-->

sosial media

Friday, 26 August 2022

Bahan Khotbah Evangelium dan Epistel 4 & 11 September 2022




































BAHAN EVANGGELIUM MINGGU XII Set. TRINITATIS, 4 September 2022

“Dihadapan Allah Tidak Ada Yang Tersembunyi/ Patar Do Luhutna Di Adopan Ni Debata”

 

Ep. Lukas 14:25-33                                                                               Ev. Mazmur 139:17-24

 

Pendahuluan

Pernahkah kita mendengar nama Francis Thompson? beliau  menulis sebuah puisi yang sangat menyentuh berjudul "Pemburu dari Surga." Puisi itu menggambarkan siksaan yang ia alami bertahun-tahun tatkala ia lari dari Allah. Suatu kali ia pernah berniat menjadi seorang pendeta, tetapi ia dianggap tidak cukup mampu. Lalu ia memasuki profesi medis seperti ayahnya, tetapi gagal lagi. Dengan marah dan getir, Thompson pun meninggalkan Allah.

Dari tahun 1885 sampai 1888 ia hidup sebagai gelandangan di jalanan kota London, dan menderita kecanduan opium. Akhirnya, beberapa teman menyelamatkannya dari jurang kematian dan membawanya kembali kepada Allah yang telah ia tinggalkan. Thompson pun bertobat dalam sukacita. Puisi tersebut adalah kesaksian hidupnya. Seperti anjing yang mengejar kelinci, selalu berada dekat buruannya, demikian pula Allah mengejar jiwa yang menjauh daripada-Nya. Saudara, sejauh apa pun Anda lari dari Allah, sang "Pemburu dari Surga" akan terus mengejar Anda. 

Daud, yang menulis Mazmur 139, tahu bahwa ia tak dapat lari dari hadirat Allah. Lari dari Allah sangatlah melelahkan. Dalam Mazmur ini Daud mengungkapkan dengan rendah hati tentang siapa Allah sesungguhnya. Bahwa Allah itu dahsyat dan ajaib, maha tahu, maha hadir, tak ada bagian sekecil apa pun yang terlepas dari pandangan-Nya. Oh, betapa dahsyatnya Allah itu! 

Penjelasan isi Teks

Betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya, Oleh sebab itu, maka pemazmur lalu menyadari bahwa baginya, betapa sulitnya jalan pikiran-Nya. Betapa tidak terselaminya segala pikiran dan perbuatan Allah baginya. Betapa besar jumlah rumitnya! Karenanya, apabila ia hendak menghitungnya, maka itu lebih banyak dari pada pasir di tepi laut. Apabila dirinya berhenti, maka Allah masih saja tetap bersama dengannya.

Sehubungan dengan itu, marilah kita pelajari dan kita periksa Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Mazmur 139:17-18. Demikianlah bunyi Firman-Nya. “Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.”

Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya Tuhan, Kemudian, pemazmur juga menyatakan bahwa agar hendaknya Allah mematikan orang fasik, sehingga menjauhkan dirinya dari para penumpah darah. Yaitu mereka yang berkata-kata dusta terhadap Tuhan, dan melawan Allah dengan sia-sia.

Demikian dinyatakannya oleh Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Mazmur 139:19-20. Alkitab menyatakan kepada kita: “Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.”

Lantas simak dan perhatikanlah pula Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Mazmur 139:21-22, yang berbunyi demikian: “Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.”

Dalam perkataan lain, secara eksplisit dan implisit, pemazmur menyatakan dalam gubahan lirik-lirik mazmur pujiannya, bahwa masakan dirinya tidak membenci orang-orang yang membenci Allah? Masakan dirinya membiarkan orang-orang yang membenci Tuhan?

Secara tersirat, pemazmur mengungkapkan bahwa dirinya sudah merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Allah. Bahwa pemazmur sungguh sangat membenci mereka yang menentang Tuhan. Sungguh! Mereka adalah menjadi musuhnya.

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku
Kemudian daripada itu, pemazmur kemudian memohon kepada Tuhan, agar hendaknya Allah berkenan menyelidiki dirinya. Agar Allah mengenal hatinya dan jiwanya. Supaya Tuhan berkenan menguji dirinya.

Lebih jauh, dalam gubahan lirik-lirik mazmur pujian dalam doa, pujian dan penyembahannya, pemazmur memohon kepada Tuhan, agar Tuhan berkenan mengenal pikiran-pikiran dan perasaannya. Supaya Allah berkenan melihat dirinya lebih dalam lagi.

Kemudian, pemazmur juga memohon agar Tuhan berkenan melihat perjalanan hidupnya. Apakah jalan hidupnya serong atau menyimpang dari Firman Tuhan? Pemazmur kemudian meminta-Nya agar menuntun dirinya di jalan Tuhan menuju kepada jalan kehidupan yang kekal.

Sekaitan dengan itu, marilah kita perhatikan dan kita cermati Firman Tuhan yang terekam dalam Kitab Mazmur 139:23-24. Beginilah bunyi Firman-Nya: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”

Ibarat seorang insinyur yang membuat mesin mobil, lokomotif atau pesawat terbang, maka ia akan mengenali mesin-mesin buatannya. Demikianlah pula Dia, Tuhan Allah kita, yang menciptakan kita dan seluruh umat-Nya. Bahwa Dia akan sangat mengetahui, memahami dan mengenal seluruh jiwa dan raga kita, tanpa terkecuali.

Bahwasanya, Dia, Tuhan Allah kita yang sangat dahsyat dan ajaib, akan sangat mengetahui setiap gerakan organ tubuh kita. Bahwa Tuhan sungguh sangat mengetahui setiap gerakan jantung, paru-paru dan hati kita. Bahwa Tuhan sangat mengenal pergerakan dan peredaran darah kita, pernafasan kita, gerak tangan, gerak kaki dan gerak tubuh kita.

Bahwa Tuhan mengetahui segala pikiran, perasaan dan jiwa dan roh kita. Bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu yang belum pernah kita perkatakan dan kita perbuat. Bahwa Tuhan mengetahui segalanya tentang diri kita. Sebab Dialah yang menenun kita dalam kandungan ibu kita. Sebab Dialah yang menciptakan kita. Haleluya!

 

Kesimpulan

Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah menggubah atau setidaknya menyanyikan lirik-lirik mazmur pujian dalam doa, pujian dan penyembahan untuk memohon kepada Tuhan, agar Ia berkenan menyelidiki dan menguji diri kita, mengenal hati dan jiwa kita, dan agar Ia mengenal pikiran-pikiran dan perasaan kita. Karena Dia adalah Tuhan Allah Bapa Yang Maha Tahu dan Maha Ajaib yang memberi kehidupan bagi kita dan semua umat ciptaan-Nya.

Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah percaya bahwa ibarat seorang insinyur yang membuat mesin mobil, lokomotif atau pesawat terbang, maka ia akan mengenali mesin-mesin buatannya, maka demikianlah pula Dia, Tuhan Allah kita, yang menciptakan kita dan seluruh umat-Nya, bahwa Dia sangat mengetahui, memahami dan mengenal seluruh jiwa dan raga kita, tanpa terkecuali. Karena Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita adalah Tuhan yang menciptakan kita dan jagat raya dengan segala isinya melalui Firman-Nya.

Berbahagialah kita dan semua pribadi di antara kita yang sudah percaya bahwa Tuhan mengetahui segala pikiran, perasaan dan jiwa dan roh kita, bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu yang belum pernah kita perkatakan dan kita perbuat, dan bahwa Tuhan mengetahui segalanya tentang diri kita, serta percaya bahwa Dialah yang menenun kita dalam kandungan ibu kita dan Dialah yang menciptakan kita. Karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera dengan Allah Bapa yang bertakhta di sorga.

 

 

 

BAHAN EVANGGELIUM MINGGU XIII Set. TRINITATIS, 11 September 2022

“ Allah Menghendaki Pertobatan Kita/ Dihalomohon Debata Do Hamubaon Ni Rohanta”

 

Ep. Psalmen 51:1-10                                                                                 Ev. Mateus 18:12-14

 

Patujolo

Suara na joujou di halongonan:”Pauba hamu ma rohamuna” (bertobatlah). Sada panjouon asa marhamubaon, molo talapati hata on di bagasan Kamus Besar Bahasa Indonesia, adong 2 lapatanna: bertobat v( 1) menyesal dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yg salah dsb): dan (2) kembali kpd Tuhan atau agama (jalan) yg benar. Dibagasan bahasa gorik (Yunani), hata bertobat diterjemahon sian hata metanoia, lapatanna "berbalik 180 derajat dari kehidupan yang lama" atau "meninggalkan cara hidup yang lama". Halak na di jou asa marhamubaon/bertobat alani pangalahona naung maralo tu hasintongan, ditogihon asa “Manolsoli/Menyesal” di angka pangalahona na jotjot mangalaosi hata/patik ni Debata, jala dung sian i, gabe “Mulak/Kembali” tu dalan na dipangidohon Debata dibagasan hasintongan.

On do barita na diboan Johanes pandidi tu tongatonga ni halak Jahudi. Songon sahalak utusan ni Raja, Johanes di suru manjoloani dalan ni raja nanaeng ro i, Jesus Kristus, asa: Pature hamu ma dalan di Tuhan i; pahornop hamu ma sidalananna i!". Sude halak na mambege panjouon i. ditogihon tu hamubaon jala di didihon di aek Jordan. Padan na Robi mandok ia pandidion marhite aek peanindangion do i ias sian sude na jat dohot panosolion sian sude dosa (2 Musa 19:14-15; 3 Musa 16:4,24; Psalm. 51:4). Dibagasan ulaon ni Johanes pandidi, pandidion i ala naung marhamubaon, dohot manjoloani haroroni harajaon ni Debata na mamboan panguhuman na borat.

 

Hatorangan Ni Turpuk

Molo tasigati Bibelta i, boi do tubu sungkun sungkun dirohanta boasa di Padan na robi, ia si Gideon mangido tanda tu Debata hape di lean Debata do tu ibana tanda? (Panguhum 6: 17, 36 – 40). Hape dison boasa dang di olo i Tuhan Jesus pangidoan ni Parise dohot sibotosurat i?. Sian i botoonta ma paboa ndang tu sude na mangido tanda tu Tuhan i di olo i Debata. Ia Debata si ida roha parbagasan do Ibana, di boto Ibana do aha na buni di roha ni jolma i. Ai marasing do roha ni si Gideon dohot angka horong ni Parise nang sibotosurat i nang pe na rap mangido tanda nasida. Molo si Gideon sian roha na manghaporseai Debata do ibana mangido tanda dipandonganion ni Debata diparaloon ni bangso i maradophon halak Midian. Dalan laho patoguhon, paposhon rohana do dipanghaporseaonna di Debata. Hape ia Parise dohot sibotosurat i, ai ala na so porsea do nasida, dang na nionjar ni haporseaon nasida mangido tanda, ai na naeng mangunjuni Jesus Kristus do sangkap nasida. Taringot tu na mangido tanda, nang si bolis i pe dipangido do Tuhan Jesus asa patupahon tanda halongan uju na ni ujunanna Tuhan Jesus. Sada alus ni Tuhan Jesus di si ima “ndang jadi unjunanmu Jahowa Debatam” (Mateus 4: 1-7). Marhite sian i naeng dohononna do, paboa ndada di tanda halongangan i anggo unok ni Harajaon ni Debata, alai dipanjangkonon jala panghangoluhon di hata ni Debata na sahat tu ibana i do (Roma 10: 17). Asa unang gabe panghaporseaon na longang sambing jolmai (Lukas 16: 30 – 31).

Molo taida di tingki na parpudion, torop do halak naeng mangalului jala marnida angka tanda halongangan dungi didok ipe asa gabe porsea ibana di Tuhan i. Nungga torop halak parhaporseaon na longang, ala di ida angka tanda halongangan na pinatupa ni angka parsibalik mata, gabe longang rohana jala masuk ma ibana tu horong ni i. Panghorhonna, ditadinghon ma haporseaonna, diparsoada ma pandidion na badia naung sahat tu ibana, ganti merek produk ma ibana jala ndang holan i tupa gabe ditihai ma huria haborhatanna hian. Alai na umarga naeng idaonta sian namasa i ima, pangalaho ni jolma i do na marparsoadahon hinaarga ni panghohopon ni Tuhan i di ngoluna ala na pinarsoadanai pandidion na sahat tu ibana. Sasintongna molo ta pamanat hata ni Tuhan i, angka pangalaho i nungga tibu hian i di paingothon Tuhan Jesus tu angka siseanNa, taringot tusi didok do: “Ai na hehe do sogot angka Kristus pargapgap dohot angka panurirang pargapgap, patupahon tanda na balga dohot halongangan, laho mangaliluhon nang angka na pinillit “ (Mateus 24:24). Alani naeng manat hita sotung tartait ngolunta dohot haporseaonta tu angka pangalaho i.

Hamu angka dongan !. Didok Tuhan Jesus na mangido tanda do bangso na jahat jala na mangalangkup on (ayat 39 – 40). Hata mangalangkup ima na patuduhon paboa horong na so satia do nasida. Pangalangkup di haporseaon ima na marduahon Debata di ngoluna. Didok porsea tu Debata hape di somba muse debata ganaganaan (2 Musa 20:3). Marhite hatana dipuji Debata hape ia parulaonna ndang hombar tu lomo ni roha ni Debata, ai siula hageduhon na gok sipaula do ngoluna (Lukas 20:20). Boi dohonon nasida ma parhaporseaon sipalessem. Ima ngolu na marsipaula, ai ndang hombar hatana tu parulaoonna (Kemunafikan, lain di bibir lain di hati). I do umbahen didok; “ alai ndang lehonon tanda tu nasida, ia so holan tanda na masa tu panurirang si Jonas”. Taringot tu tanda halonganan na masa tu si Jonas nungga tibu di boto bangso Israel (Jona 2: 1- 2). Halongangan do na masa tu ngolu ni si Jonas i, tolu ari tolu borngin di butuha ni ihan raja i. Sasintongna pengalaman ni si Jonas do i, ndang di ida pangisi ni huta Ninive tanda halongan na masa dingolu ni Jonas i. Nian, tanda halongan na masa tu si Jonas i do muse na mangonjar ibana borhat mamaritahon hata ni Debata tu pangisi ni huta Ninive na jahat i. Antong aha do na mambahen pangisi ni huta Ninive malua sian rimas ni Debata?. Haluaon nasida ima diharadeon ni roha ni pangisi ni huta Ninive i do manjalo jala manghaporseai pamaritaon ni si Jonas di hata ni Debata. Asa na ummarga sian i ima paboa ndada alani tanda halongangan i umbahen malua pangisi ni huta Ninive sian rimas ni Debata, alai na manjanghon jala manghaporseai hata ni Debata i do huhut dipatuduhon ma i marhite ngolu na marhamubaon. On do tua ni pangisi ni huta Ninive. Tuhan Jesus mandok : Martua ma na porsea atik pe so di ida ( Johanes 20: 21), Martua ma na umbege hata ni Debata jala na umpeopsa (Lukas 11: 28). Martua ma tutu pangisi ni huta Ninive i ala ditangihon nasida hata ni Debata na pinatolhas ni si Jonas tu nasida, taruli asi ni roha ni Debata ma nasida, ai ndang madabu tu rimas ni Debata be nasida. Asa ngolu na umbege, manghaporseai jala mangulahon hata Debata i do hataridaan ni halak na manjangkon Debata dingoluna. Panjanghonon di hata ni Debata i marhataridaan do i gabe suman tu Kristus i ma ngoluna (bnd. Johanes 13: 33).

Hamu angka dongan. Asa molo pe tanda halongangan na balga do na pinatupa ni Debata tu ngolu ni si Jonas tolu ari tolu borngin di butuha ni dengke na bolon i manang ihan raja i, alai naeng do idaonta tanda halongangan na umbalga sian i do muse na pinamasa ni Debata marhite Jesus Kristus dibagasan hamamate dohot haheheonNa. Di na mulak mangolu Jesus Kristus di ari patoluhon, nungga ditaluhon sorop ni dosa dohot hamatean i. Ndang hamatean i be na gabe ujung ni ngolu ni angka naporse i alai mangkirim di hangoluan sogot na pinarade ni Debata di angka na porsea di Ibana. Asa on do Asi ni Roha ni Debata tu hita, on do na gabe impola ni haporseanta di Tuhan i (1 Korintus 15). Ai gabe panean hita di hangoluan na so ra suda i. Asa marhite haheheon ni Tuhan Jesus Kristus dipatuduhon i do panghirimon ni ngolunta tu hangoluan sogot.

 

Sipahusorhusoron

Hata sogot martudutudu do i tu tingki na nanaeng ro, ari ni Tuhan i (Parusia) di hamamasa ni paruhuman sogot. Di ari sogot, na jongjong do Kristus manguhumi portibion (1Kor 6:2, Mat 19:28). Di ari sogot i ma jongjong angka na porsea i rap dohot Kristus manguhumi portibion. Jumpang ma pangalaho uhuman moral tu angka na manulak Jesus Kristus naung ro tu tongatonga ni hajolmaon. Jumpang ma pangalaho di si bangso manang horong na dirajumi si uhumon hian (di luar ni Jahudi manang sipelebegu), hape ala di jangkon nasida hata ni Tuhan i gabe taruli asi ni roha ni Debata nasida, gabe sahat tu nasida haluaon i. Jala angka na so ra manjanghon Jesus i di ngoluna, namanulak Jesus, uhuman ni Debata ma jambarna.Antong, argahon ma tingki parasi ni roha ni Debata na sahat tu ngolum. Janghon ma hata ni Debata di ngolum jala papatarma haporseaonmu marhite parulaonmu alani Tuhan i. Amen.

 

 

 


BAHAN EPISTEL MINGGU XII Set. TRINITATIS, 4 September 2022

“Dihadapan Allah Tidak Ada Yang Tersembunyi/ Patar Do Luhutna Di Adopan Ni Debata”

 

Ep. Lukas 14:25-33                                                                         Ev. Mazmur 139:17-24

 

I.     Pendahuluan

Pada awal Luk 14:25-33 yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XXIII tahun C disebutkan bahwa "ada banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanannya" (ayat 25). Tentunya yang dimaksud ialah perjalanan ke Yerusalem, tempat nanti ia bakal ditolak dan disalibkan tapi akan dibangkitkan setelah wafat. Dengan berita yang bunyinya sederhana itu Lukas mau membuat pembaca merasa bertanya-tanya apakah orang banyak itu juga berani mengikutinya terus sampai ke akhir perjalanannya. Pertanyaan itu juga diharapkan timbul dalam diri siapa saja yang berusaha menyertai perjalanan Yesus.

Pada bagian selanjutnya diuraikan bagaimana caranya orang dapat mengikut Yesus sampai akhir. Menurut para ahli tafsir, kata-kata Yesus dalam ayat 25-33 disampaikan oleh Lukas guna menjelaskan maksud perumpamaan tentang seorang tuan rumah yang mengadakan perjamuan dalam Luk 14:15-24. Di situ disebutkan bahwa semua yang sanggup datang ikut perjamuan kini berdalih dengan macam-macam alasan untuk tidak jadi datang. Saking kesalnya tuan rumah itu kemudian menyuruh hamba-hambanya mengumpulkan orang miskin, orang cacat, orang buta dan orang lumpuh agar datang memenuhi rumahnya. Perumpamaan itu pada dasarnya mengatakan bahwa yang akhirnya masuk ke dalam perjamuan Kerajaan Allah justru orang-orang yang tadinya tidak diperhitungkan. Dalam sejarah tafsir acap kali para undangan yang tidak jadi datang tadi dikenakan kepada orang Yahudi, "umat terpilih zaman dulu". Bagian mereka dalam perjamuan itu kini diberikan kepada "umat baru". Namun hal yang sama bisa berlaku pula bagi siapa saja yang memperoleh ajakan menjadi umat tapi kemudian mangkir.

  

II.  Penjelasan isi Teks

Masih banyak dari orang Kristen yang bisa dikatakan sulit memahami ucapan Yesus yang mengatakan “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”. Banyak yang bertanya apakah demikian adanya untuk mengikut Yesus? Menjadi muridNya harus membenci bapa, ibu, anak, istri dan saudara-saudaranya?. Kata “membenci” yang dimaksud disini bukanlah seperti yang kita pahami secara umum, tetapi “tidak mengacuhkan”. Jika dari konteks nas ini disampaikan oleh Yesus pada saat itu, maka nas ini tidak perlu kita jauh dan pusing untuk menerjemahkan maksudnya. Karena memang orang yang banyak yang tertarik dan takjub akan perbuatan dan pengajaran Yesus adalah orang-orang yang masih terikat oleh agama dan adat Yahudi. Sebagaimana kita mengetahui bahwa Yesus sudah melihat bagaimana kebencian dan penolakan para pemuka Yahudi kepada Yesus. System kekerabatan keluarga dan agama yang mengitu kental dalam diri orang Yahudi akan menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang mau mengikut Yesus. Jika siap mengikut Yesus menjadi muridNya berarti siap untuk dikucilkan dan di singkirkan dari komunitas kekerabatan keluarga dan juga agama. Bagaimana seorang pengikut siap untuk tidak lagi di anggap sebagai bapa, ibu, anak ataupun sebagai saudara. Maka seorang pengikut Yesus harus siap untuk mengacuhkan itu semua. Namun dalam konteks kita saat ini (terkecuali seseorang yang masih menganut agama lain dan sedang bergumul untuk menentukan keputusan untuk percaya kepada Yesus) dapat dikatakan bahwa kita yang sudah lahir dari keluarga yang sudah percaya kepada Yesus bukanlah maksudnya kita menjadi membenci keluarga kita. Tetapi kita dapat memahami ucapan Yesus ini dalam hal kesungguhan menjadi seorang Kristen. Contohnya: bagaimana kita siap untuk dikatakan tidak ‘gaul’ ataupun kita siap untuk di ejek atau di lecehkan bahkan siap untuk di rendahkan ketika kita memiliki komitmen untuk tidak ikut melakukan perbuatan yang melanggar firman Tuhan. Atau contoh lain bisa juga kita siap menjadi “pejabat miskin” karena kita tidak mau untuk korupsi, atau kita siap meninggalkan kekasih atau “pacar” jika harus meninggalkan iman kita kepada Yesus.  

Ada beberapa yang dapat kita pelajari dari nas ini:

1.      Jangan jadi pengikut Yesus yang asal-asalan

Tuhan Yesus menggambarkan dengan “garam yang menjadi tawar”, bahwa garam mempunyai fungsi yang baik dan banyak manfaatnya, namun jika garam itu sendiri tidak mempunyai rasa asin sebagaimana hakikatnya garam, maka tidak akan ada artinya selain untuk dibuang. Jangan kita asal-asalan menjadi orang Kristen, hanya sebatas agama di KTP (kartu identitas) namun harus benar-benar menjadi orang Kristen yang setia dan taat akan Firman Tuhan. 

Buat apa kita menjadi Kristen jika hidup kita sendiri tidak mencerminkan ajaran Kristen sesungguhnya. Seorang yang menamakan dirinya Kristen seharusnya seperti garam yang mempunyai dampak yang baik bagi sekitarnya, namun apalah gunanya jika garam itu menjadi tawar?

 

 

 

2.      Menjadi Kristen harus benar-benar mempersiapkan diri menjadi pengikut Kristus

Jika Tuhan Yesus mengatakan untuk meninggalkan sanak saudara ataupun apa yang ada pada kita untuk mengikut Yesus bukan artinya untuk meninggalkannya dan membencinya, namun kita harus utamakan Firman Tuhan dalam hidup kita diatas segalanya dan juga memakai apa yang ada pada kita untuk Tuhan Yesus. 

 

III.                       Kesimpulan

Jika kita lebih mementingkan diri kita daripada Tuhan Yesus akibatnya adalah kita akan terjerumus akan godaan iblis, kita ingat bagaimana Tuhan Yesus mengalahkan godaan iblis dipadang gurun di dalam Matius 4:1-11, bahwa Yesus lebih mengutamakan apa yang difirmankan oleh Allah daripada kepentingan diriNya sendiri. Misalkan kita jatuh sakit, jika kita lebih mementingkan diri kita daripada Allah, maka kita akan pergi ke dukun dengan harapan yang penting bisa sembuh, sehingga Allah telah kita sampingkan. Jika tidak sanggup untuk memikul salib, silahkan tinggalkan Yesus

 

 

 



BAHAN EPISTEL MINGGU XIII Set. TRINITATIS, 11 September 2022

“ Allah Menghendaki Pertobatan Kita/ Dihalomohon Debata Do Hamubaon Ni Rohanta”

 

Ep. Psalmen 51:1-10                                                                              Ev. Mateus 18:12-14

 

I.     Patujolo

Tuhantai Pargogo na so Hatudosan, laos sude pe hagogoon di portibion, na tarida dohot na so tarida marsada dang na margogoi maradophon Hagogoon ni Tuhanta i. Godang do parasi roha di portibion, alai sude asi ni rohanai tarbatas doi ala ni akka kondisina be. Asi roha tu na pogosi, alai dang adong baenon mangurupi. Asi roha, adong baenon, alai alani an manang alani on, dang boi pinatarida asi ni roha. Asi roha, adong baenon, dang pola alani an manang alani on, alai ro ma roha, annon gabe somal manang gabe malas, ujungna dang niurupan. Asi ni roha ni jolma tarbatas do, alai asi ni roha ni Debata dang tarbatas jala dang alani an manang alani on.

Jotjot do maralo huaso ni jolma tu asi ni rohana, alai dang songoni ianggo Tuhanta.

Pardosa na sumalin do na tarsilang di siamun ni Jesus na mananda Jesus di ujung ni ngoluna, dilehon Tuhan Jesus do tusi hangoluan na manongtongi. Dang dipikkiri Jesus, holan sonari do ditanda ho au, annon daong, dang ninna. Pargogo na so Hatudosan do Tuhanta, jala marhuaso do Ibana manguhum manang aha, manang ise, manang didia. Diuhum do saportibi marhite aek na sumar, diuhum do kota Sodom dohot Gomora, diruppakkon do tembok Jeriko, dibunu do raja Gog dohot Magog songon lambang ni hagogoon militer ujui, jala diuhum do nang raja Saul. Laos songoni, Parasi roha na sumurung do Ibana, asi rohana tu si Noak, si Lot, raja Daud, akka boru-boru na so hasea, nang huta Niniveh. Asi rohaNa tu bangso Israel nang pe sai mangaleai Ibana diula. Asi rohaNa nang tu inaina na mabalu na di huta Sarpat.

 

II.  Hatorangan Ni Turpuk

  Songon na didok di ayat 2 i, ditegor, dipinsang Debata Jahowa do raja Daud marhite panurirang Natan, ala dilakkup Nai Batseba. Tegoran manang pinsang-pinsangi do mambaen raja Daud gabe disolsoli dirina jala diparhatopot dosana. Jala dungi, dang diulahon be ulaon na sarupa tu joloan ni ari. Dang didok ibana tu si Natan, sian dia diboto ho? Na memfitnah do ho tu au. Sebagai raja au, ikkon uhum mate do uhumanmu, dang ninna. Tutu, songon raja ibana, lomona do di harajaonna tikkii. Dang adong mangambati ibana mangulahon lomo ni rohana. Dang adong dope undang-undang manang paraturan na mangihot ibana. Holan Patik ni Debata, Patik pa 7 honi do na mangihot ibana. Jala ido na niadophon ni Debata tu ibana. Dang patik ni jolma, manang undang-undang/peraturan Negara dipakke Debata Jahowa tu jolmai tung patik ni Debata sandiri do. Mangalaosi tu patik ni Debata Jahowa, ido dosa. Mangalaosi tu undang-undang manang paraturan manang dia pe binahen ni jolma, pelanggaran doi jala adong do uhum na terbatas tu ganup pelanggaran. Alai ianggo dosa, marpardomuan tu patik ni Debata Jahowa, dang holan daging manang hasomalan manang nafsu birahi na marpardomuan tusi, alai mudar do dohot tondi. Melanggar hukum Negara, penjara. Melanggar hukum Tuhan, mati.

Mansai takkas doi diantusi raja Daud, asa dang disoal ibana panurirang Natal di tegorani. Diboto ibana do, diida Debata Jahowa do na so dapot idaon ni jolma, na so dapot CCTV, na so dapot intel dohot naasing. Ulaon ni jolma di na tiur, di na golap, di na patar, di na holip, sude do diida jala diboto Debata. Alanii do dang membela diri ibana. Dang dipukul ibana andorana tu si Natan, ai diboto ibana do, dang si Natan alai Debata do na maminsang ibana. Diakkuhon ibana do dosana jala didok: Nunga mardosa ahu dompak Jahowa ( 2 Samuel 12,13). Mansai manolsoli do ibana. Ra, alani panolsolionna, maos do diulang-ulangi ibana mandok: Nunga mardosa ahu dompak Jahowa. Dang dompak Patik ibana mardosa, alai dompak Debata Jahowa do.

Kesadaran hadosaonna di jolo ni Debata Jahowa do ibana manurathon tangiang panolsolionna jala mangido hasesaan ni dosa huhut mangido asi ni roha. Takkas do diboto raja Daud, sahali dang disesa Debata Jahowa dosana, habis ma sude. Tajaha di 2 Samuel 12 i, ala Debata Pargogo na so Hatudosan do Debata Jahowa, uhuman na diadophon Debata Jahowa tu ibana ala pangalakkuponnai dohot pamununa di si Uria tunggane doli ni Nai Batsebai, ima: dang sumurut podang i sian jabum salelenglelengna (ay. 10); Jea sian pinopparna sandiri (ay.11). Ima upa ni pamunuon. Buatonku akka jolmam/istrim sian jolo ni matam jala lehononku tu pedanmu, asa diakkupi modom di adopan ni mata ni ari on. Ima upa pangalakkupon.

Adong do ende ni anak boru Batak najolo gabe poda tu akka pangalakkup. Didok syairnai: Ahu do ito dipahata-hata ho, alai anggo dirim dang adong diida ho. Nadaoi sai diranapi ho, na jonoki dang adong diida ho. Ima salami ale doli, na manegai boru-borui, tagamonmu do sapatni, so tung songoni ro tu ibotom. Dang hokum karma nanidok ni ende on, alai ia i naniula, tagamon ma songoni manang lobi dope balosna.

 Dang maila raja Daud mangakku dosa tu Debata Jahowa, alai tutu dang tu jolma dipaboaboa ibana dosana. Dang di koran manang surat kabar. Tu Debata do diakkuhon ibana dosana jala dang ditabunihon ulaon hadosaonnai sian adopan ni Debata Jahowa. Diakkuhon ibana dosana jala dipangido hasesaan ni dosa asa mangolu ibana. Dang dipangasahon ibana ala na pinillit ni Debata ibana gabe raja di bangso na tarpillit. Dang didok ibana, ai so ahu mambahen au gabe raja, hudok hian do dang tolap au, dang ninna. Alai ala denggan basa ni Jahowa do. Dang adong sipangasahononna di jolo ni Debata nang pe raja ibana. Dang dipangasahon ala naung asi roha ni Jahowa diibana nasailaon, dang didok: nang boa asi do rohaNa di au, manang asi do roham nattoari, ba songoni ma nang sonari. Tung denggan basa ni Jahowa sambing do jala I do dipangasahon ibana. Ganupari do diparata Debata Jahowa denggan ni basaNa. Dang ala dipasupasu iba nattoari jala niulahon dosa sadarion gabe tong hot asi ni rohaNa. Dangi. Tuhan Jesus pe mandok, sae do molo masiporsan hasusaanna be angka ari. Lapatanna, ganup ari hita jongjong di adopan ni Tuhan, manjalo pasupasu alai laos huhut mampartanggungjawabhon na taula. Debata do mamillit raja Saul di bangso na pinillit ni Debata. Denggan basaNai do mamillit raja Saul. Alai dang ala pamillitonNai, nang mardosa si Saul gabe so diuhum. Dipaingot si Samuel ibana didosana, alai dang disolsoli rohana. Naeng memebela diri do ibana tahe (Jaha 1 Samuel 15).

 

III.                       Sipahusorhusoron

Masa lalu gabe sejarah doi na boi gabe parsiajaran , asa niputihan siani akka na uli jala hinalupahon akka na mangarsahi. Ari sadarion gabe parpasupasuan, ai dilehon dope tikki boi marpardomuan dohot Debata silehon pasupasui. Tuhan tidak terikat dengan masa lalu, tetapi hari ini diberikan untuk bersyukur atas masa lalu dan menerima berkat hari ini untuk mengharap hari esok. Dang dipangasahon raja Daud masa lalu, alai Debata sandiri do dohot denggan ni basaNa tu ari sadarion. Sadarion do hita mangakku dosa, alai sadarion do hita dohot mangido denggan basa.

Ingot mai, sude do tikki dohot akka ari saguru di Debata, jala diparata do asi ni rohaNa ganupari. Akkuhon dosam, jala pangido hasesaan ni dosa ala denggan basa ni Jahowa. Unang maila mangakku dosa tu Debata, dosa na tinuntun manang na so tinuntun, dosa moral manang pardagingon. Sude do diboto Debata, jala ikkon siakkuhononhon doi asa boi iba mangido asi ni roha dohot pasupasu. Akka na mangakkuhon dosana do dapotan hasesaan ni dosa, jala martua ma halak naung disesa dosana jala naung dihukkupi pangalaosionna. Amen.

 



Tags :

BPPPWG MENARA KRISTEN

KOMITMEN DALAM MELAYANI

PRO DEO ET EIUS CREATURAM

  • PRO DEO ET EIUS CREATURAM
  • COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
  • ORA ET LABORA

INFORMASI KEPALA BPPPWG MENARA KRISTEN
  • : Pdt Hendra C Manullang
  • : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
  • : crisvinh@gmail.com
  • : menarakristen@gmail.com
/UMUM

Post a Comment

Tedbree Logo
BPPPWG Menara Kristen Silahkan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim