003
Sholikhim
Muhammad, Sambut Kematian Dengan Senyum,
Solo : Tga Serangkai, 2009
Soedarmo R., Ikhtisar Dogmatika, Jakarta : BPK-GM,
1985
Wassil Jan
Ahmad, Memahami Isi Kandungan Al’Quran,
Jakarta : Universitas Indonesia, 2001
[1]
Poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996, hlm. 438
[2]
Gamal Komandoko, Ensiklopedi Istilah
Islam, Yogyakarta: CAKRAWALA, 2009, hlm. 220
[3]
Welly Pandensolag, Ekskhatologi Biblika,
Yogyakarta : Yayasan Andi,2008, hlm. 1
[4]
W.R.F. Browning, Kamus Alkitab,
Jakarta : BPK-GM, 2010, hlm. 97
[5] Jan
S. Aritonang, Belajar Memahami Sejarah di
Tengan Realitas, Bandung : Jurnal Info Media, 2007,hlm. 178-179
[6]
Bruce Milne, Mengenali Kebenaran,
Jakarta: BPK-GM, 2003, hlm. 352
[7]
Lois Berkhof, Teologi Sistematika Akhir
Zaman, Surabaya: Lembaga Reformed Injili Indonesia,1997, Hlm. 140
[8] R.
Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika, Jakarta
: BPK-GM, 1985, hlm. 200
[9] Bruce
Milne, Op,Cit., hlm.353
[10] Donald
Guthrie,Teologi Perjanjian Baru,
Jakarta: BPK-GM, 1996hlm. 133
[11]
J.L. Packer, Merril C. Teney & William White, Dunia Perjanjian Baru, Malang : Gandum Mas, 1995, hlm. 171
[12] Chiliasme sama dengan istilah kerajaan
seribu tahun
[13]
Moustafa al qazwini, Panggilan Islam:
Memahami Agama Kebenaran, Jakarta: Pustaka Zahra 2003, hlm. 58-59
[14]
Sahilun Anasir& M.H. Nafi Anshari, Pokok-pokok
Pendidikan Agama Islam, Surabaya : Al Ikhlas, 1984, hlm. 87
[15]
Muhammad Sholikhim, Sambut Kematian
Dengan Senyum, Solo : Tga Serangkai, 2009,hlm. 105-106
[16]
C.A Munir & Sudarsono, Dasar-dasar
Agama Islam, Jakarta : Rineka Cipta, 1992, hlm.28
[17]
Ikhwan Fauzi, Isyarat Kiamat, Bandung
: Pustaka Madani, 2006, hlm. 13
[18]
Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Indonesia, 1996, hlm.
438
[19]
Jan Ahmad Wassil, Memahami Isi Kandungan
Al’Quran, Jakarta : Universitas Indonesia, 2001, hlm. 205-207
[20]
A.Choiran Marzuki, Qiamat, Surga, Neraka,
Yogyakarta : Mitra Pusaka, 2005, hlm. 198
[21]
Cyril Glasse, Op.Cit., hlm. 300
[22]
Tony Lane,Runtut Pijar, Jakarta:
BPK-GM, 2003, hlm. 204
[23]
Stevril I. Lumintang,Teologia Abu-Abu, Malang
: Gandum Mas, 2004, hlm. 398
[24]
J.L.Ch. Abineno,Yesus Kristus
Mempersatukan dan Mempersatukan, Jakarta : BPK- GM, 1976, hlm. 3
[25] Ibid., hlm. 4-5
[26]
P. Munthe, Jadilah KehndakMu Di Bumi
Seperti Di Surga, Medan: Jurnal
Teologia Tabernakel STT Abdi Sabda, 2008, hlm. 50-57
[27]
Abdullah bin Jarillah, Menyesal Pada Hari
Kiamat, Solo: Pustaka Arafah, 2008, hlm. 49-50
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment