I TESALONIKA DAN II TESALONIKA
I TESALONIKA DAN II TESALONIKA
Pembahasan
2.1. Kitab I Tesalonika
2.1.1. Latar belakang I Tesalonika
Setelah
Paulus meninggalkan Tesalonika ia mengirim Timotius dari Athena untuk
menguatkan dan menasehati jemaat tentang iman mereka (3:1-3). Sebab pengiriman
Timotius ialah karena jemaat mengalami kesusahan yang datang dari penggoda[1].[2]Ia
juga menjawab banyak pertanyaan mereka, mereka bertanya, “Kalau orang yang
sudah percaya kepada kristus meninggal dunia sebelum kristus datang kembali,
apakah orang itu juga bisa menerima hidup kekal apabila Yesus datang kembali
kedunia?” Mereka juga bertanya, “Kapan kristus kembali?” Dalam surat ini juga
Paulus minta supaya mereka jangan bingung, tetapi tetap bekerja dengan tenang
dan menunggu Tuhan yesus datang kembali.[3]
2.1.2. Waktu dan Tempat penulisan Kitab I Tesalonika
Sudah
pastilah 1 Tesalonika adalah sepucuk surat sejati dan karangan Paulus. Banyak
ahli ilmu tafsir mempertahankan bahwa surat itu ditulis sekitar tahun 50/52.
Pendapat itu terutama didasarkan pada apa yang dikisahkan Kis 16-17. Atas dasar
itu pun paling umum diterima bahwa 1 Tesalonika ditulis dikota Korintus, tempat
paulus berkumpul kembali dengan Timotius (Kis 17:14-16; 18:5). [4]
2.1.3. Isi
Kitab I Tesalonika
Dibandingkan
pembukaan surat-surat Paulus yang belakangan, pembukaan surat ini (1:1) relatif
singkat. Silwanus dan Timotius disebutkan bersama-sama Paulus dalam mengirimkan
surat itu. Penerimanya ialah Jemaaat di Tesalonika, Ibu kota Makedonia, sebuah
provinsi Romawi.[5]
Pada akhirnya Paulus
memberikan nasihat kepada para pembacanya mengenai sejumlah pokok, dengan
meringkaskan apa yang telah dikatakannya sebelumnya (1 Tes.5:12-21)
a.Didalam Jemaat seorang Kristen harus menghormati
orang-orang yang bekerja ditengah-tengah mereka,hidup dalam hubungan damai
seorang dengan yang lain(1 Tes 4:9-12) dan saling menguatkan dalam iman mereka
kepada kristus (1 Tes.5:14)
b.Di dalam kehidupan sehari-hari orang kristen harus
berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada mereka dan bersukacita senantiasa(1 Tes.5:15-16).
c. Dalam hubungan pribadi mereka dengan Allah, orang
kristen harus senantiasa berdoa dan membiarkan Roh kudus memimpin hidupnya (1
Tes.5:17,19-20).[6]
2.1.4. Tujuan Penulisan I Tesalonika
Jelas
bahwa Tesalonika adalah benar-benar surat . Ditulis bukan untuk mengembangkan
suatu pokok teori, tetapi untuk menjawab masalah konkret yang dihadapi penulis
dan penerima. Jadi situasi dan masalah yang khusus yang mendorong Paulus untuk
menulis. Karena ia menulis untuk melayani tugas Pekabaran Injil maka surat ini
merupakan pemberitaan Paulus secara tertulis. Tujuan tentulah agar jemaat tidak
goyah di dalam iman. Untuk tujuan ini maka unsur ajaran dan keyakinan yang
ditegaskan selalu diikuti oleh nasihat-nasihat praktis. Kebenaran ajaran dan
keyakinan harus menjadi nyata di dalam cara hidup yang benar.[7]
2.1.5. Ciri-ciri kitab I Tesalonika
Empat ciri utama menandai surat ini.
1. Surat ini
adalah salah satu dari kitab-kitab PB yang pertama ditulis.
2. Itu berisi
bagian-bagian penting mengenai orang-orang kudus yang sudah mati yang dibangkitkan oleh Allah ketika
Kristus kembali untuk
3. Kelima pasal ini berisi petunjuk tentang kedatangan
Kristus dan
artinya bagi
orang percaya
4. Surat ini memberikan wawasan yang unik
a. mengenai kehidupan
gereja tahun 50-an yang belum dewasa tetapi
penuh
semangat dan
2.1.6. Struktur Kitab I Tesalonika[9]
I. Ucapan Salam 1:1
II. Keadaan Jemaat 1:2-10
Sifat
Jemaat 1:3
Pemilihan
Jemaat 1:4-7
Reputasi
Jemaat 1:8-10
III. Hubungan Apostolik dengan Jemaat 2:1-3:13
Pembinaan
paulus atas Jemaat 2:1-12
Penerimaan
Paulus oleh jemaat 2:13-16
Keprihatinan
Paulus bagi jemaat 2:17-3:10
Doa
Paulus bagi jemaat 3:11-13
IV. Persoalan di Dalam Jemaat 4:1-5:11
Persoalan
Moralitas Seksual 4:1-8
Persoalan
Tingkah laku sosial 4:9-12
Persoalan
tentang kematian 4:13-18
Persoalan tentang Zaman
dan Masa 5:1-11
V. Penutup : Nasihat dan salam 5:12-28
2.1.7. Tema Teologis kitab I Tesalonika
Secara
umum Temanya adalah mengenai dua hal:
a.Pujian terhadap keteguhan umat Tesalonika
dalam menghadapi penindasan orang yahudi.
b.Koreksi terhadap beberapa kesalahan dan
kesalahpahaman yang timbul diantara mereka.[10]
2.2. Kitab II Tesalonika
2.2.1. Latar belakang II Tesalonika
Perhatian
orang-orang Tesalonika terhadap kesetiaan Allah yang begitu penting itu tidak
bertahan lama. Sebaliknya mereka mulai berspekulasi mengenai apa yang dikatakan
Paulus tentang keadaan orang kristen yang meninggal dan kedatangan yesus untuk
kedua kalinya (parousia). [11] Paulus mendapat kabar dari jemaat
(3:11). Dengan perantara (siapa tidak dinyatakan). Iman jemaat makin bertambah
(1:3),tetapi hal ini tidak berarti bahwa mereka hidup dengan sentosa. Tidak!
Penganiayaan dan penindasan sedang berlaku (1:4) di pihak lain ada orang yang
menakuti jemaat dengan perkataan, ataupun dengan nubuat. Jadi kegelisahan
timbul dari dalam jemaat sendiri.[12]
2.2.2. Waktu dan Tempat penulisan Kitab II Tesalonika
Penulis dari
kitab II Tesalonika ialah Paulus; surat keduanya merupakan tanggapan atas
masalah-masalah yang timbul menyusul suratnya yang pertama.[13] 2
Tesalonika ditulis dari dalam penjara di Roma.[14]
Penulisan kitab 2 Tesalonika
yang menggunakan nama Paulus ini di kelompokkan sebagai surat deutero-Paulus.
Waktu penulisan surat-surat Deutero-Paulus, di antara tahun 70-90 Masehi.[15]
2.2.3. Isi
Kitab II Tesalonika
Penulis surat 2
Tesalonika mengemukakan pandangan Apokaliptik untuk melawan pandangan yang
mempengaruhi jemaat. Pandangan ini tentu berbeda dengan pandangan Paulus di
dalam 1 Tesalonika, menyangkut gejala-gejala menjelang Parousia.[16]
2.2.4. Tujuan
Penulisan II Tesalonika
Surat kedua
ditulis khususnya untuk menghapuskan kesalah pahaman tentang kedatangan Yesus
yang kedua kalinya. Dalam surat yang kedua Paulus menjelaskan tanda-tanda yang
akan muncul mendahului kedatangan Yesus yang kedua kalinya (II Tes 2:3-12).
Orang-orang Tesalonika mempunyai pandangan yang keliru tentang kedatangan Yesus
yang kedua kalinya. Surat yang kedua berusaha untuk menempatkan semuanya itu
secara seimbang dan memperbaiki pandangan-pandangan umat Tesalonika yang begitu
bersemangat mengenai kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Di dalam 2 Tesalonika tergambar juga bahwa
ajaran yang mempengaruhi jemaat itu menyebabkan orang menjadi sibuk dengan
hal-hal yang tidak berguna. Cara mengemukakan pandangan untuk mengatasi masalah
juga berbeda di antara penulis 2 Tesalonika dengan Paulus di dalam 1
Tesalonika.[17]
2.2.5. Ciri-ciri kitab II Tesalonika
Tiga ciri utama menandai surat
ini,
1. Surat ini berisi
bagian yang paling lengkap dalam PB mengenai
pelanggaran hukum yang tanpa kendali dan
penipuan pada akhir sejarah
2.Penghakiman Allah yang adil akan menyertai kedatangan
kedua Kristus
digambarkan dengan istilah apokaliptis,
mirip dengan kitab Wahyu
3. Kitab ini memakai
istilah-istilah eskatologi untuk Antikristus yang
2.2.6. Struktur
Kitab II Tesalonika[19]
I. Ucapan Salam 1:1-2
II. Pengharapan dalam penindasan 1:3-12 Ucapan Syukur bagi
pertumbuhannya1:3-4
Penjelasan
Tujuan 1:5
Pengharapan
akan hasil 1:6-10
Doa 1:11-12
III. Penjelasan Kejadian-kejadian 2:1-17
Kegelisahan
Ditenteramkan 2:1-2
Kemurtadan
Diramalkan 2:3-7
Antikristus
Dinyatakan 2:8-12
Iman
dikuatkan 2:13-17
IV. Nasihat untuk bersiap-siap 3:1-15
Untuk
berdoa 3:1-5
Untuk
bertekun 3:6-15
V. Penutup : Berkat dan salam 3:16-18
[1] Penggoda di sini ialah orang-orang yahudi yang
menuduh Paulus sebagai pemimpin palsu, pembawa propaganda kristen yang ambisi,
pekerja yang didorong oleh keinginan sendiri. Terhadap pengaruh inilah Paulus
membela kerasulannya, dan meyakinkan jemaat tentang ketulusannya(1 Tes 2:1-12).(Lht.
Jan Latuwael, Pembimbing dan pengetahuan perjanjian baru I,108
[2] Jan
Latuwael,Pembimbing dan pengetahuan
perjanjian baru I,(Jakarta:DirJend Bimbingan Masyarakat (Kristen) protestan
Departemen Agama,1995), 108
[5] Willi Marxsen,Pengantar Perjanjian Baru:Pendekatan Kritis terhadap
masalah-masalahnya,(Jakarta:Gunung Mulia,2009), 20
[6] John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-teologis, (Jakarta:Gunung
Mulia,2013), 339
[14] Jasper Klapwijk, Kabar baik Dari Perjanjian Baru, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih,2015), 98
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment