Teologi “Laut Mati"
I.
Pendahuluan
Sudah begitu
sering kita mempelajari yang namanya ilmu sekuler dan ilmu teologi, kedua ilmu
ini sudah bersaing erat di abat-abat sebelumnya. Dalam kaitan ilmu teologi
sudah merupakan hal yang sangat umum untuk dibicarakan terkhusus kaum-kaum
teologi. Dalam kaitan ini dosen teologi
perjanjian baru menyarakan hal itu untuk membuat teologi-teologi. Menurut saya
teologi ini seharusnyalah dikembangkan karena maraknya orang-orang yang
menyatakan dirinya orang Kristen yang tinggal di dalam Kristus tetapi tidak
memilki buah dari Yesus.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertian
Ilmu Teologi
Istilah “teologi” berasal dari akar kata dua
istilah bahasa Yunani , theos dan logos. Theos berarti Allah atu ilah; dan
Logos berarti firman atau perkataan.
Jadi, makna istilah teologi adalah
wacana ilmiah mengenai Allah atau ilah-ilah. Istilah ini telah dipakai
orang Yunani jauh sebelum munculnya gereja Kristen untuk menunjukkan pada ilmu
mengenai hal-hal ilahi.
Bahkan sampai sekarang kata teologi dapat
dipakai dengan makna umum dan luas. Dalam gereja Kristen, teologi mula-mula
hanya membahas keseluruhan ajaran dan paraktik keristen. Dalam buku ini, istiah
teologi digunakan dalam lingkup teologi keristen. Istilah Kristen meliputi
Kristen Khatolik dan risten Protestan.[1]
Sebagaimana teologi berasal dari bahasa
Yunani Theos Theos yang artinya Allah
dan Logos Logos yang artinya firman
atau pengetahuan merupakan salah satu usaha manusia yang selayaknya disebut
ilmu. Di dalamnya manusia berusaha mencari tahu tentang suatu pokok atau
serentetan pokok. Pokok tersebut dikenal sebagai fenomena yang artinya hendak
dipahami sedemikian rupa sehingga makna eksistensinya dapat diungkapkan.
Istilah teologi merujuk kepada suatu ilmu yang istimewa bahkan sangat istimewa.
Teologi hendak mengenal, memahami, dan mengungkapkan Allah.[2]
Dalam buku Teologi Kristen dikatakan bahwa teologia adalah bidang studi yang
berusaha menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang
doktrin-doktrin umum Kristen yang terutama berdasarkan Alkitab ditempatkan
dalam konteks kebudayaan pada umumnya dikalimatkan dalam bahasa masa kini dan
berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan.[3]
2.2.Sekilas
tentang Laut Mati
Laut mati, tetapi tidak mematikan,
justru mengapungkan manusia yang terjun bebas ke dalam laut. Laut ini
sebenarnya bukanlah laut seperti kebanyakan lautan yang luas menuju samudera.
Sebab ia ibarat danau yang luas. Penyebutan laut karena beberapa alasan, antara
lain karena airnya yang asin dan lahan danau ini memang sangat luas. Panjang
laut ini mencapai 47 mil atau sekitar 75 km lebih, dan memiliki lebar mencapai
10 mil atau sekitar 16 km. Sementara dalamnya laut ini bisa mencapai 422 meter.
Laut Mati ini terletak di persimpangan dan perbatasan beberapa negara. Di sisi
sebelah Barat, laut ini diapit oleh negara Israel dan Palestina (Tepi Barat)
dan di sisi Timur adalah berada dalam kawasan Yordania. Konon wilayah laut ini
adalah daerah yang paling rendah di dunia. Posisinya adalah 422 meter di bawah
permukaan laut. Laut Mati ini biasa disebut juga
dengan Laut Garam karena perairannya mengandung 33,7% garam (sekitar 8,6 kali
lebih banyak dari kandungan garam di laut biasa).[4]
2.2.1.
Nama
Danau ini dinamakan laut mati karena
tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati
memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia Kadar garamnya sekitar
32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian.
Orang-orang
Yunani menyebutnya "Danau Asphaltites" (bahasa Yunani Attic ἡ
Θάλαττα ἀσφαλτῖτης, ia Thálatta asphaltĩtēs, "Laut Asphaltite").
Alkitab juga menyebutnya sebagai 'Yam ha-Mizrahi" (ים המזרחי, "laut
Timur") dan Yam ha-'Ărāvâ (ים הערבה, "Laut Araba").[5].
2.2.2.
Sejarah
Laut Mati
Secara geologi laut mati
terbentuk tiga juta tahun yang lalu
ketika timbul retakan kecil pada lembah sungai Yordan (Jordan
Riff Valley) dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi
meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini
dan membentuk danau dengan
kandungan garam tertinggi.
Ada asumsi lain bahwa asal-muasal terjadinya Laut Mati ini disebutkan dalam
kitab suci Umat Islam dan Kristen juga. Disebutkan di sana bahwa Nabi Luth
diperintahkan Tuhan untuk memperingatkan kaumnya yang melegalkan perilaku
homoseksual. Karena umat Luth mengabaikan seruan sang Nabi, maka Tuhan
memerintahkan Nabi Luth untuk menyingkir dari kota Sodom dan Gomorah itu.
Laknat Tuhan datang melalui sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava,
kota-kota tersebut diruntuhkan, lalu dijungkirbalikkan hingga semuanya masuk ke
dalam Laut Mati ini. Inilah bukti sejarah mematikan dan penenggelaman dari
sebuah kaum yang juga berujung pada kematian. Ini pula yang konon melatari
penyebutan laut mati dalam berbagai versi.[6]
2.2.3.
Alasan
kenapa disebuta Laut Mati
Nama laut ini pun sebenarnya telah
dihaluskan dari terjemahan bahasa Ibrani lama yang menyebut 'Yam ha Maved' yang
berarti ‘Laut Pembunuh’, sedangkan dalam bahasa Arab namanya adalah 'Bahrul
Mayyit' yang artinya ya sama yaitu Laut Mati juga. Kenapa disebut laut mati?
Fakta pertama yang bisa dilihat adalah di laut ini tidak ada ikan yang
hidup. Ini disebabkan kadar keasinan yang begitu tinggi. Begitu juga binatang
laut lainnya. Jangankan hidup, berenang pun ikan akan sulit karena dia pasti
akan terapung terus. Maka binatang sejenis ikan tidak dapat hidup.
Fakta kedua, ada satu sungai
Yordan yang airnya mengalir menuju laut ini. Namun air yang sudah masuk ke laut
ini tidak akan mengalir dan bergeser dan di buang ke tempat lain. Padahal di
tempat lain di Yordan ada juga danau yang tidak asin di tempat lain yang akan
menerima aliran air dan memberikan pada orang lain jika sudah berlimpah,
termasuk memberi manfaat untuk kehidupan, misalnya bisa diminum dan untuk
penopang hidup makhluk lain di sekitarnya. Sementara di laut mati, semua akan
berhenti di situ, termasuk tidak bisa memberi efek misalnya digunakan minum,
bahkan tak sedikit orang yang menjauh dari laut ini, karena juga menyimpan bau
garam yang menyengat.[7]
2.2.4.
Kelebihan
Laut Mati
Hal yang unik dari
Laut ini adalah banyaknya kadar garam didalamnya. Ini menyebabkan akan tidak
tenggelamnya kita didalam danau ini. laut ini merupakan wisata yang sering
dikunjungi karena kita dapat membaca, makan, dan berjemur diatas permukaan laut
itu. Dapat juga kita perhatikan dari gambar diatas. Sejak dulu material yang
terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang
terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan. Hal ini
sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra dan Herodes Agung sehingga
mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut.
2.2.5.
Kelemahan
Laut Mati
Laut ini adalah
laut yang tidak dapat digunakan sebagai air minum karena kadar garam itu
terlalu tinggi, dan menyebabkan seekor ikan pun tidak dapat hidup disana ataupun
binatang lainnya. Secara geografisnya ada empat sungai kecil yang bermuara di
danau ini disebelah Timur, yaitu: S Moyin (Arnon), S Zerka Main, S Kerak, dan S
zered. Namun, aliran itu hanya berakhir di laut itu karena laut itu merupakan
laut yang tidak memliki aliran lain.[8]
2.3.Cakupan
Teologi
Laut mati adalah
laut yang terletak di lembah Ghor, dalam
Injil ini disebut Laut garam. Laut ini memang tidaklah merupakan laut yang sepi
dan kurang dikunjungi, melainkan ini wisata yang sangat menarik terkhusus keunikannya
yang dapat nyantai dan tidak tenggelam. Disisi lain ada beberapa yang memang
dapat kita angkat sebagai hal positif
dari Laut unik ini. Akan tetapi yang paling saya soroti adalah mengenai kadar
garam itu yang menyebabkan tidak hidupnya binatang-binatang insan disana. Dan
hal kedua adalah mengenai laut ini tidak mengalir kemena-mana, namun hanya
menerima aliran air tetapi tidak mengalirkan ke wadah yang lain.
Beberapa
penyebab bahwa binatang insan tidak dapat hidup Laut Mati karena kadar garam
yang tinggi mencapai Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap
kadar garam rata-rata
3% pada Laut Tengah atau Mediteranian. Jelaslah bahwa laut ini sangat merusak
binatang insan karena tidak dapat menampung makhluk-makhluk hidup berinsan. Seharusnyalah
laut itu adalah laut yang seharusnya menampung ikan-ikan dan binatang lainnya.
Dari sini teologi yang bisa kita angkat adalah tidak dapat hidup
di dalamnya. Bukankah peranan Yesus yang berkata Aku adalah kehidupan.
Artinya Yesus adalah pusat kehidupan, perlindungan, pertolongan dan ia adalah
central segala mahluk ciptaan. Hal ini saya coba perjelas dari apa yang
disampaikan dalam Yoh. 14:2 “dirumah Bapa
Ku banyak tempat tinggal” tempat tinggal disini adalah ada kehidupan yang
layak untuk kita hidup bersama-sama. Dilanjutkan lagi dalam ayat ke 6 “akulah jalan kebenaran dan hidup”
ditafsirkan ini bahwa dalam Tuhan ada jalan dan bukan hanya jalan tetapi ada
kehidupan. Kehidupan disini dipakai adalah kehidupan kekal dan kesenangan. Jikalu
kita mencoba melepaskan seekor ikan lalu meminum air itu maka ikan itu akan
mati. Tetapi hal in berbeda jauh dengan apa yang disamapaikan oleh Injil Yoh.
6:54-56 bahwa seorang yang memakan daging dan meminum darah Yesus ialah orang
yang akan mendapatkan kehidupan yang kekal, dan ia tinggal didalam Yesus dan
Yesus tinggal didalam dia, sehingga ia akan hidup oleh Yesus itu sendiri.
Hal kedua adalah laut itu tidak mangalir
namun hanya menerima aliran dari 4 aliaran. Nah ini
keadaan yang kurang adil jikalau laut tidak mengalirkan maka keadaan air itu
tidak begitu jernih dan dapat menyebabkan kebanjiran. Seorang Kristen seperti
ini sering kita temukan menerima berkat tetapi tidak rela berbagi berkat kepada
orang lain. Teologinya ialah tidak berbuah. Arti tidak berbuah
dalam Laut Mati ini adalah tidak mampu mengalirkan airnya kepada sungai, laut,
ataupun danau lainnya. Orang yang berbuah adalah orang yang melakukan seperti
apa yang telah dijarkan oleh Yesus Kristus. Hal ini ditegaskan dalam Yoh. 15:5 “Akulah
pokok dan kamulah ranting-rantingny. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku
tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa.”. Jikalau kita sinkronisasikan kedua teologi ini bahwa
tanda orang yang hidup didalam Tuhan adalah orang yang memiliki buah. Bauh
dalam hal ini adalah perilaku yang sungguh disenangi oleh Tuhan sehingga kita
akan disebut Murid-murid-Nya (bnd. Yoh. 15:8). Buah itu adalah perbuatan yang
baik sehingga orang yang melihat perbuatan kita akan memuliakan nama Tuhan
lihat I
Petrus 2:12 (bnd. Mat. 5:16). Sehingga teranglah bahwa teologi yang harus dibangun
adalah orang yang hidup didalam Tuhan dan Tuhan di dalam dia adalah orang yang
memilki buah kebenaran.
2. 4.Skopus
“Yesus
adalah sumber kehidupan dan buah dari kebenaran ”
III.
Refleksi
Pemaparan teologi
Laut Mati adalah teologi yang ukup menarik karena sering sekali hidup kita kita
katakana sudah benar dan benar-benar hidup dalam Tuhan. hidup dalam Tuhan
adalah hidup yang memilki buah yang benar, bauh yang benar itu dapat kita lihat
dari apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebanyakan kita
sudah menerima dan perintah dan hidup dalam Tuhan, tetapi kebanyakan juga bahwa
itu tidak berefleksi dan memilki aksi yang konkrit. Sehingga, dari Teologi ini
kita dapat belajar bahwa kehidupan yang benar adalah ketika kita hidup didalam
Tuhan dan itu tampak dari buah kita atau perilaku. Sebagai orang Kristen
patutlah membuat hal yang baru untuk buah yang baru. Dan ketika kita tinggal di
dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam kita maka kita adalah ciptaan baru, dan
dapat berbuat bauh yang baru (II Kort 5:17). Amin
IV.
Kesimpulan
Dari apa yang
dipaparkan diatas bahwa Laut Mati adalah Laut yang memilki kadar garam yang
sangat tinggi sehingga membuat orang tidak tenggelam. Dan di dalam laut ini
juga tidak terdapat mahluk hidup dan
tidak mengalir. Sehingga, seorang Kristen sudah sepatutnya bisa memberikan
buah, menjadi teladan. Tidak berarti apa yang telah kita terima dari Tuhan
berhenti sampai di kita, melainkan kita harus membagikannya kepada setiap orang
sebagai seorang yang telah diselamatkan. Sehingga teologinya bahwa seorang
Kristen yang hidup didalam Tuhan haruslah memiliki ataupun menghasilkan buah
kebenaran itu.
[1] B. F.
Drawes,& Julianus Mojau, Apa Itu
Teologi Pengantar Ke Dalam Ilmu Teologi, Jakarta:BPK-GM, 2009, hlm. 16-17
[2] Karl Barth, Pengantar ke dalam Teologi Berdasarkan
Injil, (Jakarta: BPK-GM, 2012), 3
[3]
Millard J. Erikson, Teologi Kristen Vol
I, (Malang: Gandum Mas, 2004), 27
[4]http://heranz.blogspot.com/2012/02/sejarah-laut-mati.html#ixzz1obqAGORk,
Diakses: Senin, 8 Desember 2014
[5] http://heranz.blogspot.com/2012/02/sejarah-istilah laut mati.html#ixzz1obqAGORk,
Diakses:
Senin, 8 Desember 2014
[6] http://heranz.blogspot.com/2012/02/sejarah-laut-mati.html#ixzz1obqAGORk,
Diakses: Senin, 8 Desember 2014
[7] http://heranz.blogspot.com/2012/02/sejarah-laut-mati.html#ixzz1obqAGORk,
Diakses tgl 14/03/2012
[8] ….. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid A-l, Jakarta:YKBK,
2008, hlm. 635
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment