Hamba Tuhan dan Penderitaannya
Manusia di hadapan Allah adalah ebed (hamba). Jadi, awalnya kata ebed ini menunjuk kepada orang yang bekerja secara umum, dan ini lazim di Israel, suatu kebudayaan yang lazim dalam sosial, masyarakat. Hampir setiap bangsa di zaman kuno memiliki tradisi perhambaan yang disebabkan oleh perang, hutang piutang, kejahatan (kriminal), dia merugikan orang lain dan akhirnya dia dihukum bekerja kepada orang yang dirugikannya tersebut.
Hanya saja di dalam kitab nabi Yesaya, ini menjadi suatu istilah yang khusus yaitu ebed Yahwe, karena ia memiliki makna yang khusus yaitu menunjuk kepada orang yang bekerja untuk Tuhan.
Siapakah Ebed Yahwe itu?
1. Pribadi atau seseorang secara umum.
Bisa siapa saja, bisa orang Israel, dari imam, nabi bahkan dari luar Israel. Misalnya, Raja Koresh (Raja Persia). Ia disebut hamba Tuhan oleh nabi Yesaya (Yes. 45: ), dan juga Yeremia.
2. Kolektif (bangsa, umat)
Seluruh Israel karena bangsa Israel beribadah dan mengabdi kepada Tuhan.
3. Sisa Israel yaitu mereka yang setia kepada Yahwe dari pembungan
Mengapa disebut sisa Israel? Karena Bangsa Israel sesudah pembungan ke Babel, tidak semua pulang ke Yerusalem, karena kehidupan mereka sudah mapan di pembuangan. Tetapi ada juga yang pulang kembali ke Yerusalem, dan yang pulang ini ada yang setia kepada Yahwe dan ada yang tidak. Sisa Israel yang setia itulah yang disebut ebed Yahwe. Karena itulah muncul Teologi Sisa artinya Allah bisa membangun suatu bangsa yang besar dari sisa-sisa Israel.
4. Mesias
Hamba Tuhan yang menderita. Kenapa ia harus menderita? Ia menderita karena ia melakukan banyak hal untuk Tuhan. Ia menderita karena ia hanya boleh bekerja menurut kehendak Tuhan. Sementara di lain pihak ia juga memiliki kehendak. Tetapi sebagai hamba Tuhan, ia tidak boleh mengikuti keinginannya dan itu menimbulkan penderitaan baginya. Bagaimana ia harus melawan keinginannya.
Ia juga menderita karena ia juga dipakai sebagai tebusan, dijadikan tumbal demi keselamatan orang lain (orang banyak). Dengan kata lain, penderitaan yang dialaminya itu bukan karena dirinya. Penderitaan itu terjadi karena ia melakukan pekerjaan, perintah dan keinginan Tuhan. Penderitaannya itu sangat berharga di hadapan Tuhan karena pendertiaannya itu, bisa menyelamatkan orang lain (orang banyak).
Konsep itu berangkat dari sesuatu yang lazim, biasa dan umum, yang bisa dikatakan ia bersifat hina, sederhana, kedudukan yang bawah. Dari keadaan inilah dia diangkat menjadi tinggi. Tadinya dia bekerja untuk manusia biasa, lalu ia diangkat untuk bekerja bagi Tuhan yang Maha Agung, Mahakudus. Jika dia bekerja untuk Tuhan yang Maha Agung dan Mahakudus, kenapa justru ia menderita? Jawabannya adalah supaya orang lain diselamatkan. Penderitaannya itu menjadi keselamatan bagi orang lain. Kenapa harus dia yang dikorbankan, menderita? Karena dia hamba Tuhan.
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment