-->

sosial media

Saturday, 14 October 2023

KHOTBAH 15 OKTOBER 2023; MATIUS 22 : 1 -14 ( Banyak Yang Terpanggil Tetapi Sedikit Yang Terpilih )


I.       Pendahuluan

Ayat-ayat ini menggambarkan perumpamaan Yesus tentang pesta pernikahan.  Ke-14 ayat ini dapat dibagi menjadi: Ayat 1-3 - undangan pertama ditolak. Ayat 4-7 - undangan kedua ditolak, dan raja pun bereaksi. Ayat 8-10 - undangan ketiga. Ayat 11-14 - seseorang yang tidak mengenakan pakaian pesta. Matius pasal 21 menjelaskan bagaimana Yesus masuk ke Yerusalem dengan penuh kemuliaan, dan bagaimana Ia ditolak oleh para imam dan tua-tua Yahudi. Maka Yesus memperingatkan mereka akan bahaya menolak Dia melalui perumpamaan tentang dua anak laki-laki (Matius 21 : 28- 32) dan perumpamaan tentang talenta (Matius 21: 33-46).

II.  Isi

Perumpamaan tentang pesta perkawinan ini terus memperingatkan orang-orang Yahudi akan bahaya menolak Yesus. Pernikahan adalah (dan masih sampai sekarang) acara sosial yang paling penting dalam kehidupan seseorang. Pernikahan seorang pangeran akan menjadi acara yang meriah, dan undangan biasanya sangat bernilai. Aneh rasanya jika mereka yang diundang menolak undangan pernikahan kerajaan. Ini menggambarkan bahwa tidak ada alasan yang logis mengapa orang menolak anugerah Allah yang luar biasa (Anak-Nya).

Pada ayat 4-7, sang raja bersikeras untuk membuat undangan yang semenarik mungkin. Dia benar-benar ingin mereka yang diundang untuk hadir. Dalam budaya Yahudi pada masa itu, ketika ada acara sosial yang besar, orang-orang diundang tetapi tanpa waktu yang pasti. Pada hari yang tepat, ketika tuan rumah sudah siap untuk menerima para tamu, mereka mengirim utusan untuk mengatakan bahwa semua persiapan telah siap dan sudah waktunya untuk datang ke pesta. Semuanya telah tersedia - para tamu hanya perlu datang dan menikmati pesta besar yang telah disiapkan untuk mereka.

Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya… menangkap hamba-hambanya itu… dan membunuhnya - reaksi mereka yang diundang tidak masuk akal, tetapi hal ini memberikan gambaran yang tepat tentang reaksi banyak orang terhadap Injil. Mereka tidak hanya menolak Injil, tetapi mereka juga menyerang hamba-hamba Allah yang menyampaikan Injil kepada mereka.

Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya… untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu. - Raja berhak menjatuhkan hukuman kepada para pelanggar. Mereka tidak hanya menolak undangannya, tetapi mereka juga membunuh para utusannya. Ini adalah nubuat tentang apa yang akan terjadi pada Yerusalem. Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Romawi sekitar 30 tahun setelah mereka menolak Yesus sebagai Mesias dan menganiaya para murid-Nya.

Pada ayat 8-10, sang Raja kemudian menyampaikan undangan yang lebih luas. Undanglah setiap orang yang kamu jumpai: Raja memutuskan bahwa ia tidak ingin ada ruang perjamuan yang kosong, jadi undangan diberikan kepada semua orang yang mau mendengar.

Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik: Ketika undangan pertama dan kedua ditolak secara dramatis, undangan ketiga disampaikan secara lebih luas. Semua orang diundang, termasuk yang baik maupun yang jahat. Di sini, kita dapat mengatakan bahwa ini adalah sebuah perumpamaan tentang kasih karunia. Mereka yang diundang -dan mereka yang datang - sebenarnya tidak layak menerima undangan tersebut.

Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu: Raja dengan hati-hati memeriksa para tamunya untuk melihat apakah mereka semua mengenakan pakaian yang biasa dikenakan oleh mereka yang menghadiri pesta pernikahan.

Seorang yang tidak berpakaian pesta: Orang yang tidak memakai jubah itu sangat mencolok karena perbedaannya. Ia datang dengan pakaian yang tidak pantas dan raja memperhatikannya. Pada masa itu, sudah menjadi kebiasaan bagi seorang raja atau bangsawan untuk menawarkan kepada para tamunya sebuah pakaian untuk dikenakan pada kesempatan semacam itu. Orang itu mungkin datang dengan pakaian yang sangat lusuh sehingga membuat raja merasa tidak nyaman. Tetapi orang itu diam saja - dia tidak punya jawaban mengapa dia harus datang dengan pakaian seperti itu yang mempermalukan raja. Campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi: Orang yang berbuat semaunya pada pesta perkawinan itu, bukannya menghormati raja dan menyesuaikan diri dengan keinginannya, malah mendapat nasib yang buruk.

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa mereka yang bersikap abai terhadap Injil, mereka yang menentang Injil, dan mereka yang tidak diubahkan oleh Injil akan mengalami nasib yang sama. Tidak ada satu pun dari mereka yang menikmati perjamuan raja, tetapi semuanya akan berakhir dalam "kegelapan yang paling gelap" di neraka untuk selama-lamanya (lih. Matius 8:12, Matius 13:50, Matius 24:31, Matius 25:30).

Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih: Banyak orang telah mendengar Injil (yang merupakan kabar baik), yang mengundang mereka untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, tetapi hanya sedikit yang sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus Kristus telah membayar hukuman atas semua dosa mereka di kayu salib. Mereka yang "sedikit" ini adalah orang-orang "terpilih" yang akan kekal di surga. Tetapi "banyak" orang akan berada di "kegelapan yang paling gelap" neraka.

III.   Aplikasi

Tuhan telah mengundang kita dengan undangan yang terhebat dari apapun! Segala sesuatunya telah dipersiapkan oleh Yesus Kristus di kayu salib ketika Dia membayar penuh hukuman untuk semua dosa kita dan berkata "Sudah selesai" (Yohanes 19:30). Yang harus kita lakukan adalah menerima undangan yang luar biasa ini dengan mempercayai kebenaran ini di dalam hati kita (Yohanes 3:16).

Saat ini, ada banyak orang di dalam gereja yang perilakunya sangat memalukan di hadapan Tuhan! Mereka datang ke gereja tetapi masih percaya dan menyembah setan dengan mempercayai kuasa roh-roh nenek moyang mereka yang telah meninggal. Ada juga yang datang ke gereja setiap Minggu tetapi tetap mabuk-mabukan setiap malam dan mempermalukan nama Tuhan. Ada juga yang terus bergosip, berbohong dan berlaku curang kepada karyawan, dan mempermalukan nama Tuhan. Semua orang ini seperti tamu pernikahan yang datang dengan pakaian yang memalukan bukanlah orang percaya sejati dan akan berakhir di neraka! Kita telah mendapat panggilan. Tinggal bagaimana kita merespon panggilan itu untuk memberi jawaban kepada Allah dan untuk menjadi milik-Nya.

Tags :

BPPPWG MENARA KRISTEN

KOMITMEN DALAM MELAYANI

PRO DEO ET EIUS CREATURAM

  • PRO DEO ET EIUS CREATURAM
  • COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
  • ORA ET LABORA

INFORMASI KEPALA BPPPWG MENARA KRISTEN
  • : Pdt Hendra C Manullang
  • : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
  • : crisvinh@gmail.com
  • : menarakristen@gmail.com
/UMUM

Post a Comment

Tedbree Logo
BPPPWG Menara Kristen Silahkan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim