-->

sosial media

Monday, 13 February 2023

KHOTBAH 19 FEBRUARI 2023 ; 2 PETRUS 1 : 16 - 21 ( Yesus Sang Raja Yang Maha Mulia)



I.                   Pembukaan

Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan Yesus, masih adakah keraguan didalam hati kita, bahwa Ia Sang Khalik “Yesus Kristus” benar adalah Tuhan Sang Juru S’lamat?. Apakah karena bapak/ibu tidak dapat melihat secara nyata cerita dan kisah Alkitab yg telah diberikan kepada kita?. Saya teringat dengan Firman Tuhan dalam Yohanes20 : 29 “,Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.  Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. Pada sermon kali ini nats untuk khotbah kita pada Tanggal 19 Februari 2023 diambil dari kitab 2 Petrus 1: 16 – 21, dimana Petrus memberikan kesaksian kembali kepada kita, bahwa hanya Yesus Kristuslah satu-satunya Jalan dan Kebenaran, dan saya mengajak bapak ibu untuk terus bersaksi tentang Yesus Kristus.

Petrus merupakan rasul dan murid utama Yesus. Petrus juga adalah saksi dari keilahian Yesus Kristus di atas gunung. Waktu itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus naik ke atas gunung yang tinggi. Disana Yesus berbicara dengan Musa dan Elia, dan terdengar suara dari awan yang berkata “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” (Mark 9:2-13). Petrus yang merupakan salah seorang dari saksi mata pemuliaan Kristus ini telah melihat Musa dan Elia, 2 tokoh besar dalam perjanjian lama. Ini membuktikan bahwa Firman Tuhan itu bukan hanya sebuah dongeng, tapi merupakan sebuah kebenaran. Perjanjian lama sampai saat ini masih ada untuk menunjukkan penggenapan nubuat-nubuat dan janji akan kedatangan seorang Juruselamat dalam dunia. Perjanjian lama dan perjanjian baru isinya sama : ingin berbicara tentang Juruselamat. Selain itu, Firman Tuhan merupakan sebuah kebenaran karena ditulis oleh orang-orang yang berbicara atas nama Allah lewat dorongan Roh Kudus. Tidak ada satupun nubuatan dalam Alkitab yang dihasilkan oleh penalaran atau gagasan penulisnya sendiri. Oleh karena itu, penting untuk membaca Alkitab secara keseluruhan. Lewat pembacaan dan perenungan Firman, kita dapat mengenal Tuhan Yesus, Juruselamat yang kita sembah dengan ‘benar’.

 

II.                Penjelasan

Dalam kisah kehidupan berliku, Petrus makin mengenal Tuhan. Prosesnya tidaklah gampang. Pengenalan kepada Tuhan bukan pengenalan yang langsung sempurna, tetapi melewati rintangan dan bahaya, yang menjadikan Petrus mengenal Pribadi Kristus. Makin hari, makin intim dengan Kristus; terus melayani, bahkan hingga ia mati disalibkan terbalik di akhir hidupnya. Jadi, bapak/ibu yang saya kasihi, kesaksian Petrus bukanlah kesaksian sembarangan, yang mungkin banyak dari kita yang tidak seintim petrus mengenal Yesus Kristus.

Allah sudah menyapa kita dan memperkenalkan wajah kasih-Nya untuk menyelamatkan kita. Diri kita memang terbatas, tetapi ada proses untuk makin mengenal-Nya. Berlandaskan firman Tuhan dan melalui lika-liku kehidupan, kita mau ditempa agar makin mengenal Tuhan. Alangkah bahagianya mengenal Sang Sumber Kehidupan. Kita jadi tahu diri, tahu bagaimana bersikap dan melayani-Nya. Bukti bahwa kita mengenal-Nya adalah kerelaan kita untuk melayani. Bagi kita, inilah hal terindah yang tak tergantikan, yang menjadikan kita mengerti arti dan tujuan hidup.Surat 1 Petrus mengandung penjelasan mengenai iman Kristen yang benar. Sang penulis, rasul Petrus, perlu menyajikannya mengingat pada zaman itu banyak bermunculan ajaran-ajaran sesat. Malah, ada upaya untuk membangun opini masyarakat bahwa apa yang diberitakan para rasul hanyalah dongeng isapan jempol semata. Khususnya mengenai ajaran tentang Yesus Kristus yang berkuasa dan penantian akan kedatangan-Nya kembali, tak perlu didengarkan. Semua itu adalah tahkyul belaka. Petrus melawan ajaran sesat tersebut dengan menekankan bahwa dirinya adalah saksi mata dari kebenaran tersebut (ay. 17). Itu bukanlah kabar angin melainkan berita yang dibawa dan disampaikan oleh orang-orang yang telah mengalami perjumpaan dengan Yesus. Dirinya adalah salah satu dari antara mereka itu. Petrus juga menekankan bahwa apa yang disampaikannya tidak berasal dari manusia. Sebagai rasul, ia menyampaikan nubuat yang berasal dari Allah. Allah telah berkenan menggunakan dirinya sebagai alat untuk menyampaikan rencana dan kehendak-Nya (ay. 21). Jadi, tidak mungkin Petrus menyampaikan dongeng. Dongeng tidak bersentuhan dengan kebutuhan kita. Tentu juga, kabar angin sudah pasti tidak akan relevan dengan keberadaan manusia. Semua itu tidak nyata. Tetapi bila kita bicara mengenai keselamatan, itu berhubungan langsung dengan kebutuhan manusia. Setiap orang merindukannya. Lagi pula, keselamatan yang datang dari Allah adalah nyata. Yesus Kristus adalah wujud konkretnya. Ia telah rela menderita dan mati untuk merealisasikan rencana penyelamatan Allah. Proses realisasi ini masih berlangsung hingga kedatangan Yesus kembali. Dengan demikian nubuat dan berita keselamatan Allah ada untuk menjawab kebutuhan manusia yang merindukan keselamatan.

Gereja, yang diutus ke tengah dunia sebagai saksi Tuhan, harus terus menyampaikan berita keselamatan kepada umat manusia. Ini adalah tugas bersama. Namun demikian, Tuhan memanggil, memilih dan mengutus orang-orang tertentu untuk mengemban tugas-tugas khusus dalam pekerjaan-Nya yang kudus. Dalam Efesus 4:11 dikatakan, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.” Dalam konteks pelayanan gereja sekarang, pengemban pekerjaan khusus telah meningkat sampai kepada Majelis Gereja dan beberapa jabatan lain, yang ditetapkan berdasarkan pemanggilan Kristus. Mereka bekerja sebagai saksi dari kebenaran dan kebesaran Yesus Kristus sebagai Penyelamat dunia.

Setiap saksi Tuhan harus benar-benar mengenal dan telah mengalami “perjumpaan” dengan Kristus. Kalau tidak, kesaksian mereka akan menjadi kabur dan mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh dunia yang muncul di setiap zaman. Mereka harus belajar menghambakan diri bagi Yesus dan menaati kehendak-Nya. Dengan kata lain, harus sungguh-sungguh “bergaul” dengan Kristus sehingga kesaksian mereka menjadi kudus dan benar. Mereka layak dipercaya, bukan karena reputasi tertentu, melainkan karena bersedia dituntun oleh Roh Kudus. Bandingkan dengan murid-murid Yesus. Mereka hanyalah orang biasa, tapi telah menjadi “besar” karena mau belajar taat kepada Yesus dan setia melakukan kehendak-Nya. Banyak orang mengaku sebagai pengikut dan saksi Kristus, tetapi sesungguhnya mereka sedang memperjuangkan maksud pribadinya. Ada orang yang fasih berbicara tentang firman Tuhan, tetapi sesungguhnya ia sedang “menjual” firman untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Pelayanan yang dibangun atas prinsip seperti ini tidak akan memajukan kehidupan beriman. Karena itu, jangan mudah percaya dan diperdaya oleh kebesaran lahiriah. Ingatlah: seorang saksi Kristus yang sejati bekerja dalam semangat rela menderita dan siap berkorban bagi orang lain, tanpa memperhitungkan diri dan nyawanya sekalipun. Itulah teladan yang diberikan Yesus kepada kita.


III.             Penutup

Bapak/ibu yang saya kasihi didalam nama Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan bertujuan untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16). Lewat pembacaan Alkitab setiap hari, iman kita semakin diteguhkan. Ketika badai hidup datang menerpa dan membuat kita tidak berpengharapan atau mungkin ada beberapa ajaran yang bertentangan dari kebenaran, iman kita tidak mudah terombang-ambing sebab kita mengenal dengan benar siapa Pribadi yang kita percaya. Selain itu, sama seperti Petrus yang adalah saksi Kristus, kita pun harus menjadi saksi Kristus lewat kehidupan kita (perkataan, perbuatan, dan pikiran). Petrus menyaksikan langsung keilahian Kristus dan memberitakannya. Walaupun kita tidak menyaksikan langsung sama seperti Petrus, tetapi kita yakin dan percaya dengan iman (lewat pengenalan akan Kristus – pembacaan Firman; iman : tidak melihat namun percaya dan kita harus memberitakannya juga! Jangan simpan keselamatan untuk diri sendiri, tp kerjakanlah keselamatan itu (Fil 2:12-18). Serta percayalah dengan penuh bahwa sungguh Yesus Raja Yang Maha Mulia, Ialah Tuhan dan Juru S'lamat.

 

Tags :

BPPPWG MENARA KRISTEN

KOMITMEN DALAM MELAYANI

PRO DEO ET EIUS CREATURAM

  • PRO DEO ET EIUS CREATURAM
  • COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
  • ORA ET LABORA

INFORMASI KEPALA BPPPWG MENARA KRISTEN
  • : Pdt Hendra C Manullang
  • : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
  • : crisvinh@gmail.com
  • : menarakristen@gmail.com
/UMUM

Post a Comment

Tedbree Logo
BPPPWG Menara Kristen Silahkan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim