-->

sosial media

Friday, 6 May 2022

Teologi “Laut Mati"

 


I.                   Pendahuluan

Sudah begitu sering kita mempelajari yang namanya ilmu sekuler dan ilmu teologi, kedua ilmu ini sudah bersaing erat di abat-abat sebelumnya. Dalam kaitan ilmu teologi sudah merupakan hal yang sangat umum untuk dibicarakan terkhusus kaum-kaum teologi. Dalam kaitan ini  dosen teologi perjanjian baru menyarakan hal itu untuk membuat teologi-teologi. Menurut saya teologi ini seharusnyalah dikembangkan karena maraknya orang-orang yang menyatakan dirinya orang Kristen yang tinggal di dalam Kristus tetapi tidak memilki buah dari Yesus.

  

II.                Pembahasan

2.1.Pengertian Ilmu Teologi

Istilah “teologi” berasal dari akar kata dua istilah bahasa Yunani , theos dan logos. Theos berarti Allah atu ilah; dan Logos berarti firman atau perkataan. Jadi, makna istilah teologi adalah  wacana ilmiah mengenai Allah atau ilah-ilah. Istilah ini telah dipakai orang Yunani jauh sebelum munculnya gereja Kristen untuk menunjukkan pada ilmu mengenai hal-hal ilahi. Bahkan sampai sekarang kata teologi dapat dipakai dengan makna umum dan luas. Dalam gereja Kristen, teologi mula-mula hanya membahas keseluruhan ajaran dan paraktik keristen. Dalam buku ini, istiah teologi digunakan dalam lingkup teologi keristen. Istilah Kristen meliputi Kristen Khatolik dan risten Protestan.[1]  Sebagaimana teologi berasal dari bahasa Yunani Theos Theos yang artinya Allah dan Logos Logos yang artinya firman atau pengetahuan merupakan salah satu usaha manusia yang selayaknya disebut ilmu. Di dalamnya manusia berusaha mencari tahu tentang suatu pokok atau serentetan pokok. Pokok tersebut dikenal sebagai fenomena yang artinya hendak dipahami sedemikian rupa sehingga makna eksistensinya dapat diungkapkan. Istilah teologi merujuk kepada suatu ilmu yang istimewa bahkan sangat istimewa. Teologi hendak mengenal, memahami, dan mengungkapkan Allah.[2] Dalam buku Teologi Kristen dikatakan bahwa teologia adalah bidang studi yang berusaha menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang doktrin-doktrin umum Kristen yang terutama berdasarkan Alkitab ditempatkan dalam konteks kebudayaan pada umumnya dikalimatkan dalam bahasa masa kini dan berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan.[3]

 

 

2.2.Sekilas tentang Laut Mati

Laut mati, tetapi tidak mematikan, justru mengapungkan manusia yang terjun bebas ke dalam laut. Laut ini sebenarnya bukanlah laut seperti kebanyakan lautan yang luas menuju samudera. Sebab ia ibarat danau yang luas. Penyebutan laut karena beberapa alasan, antara lain karena airnya yang asin dan lahan danau ini memang sangat luas. Panjang laut ini mencapai 47 mil atau sekitar 75 km lebih, dan memiliki lebar mencapai 10 mil atau sekitar 16 km. Sementara dalamnya laut ini bisa mencapai 422 meter. Laut Mati ini terletak di persimpangan dan perbatasan beberapa negara. Di sisi sebelah Barat, laut ini diapit oleh negara Israel dan Palestina (Tepi Barat) dan di sisi Timur adalah berada dalam kawasan Yordania. Konon wilayah laut ini adalah daerah yang paling rendah di dunia. Posisinya adalah 422 meter di bawah permukaan laut. Laut Mati ini biasa disebut juga dengan Laut Garam karena perairannya mengandung 33,7% garam (sekitar 8,6 kali lebih banyak dari kandungan garam di laut biasa).[4]

 

2.2.1.      Nama

Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian. Orang-orang Yunani menyebutnya "Danau Asphaltites" (bahasa Yunani Attic ἡ Θάλαττα ἀσφαλτῖτης, ia Thálatta asphaltĩtēs, "Laut Asphaltite"). Alkitab juga menyebutnya sebagai 'Yam ha-Mizrahi" (ים המזרחי, "laut Timur") dan Yam ha-'Ărāvâ (ים הערבה, "Laut Araba").[5].

 

2.2.2.      Sejarah Laut Mati

Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada lembah sungai Yordan (Jordan Riff Valley) dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi. Ada asumsi lain bahwa asal-muasal terjadinya Laut Mati ini disebutkan dalam kitab suci Umat Islam dan Kristen juga. Disebutkan di sana bahwa Nabi Luth diperintahkan Tuhan untuk memperingatkan kaumnya yang melegalkan perilaku homoseksual. Karena umat Luth mengabaikan seruan sang Nabi, maka Tuhan memerintahkan Nabi Luth untuk menyingkir dari kota Sodom dan Gomorah itu. Laknat Tuhan datang melalui sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota-kota tersebut diruntuhkan, lalu dijungkirbalikkan hingga semuanya masuk ke dalam Laut Mati ini. Inilah bukti sejarah mematikan dan penenggelaman dari sebuah kaum yang juga berujung pada kematian. Ini pula yang konon melatari penyebutan laut mati dalam berbagai versi.[6]  

 

2.2.3.      Alasan kenapa disebuta Laut Mati

Nama laut ini pun sebenarnya telah dihaluskan dari terjemahan bahasa Ibrani lama yang menyebut 'Yam ha Maved' yang berarti ‘Laut Pembunuh’, sedangkan dalam bahasa Arab namanya adalah 'Bahrul Mayyit' yang artinya ya sama yaitu Laut Mati juga. Kenapa disebut laut mati?

 

 Fakta pertama yang bisa dilihat adalah di laut ini tidak ada ikan yang hidup. Ini disebabkan kadar keasinan yang begitu tinggi. Begitu juga binatang laut lainnya. Jangankan hidup, berenang pun ikan akan sulit karena dia pasti akan terapung terus. Maka binatang sejenis ikan tidak dapat hidup.  


Fakta kedua, ada satu sungai Yordan yang airnya mengalir menuju laut ini. Namun air yang sudah masuk ke laut ini tidak akan mengalir dan bergeser dan di buang ke tempat lain. Padahal di tempat lain di Yordan ada juga danau yang tidak asin di tempat lain yang akan menerima aliran air dan memberikan pada orang lain jika sudah berlimpah, termasuk memberi manfaat untuk kehidupan, misalnya bisa diminum dan untuk penopang hidup makhluk lain di sekitarnya. Sementara di laut mati, semua akan berhenti di situ, termasuk tidak bisa memberi efek misalnya digunakan minum, bahkan tak sedikit orang yang menjauh dari laut ini, karena juga menyimpan bau garam yang menyengat.[7]

2.2.4.      Kelebihan Laut Mati

Hal yang unik dari Laut ini adalah banyaknya kadar garam didalamnya. Ini menyebabkan akan tidak tenggelamnya kita didalam danau ini. laut ini merupakan wisata yang sering dikunjungi karena kita dapat membaca, makan, dan berjemur diatas permukaan laut itu. Dapat juga kita perhatikan dari gambar diatas. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan. Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra dan Herodes Agung sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut.

 

2.2.5.      Kelemahan  Laut Mati

Laut ini adalah laut yang tidak dapat digunakan sebagai air minum karena kadar garam itu terlalu tinggi, dan menyebabkan seekor ikan pun tidak dapat hidup disana ataupun binatang lainnya. Secara geografisnya ada empat sungai kecil yang bermuara di danau ini disebelah Timur, yaitu: S Moyin (Arnon), S Zerka Main, S Kerak, dan S zered. Namun, aliran itu hanya berakhir di laut itu karena laut itu merupakan laut yang tidak memliki aliran lain.[8]

 

    2.3.Cakupan Teologi

Laut mati adalah laut yang terletak di  lembah Ghor, dalam Injil ini disebut Laut garam. Laut ini memang tidaklah merupakan laut yang sepi dan kurang dikunjungi, melainkan ini wisata yang sangat menarik terkhusus keunikannya yang dapat nyantai dan tidak tenggelam. Disisi lain ada beberapa yang memang dapat kita angkat  sebagai hal positif dari Laut unik ini. Akan tetapi yang paling saya soroti adalah mengenai kadar garam itu yang menyebabkan tidak hidupnya binatang-binatang insan disana. Dan hal kedua adalah mengenai laut ini tidak mengalir kemena-mana, namun hanya menerima aliran air tetapi tidak mengalirkan ke wadah yang lain.

            Beberapa penyebab bahwa binatang insan tidak dapat hidup Laut Mati karena kadar garam yang tinggi mencapai Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian. Jelaslah bahwa laut ini sangat merusak binatang insan karena tidak dapat menampung makhluk-makhluk hidup berinsan. Seharusnyalah laut itu adalah laut yang seharusnya menampung ikan-ikan dan binatang lainnya. Dari sini teologi yang bisa kita angkat adalah tidak dapat  hidup  di dalamnya. Bukankah peranan Yesus yang berkata Aku adalah kehidupan. Artinya Yesus adalah pusat kehidupan, perlindungan, pertolongan dan ia adalah central segala mahluk ciptaan. Hal ini saya coba perjelas dari apa yang disampaikan dalam Yoh. 14:2 “dirumah Bapa Ku banyak tempat tinggal” tempat tinggal disini adalah ada kehidupan yang layak untuk kita hidup bersama-sama. Dilanjutkan lagi dalam ayat ke 6 “akulah jalan kebenaran dan hidup” ditafsirkan ini bahwa dalam Tuhan ada jalan dan bukan hanya jalan tetapi ada kehidupan. Kehidupan disini dipakai adalah kehidupan kekal dan kesenangan. Jikalu kita mencoba melepaskan seekor ikan lalu meminum air itu maka ikan itu akan mati. Tetapi hal in berbeda jauh dengan apa yang disamapaikan oleh Injil Yoh. 6:54-56 bahwa seorang yang memakan daging dan meminum darah Yesus ialah orang yang akan mendapatkan kehidupan yang kekal, dan ia tinggal didalam Yesus dan Yesus tinggal didalam dia, sehingga ia akan hidup oleh Yesus itu sendiri.

            Hal kedua adalah laut itu tidak mangalir namun hanya menerima aliran dari 4 aliaran. Nah ini keadaan yang kurang adil jikalau laut tidak mengalirkan maka keadaan air itu tidak begitu jernih dan dapat menyebabkan kebanjiran. Seorang Kristen seperti ini sering kita temukan menerima berkat tetapi tidak rela berbagi berkat kepada orang lain. Teologinya ialah tidak berbuah. Arti tidak berbuah dalam Laut Mati ini adalah tidak mampu mengalirkan airnya kepada sungai, laut, ataupun danau lainnya. Orang yang berbuah adalah orang yang melakukan seperti apa yang telah dijarkan oleh Yesus Kristus. Hal ini ditegaskan dalam Yoh. 15:5  Akulah pokok dan kamulah ranting-rantingny. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”. Jikalau kita sinkronisasikan kedua teologi ini bahwa tanda orang yang hidup didalam Tuhan adalah orang yang memiliki buah. Bauh dalam hal ini adalah perilaku yang sungguh disenangi oleh Tuhan sehingga kita akan disebut Murid-murid-Nya (bnd. Yoh. 15:8). Buah itu adalah perbuatan yang baik sehingga orang yang melihat perbuatan kita akan memuliakan nama Tuhan lihat I Petrus 2:12 (bnd. Mat. 5:16). Sehingga teranglah bahwa teologi yang harus dibangun adalah orang yang hidup didalam Tuhan dan Tuhan di dalam dia adalah orang yang memilki buah kebenaran.

  

     2. 4.Skopus

“Yesus adalah sumber kehidupan dan buah dari kebenaran ”

 

III.             Refleksi

Pemaparan teologi Laut Mati adalah teologi yang ukup menarik karena sering sekali hidup kita kita katakana sudah benar dan benar-benar hidup dalam Tuhan. hidup dalam Tuhan adalah hidup yang memilki buah yang benar, bauh yang benar itu dapat kita lihat dari apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebanyakan kita sudah menerima dan perintah dan hidup dalam Tuhan, tetapi kebanyakan juga bahwa itu tidak berefleksi dan memilki aksi yang konkrit. Sehingga, dari Teologi ini kita dapat belajar bahwa kehidupan yang benar adalah ketika kita hidup didalam Tuhan dan itu tampak dari buah kita atau perilaku. Sebagai orang Kristen patutlah membuat hal yang baru untuk buah yang baru. Dan ketika kita tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam kita maka kita adalah ciptaan baru, dan dapat berbuat bauh yang baru (II Kort 5:17). Amin

 

IV.             Kesimpulan         

Dari apa yang dipaparkan diatas bahwa Laut Mati adalah Laut yang memilki kadar garam yang sangat tinggi sehingga membuat orang tidak tenggelam. Dan di dalam laut ini juga tidak terdapat  mahluk hidup dan tidak mengalir. Sehingga, seorang Kristen sudah sepatutnya bisa memberikan buah, menjadi teladan. Tidak berarti apa yang telah kita terima dari Tuhan berhenti sampai di kita, melainkan kita harus membagikannya kepada setiap orang sebagai seorang yang telah diselamatkan. Sehingga teologinya bahwa seorang Kristen yang hidup didalam Tuhan haruslah memiliki ataupun menghasilkan buah kebenaran itu.

 

 



[1] B. F. Drawes,& Julianus Mojau, Apa Itu Teologi Pengantar Ke Dalam Ilmu Teologi, Jakarta:BPK-GM, 2009, hlm. 16-17

[2] Karl Barth, Pengantar ke dalam Teologi Berdasarkan Injil, (Jakarta: BPK-GM, 2012), 3

[3] Millard J. Erikson, Teologi Kristen Vol I, (Malang: Gandum Mas, 2004), 27

[8] ….. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid A-l, Jakarta:YKBK, 2008, hlm.  635

Tags :

BPPPWG MENARA KRISTEN

KOMITMEN DALAM MELAYANI

PRO DEO ET EIUS CREATURAM

  • PRO DEO ET EIUS CREATURAM
  • COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
  • ORA ET LABORA

INFORMASI KEPALA BPPPWG MENARA KRISTEN
  • : Pdt Hendra C Manullang
  • : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
  • : crisvinh@gmail.com
  • : menarakristen@gmail.com
/UMUM

Post a Comment

Tedbree Logo
BPPPWG Menara Kristen Silahkan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim