Ciptaan dalam Pandangan Kristen
I. Pendahuluan
Manusia diberi mandat khusus oleh Allah, ada 2 kata kunci yaitu : taklukkan dan berkuasa. Yang menarik adalah kata berkuasa, manusia harus melihatnya dari sisi tanggungjawab dibanding sisi kekuasaan itu sendiri yang cenderung egois dan berpusat pada diri sendiri bahkan merusak alam ciptaan. Mandat yang diberikan Allah adalah sebagai perawat taman Allah dengan mengusahakan dan memelihara. Dalam Bab ini akan dibahas secara mendalam bagaimana sebenarnya menaklukkan dan berkuasa atas ciptaan lainnya.
II. Isi
2.1.Ciptaan Allah
Berdasarkan hubungannya dengan Allah, seluruh ciptaan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu manusia dan ciptaan lainnya. Manusia diciptakan menurut gambar Allah dan manusia mempunyai suatu hubungan khusus dengan Allah serta Allah membentuknya dari tanah serta Allah menghembuskan nafas hidup kedala hidungnya. Karena dicipta menurut gambar Allah maka manusia berbeda dengan ciptaan lainnya. Manusia ditempatkan Allah ditaman Eden dengan tugas dan tanggungjawab khusus yaitu seperti yang dikatakan oleh bahasa aslinya untuk melayani dan melindungi-Nya.[1]
Konsep Imago Dei sebenarnya memberikan manusia tanggungjawab yang sangat besar atas kelestarian hasil ciptaan Allah. Manusia adalah wakil Allah dibumi yang bertanggungjawab mengelola bumi secara bijaksana karena dianugerahi kemampuan berfikir keragaman adalah milik Allah dan manusia mengemban hubungan itu adalah orang asing dan pendetang tidak memiliki hak untuk menghancurkannya. Tanggungjawab manusia adalah tetap menjaga hasil ciptaan Allah agar tetap sungguh amat baik.[2]
2.2. Makna Menaklukkan dan Berkuasa Atas Bumi
Setelah penciptaan, Adam dan Hawa mewakili manusia secara keselurhan menerima perintah untuk menkalukkan dan menguasai bumi. tanggungjawab mereka ialah:
· Mengolah dan mengusahakan
Kata mengolah dan mengusahakan mengindikasikan adanya perubahan pertumbuhan dan pengembangan. Pertumbuhan dan pengembangan yang dimaksud bersifat posiif, artinya aktifitas mengolah atau mengusahakan alam pada dasarnya bertujuan untuk mendukung kelangsungan proses alami dan pencapaian-pencapaian lain yang tidak mengorbanaan ciptaan lainnya. Dalam konteks kita saat ini, kehadiran kita dalam dunia seharusnya selalu menghadirkan perubahan kearahan yang lebh baik, menghadirkan pertumbuhan dan membawa pengembangan orang kristen. Apapun yang dilakukan orang kristen memiliki makna mengolah dan mengusahakan, bukan saja yang terkait dari sumber daya alam dan lingkungan, tetapi semua aspek kehidupan.
· Menjaga
Menjaga berarti melindungi dan memelihara. Orang kristen adalah penjaga, pelindung dan pmelihara sesamanya, dan ciptaan lainnya karena memiliki hubungan khusus dengan Penciptanya.
· Memberi Nama
Memberi nama berarti berusaha mengenal masing-masing ciptaan. Manusia yang mengenal ciptaan lainnya berarti memiliki hubungan yang akrab dan mengetahui secara khusus karakter ciptaan yang diberi nama. Artinya orang kristen dapat menerima peran sebagai pengelola denga antusias sekaligus dengan kerendahan hati. Dengan tugas khusus yang dipercayakannya untuk mengelola bumi. Dengan kerendahan hati karena kita menerima tugas tersebut atas pilihan Allah bukan karena kepandaian atau kemampuan kita. Demikian pula kita akan bertanggungjawab kepada Allah untuk tindakan-tindakan kita terhadap ciptaanNya yang lain.[3]
Dari tugas menaklukkan dan berkuasa atas bumi, ini mengandung makna bahwa ciptaan Tuhan diserahkan kepada manusia untuk diatur dan dikelola sesuai dengan kebutuhan manusia. Namun hal itu tidak berarti bahwa manusia diberi hak untuk menggunakan dan mengatur sesuka hati. Manusia harus mempedulikan ciptaan yang lain dan mempertimbangkan tiap tindakannya agar kerusakan yang mungkin saja terjadi dapat dihindari. Allah berkenan menjadikan manusia sebagai kawan sekerka-Nya dalam banyak hal, termasuk menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup serta keberadaan ciptaan yang lain. Dalam kenyataannya, manusia sering lalai bahkan cenderung merusaknya. Sebagai akibatnya, manusia juga sering menderita akibat bencana alam yang disebabkan oleh kecerobohan manusia sendiri. Alam dan lingkungan lainnya adalah milik dan berkat Tuhan yang dikaruniakan kepada manusia bahkan kepada seluruh ciptaan-Nya (Kej. 1:28-30). Kesejahteraan dan kebahagiaan dalam satu lingkungan akan ditentukan oleh semua yang tinggal didalamnya. Dalam hal ini orang percaya terpanggil untuk mengusahakan kesejahteraan itu bagi lingkungannya (Yer. 29:7).[4]
III. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan:
1. Menurut pembaca, buku ini sudah sampai dalam penjelasan yang diberikan saat membangun.
2. Buku ini sangat baik dan disertai dengan warna sampul buku yang menarik sesuai dengan tema.
Kekurangan:
1. Dalam Bab 5 pembaca melihat kesalahan yang sangat fatal, yaitu pada halaman 97 dikatakan “Keadian 1:2 mengatakan: “marilah kita mencipta manusia laki-laki dan perempuan”” itu adalah sebuah kesalahan, karena di dalam Kejadian 1:2 berisi “bumi belum berbentuk bulat dan kosong, gelap gulita meutupi samudera raya dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air”.
2. Penyaji mendapatkan kata “manusia itu segambar dan serupa dengan Allah”. Menurut penyaji ini salah, karena menurut penyaji: manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
3. Pembaca melihat ada tulisan dengan bahasa informal, contohnya: gamblang.
IV. Kesimpulan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan paparan yang disajikan oleh pembaca, maka dapat disimpulkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa Allah untuk mendapatkan mandat, yaitu menaklukkan dan berkuasa atas bumi. artinya adalah bukan manusia sesuka hati atas ciptaan lainnya, tetapi manusia sebagai pelayan Allah untuk mengalah dan mengusahakan ciptaan lainnya supaya mealui itu nama Allah semakin termuliakan.
Saran
Penyaji menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan kata-kata dan kata-kata yang baik. Karena menurut pembaca, buku ii adalah buku yang baik untuk meningkatkan semangat manusia dalam menaklukkan dan berkuasa atas bumi yaitu mengolah, mengusahakan, menjaga dan memberi nama. Dalam penulisan, sebaiknya penulis dapat menulis dengan bahasa yang baku tapi mudah dimengerti.
V. Daftar Pustaka
Pasar, Haskarlianus, Mengasihi Ligkungan, Jawa Timur: Perkantas, 2011.
Sabandar, Natalia Indriana, Allah Penyelamat, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
[1] Haskarlianus Pasar, Mengasihi Ligkungan, (Jawa Timur: Perkantas, 2011), 92
[2] Jatna Supriyatna, Konservasi Biodeversitas Teori dan Praktek di Indonesia, (Jakarta: Obor Indonesia, 2018), 92
[3] Haskarlianus Pasar, Mengasihi Ligkungan, 98-102
[4] Natalia Indriana Sabandar, Allah Penyelamat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 72
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment