Bahan Sermon HKI Res.Pasir Bidang. Disusun Oleh C.P. Hendra Crisvin Manullang
MINGGU 8 Set.Trinitatis
Tema Minggu :
Melawan Suap dan Korupsi
Evangelium : Keluaran 23:1-9
I.
Pendahuluan
Allah
kita adalah Allah Kebenaran, Allah kita adalah Allah Keadilan. Karena Dia
adalah Allah Kebenaran maka Dia adalah Allah yang interest dengan Kebenaran;
dan karena Dia adalah Allah Keadilan maka Dia adalah Allah yang interest dengan
Keadilan. Allah memberi hukum dan aturan kepada umatNya untuk merefleksikan
sifat kebenaran dan keadilan Allah yang menyentuh setiap aspek kehidupan
umatNya. Namun kita harus mawas diri dan tidak terjebak kepada jerat aturan dan
hukum yang akhirnya membuat kita menjadi farisi-farisi yang kehilangan makna
anugerah karena sesungguhnya hukum Allah menyentuh transformasi hati dan bukan
tingkah laku agama.
Bagaimana
kita memperhatikan hak para budak, bagaimana kita memperhatikan nyawa orang
lain, bagaimana kita memperhatikan harta benda milik orang lain, semua itu
hal-hal yang berkaitan dengan hidup sebagai umat Allah. Selanjutnya Keluaran 23
begitu indah bicara mengenai apa buktinya dan apa cirinya kalau kita menjadi
anak-anak Tuhan yang sungguh mengasihi Tuhan dan mengutamakan untuk menaati
firmanNya di dalam hidup kita sehari-hari, di dalam hal-hal yang kecil, yang
nampaknya sepele dan tidak kelihatan, yaitu soal bagaimana kata-kata keluar
dari mulut kita. Firman Tuhan dengan teliti mengajarkan kepada kita bagaimana
kita mempunyai relasi dengan orang lain khususnya berkaitan dengan apa yang
benar dan apa yang adil itu di dalam perkataan sehari-hari, di rumah atau
dimana saja kita berada. Kadang-kadang kalimat yang keluar dari mulut kita
gossip yang nampaknya sepele, itu tidak sepele di mata Tuhan. Ini harus menjadi
satu mawas diri bagi setiap kita manusia yang berdosa yang condong memiliki
interest kepada korupsi dan hal-hal yang tidak benar adanya.
II.
Penjelasan
Keluaran
23 ini merupakan bagian yang penting, ketika kita berbicara tentang kabar
bohong, gossip, di dalam struktur aturan-aturan yang begitu banyak dan teliti,
berarti bagi Tuhan ini adalah hal yang penting. Ayat 1-3, lalu disambung dengan
ayat 6-9 adalah topik yang sama. Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong,
janganlah membantu orang yang tidak bersalah dengan menjadi saksi yang tidak
benar, janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan dan
dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu, janganlah engkau turut-turut
kebanyakan orang membelokkan hukum, dan juga janganlah memihak kepada orang
miskin di dalam perkaranya.
“Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong…” (ayat 1) itu berkaitan dengan relasi
personal kita. Kabar bohong sendiri sudah merupakan satu aspek. Kita
kadang-kadang bisa tahu hal itu tidak benar, kabar itu sudah bohong, tetapi
menjadi berbahaya luar biasa kalau kita lalu ikut-ikutan menyebarkan kabar
bohong itu kepada orang lain. Firman Tuhan mengingatkan, “jangan sebarkan,”
berarti di situ mungkin engkau bukan sumber pertama yang menciptakan kabar
bohong itu, tetapi pada waktu engkau menerima sesuatu, engkau tidak boleh
menelannya bulat-bulat, engkau mesti memikirkan apakah ada buktinya, ada
dasarnya? Walaupun mungkin kita bisa tahu itu ada benarnya sebagian, tetapi
engkau dan saya mempunyai kewajiban untuk tidak menyebarkannya. Maka Tuhan
mengingatkan kita untuk mencegah diri kita tidak melakukan hal itu. Dan lebih
bahaya lagi jikalau orang sudah tahu itu kabar bohong lantas beberapa menit
kemudian dia bersaksi di depan pengadilan menyatakan itu adalah hal yang benar.
Jadi pertama-tama, jangan sebarkan kabar bohong. Kedua, jangan ikut membantu
orang bersaksi dusta menyatakan yang salah sebagai kebenaran.
Pada
waktu Yesus Kristus ditangkap dan dibawa ke hadapan Pilatus, Yesus mengatakan,
“…untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini supaya Aku memberi kesaksian
tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan
suaraKu.” Pilatus dengan sinis berkata, “Apakah kebenaran itu?” (Yohanes
18:37-38). Sebab bagi Pilatus, kebenaran adalah sesuatu yang bisa dia rekayasa
di dalam pengadilan sehingga itu menjadi kebenaran, sesuatu yang bisa dia
reka-reka menjadi kebenaran. Di dalam dunia politik kita mengetahui apa namanya
propaganda, seperti Adolf Hitler pernah mengatakan, “If you tell a big enough
lie and tell it frequently enough, it will be believed.” Kalau engkau mau
berbohong, berbohonglah yang besar, dan berbohonglah terus-menerus, lama-lama itu
akan menjadi kebenaran.
Tetapi
firman Tuhan tidak mengajar seperti itu dan sekali-kali kita tidak boleh
berbuat seperti itu. Tuhan Yesus mengajar kita, “Jika ya, hendaklah kamu
katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih daripada
itu berasal dari si Jahat” (Matius 5:37). Hiduplah sebagai anak-anak Tuhan
menjalankan apa yang benar dan adil, terutama di dalam relasi perkataan yang
keluar dari mulutmu. Dan jangan pikir perkataan itu tidak bisa mendatangkan
efek yang merugikan orang. Maka selain firman Tuhan mengatakan jangan sebarkan
kabar bohong, jangan mereka-reka hal yang tidak benar; sekaligus Tuhan juga
mengkaitkan itu dengan aspek bagaimana kita mengatakan yang benar di
pengadilan, kita dituntut di situ mengutarakan apa adanya dan akan ada
konsekuensi kalau kita mengatakan sesuatu yang tidak benar sehingga kita lebih
hati-hati di situ. Tetapi kadang-kadang di dalam hidup sehari-hari, ketika kita
bukan berada di dalam ruang pengadilan, saat kita duduk di sofa, atau di depan
komputer, atau sedang chatting dengan orang lain, kita tidak melihat aspek ini
menjadi hal yang penting dan serius adanya.
“Juga
janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya…” (ayat 3) bandingkan dengan kalimat “Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin
di antaramu dalam perkaranya…” (ayat 6). Dua-dua menjadi balance, jangan
memihak, jangan memperkosa hak. Jangan kita membabi-buta hanya karena orang itu
lemah, orang itu miskin lalu kita anggap semua di dalam diri dia pasti benar
adanya. Tetapi pada saat yang sama Alkitab juga mengatakan orang yang memiliki
kekuatan dan kuasa yang besar, hati-hati, jangan sampai dengan kekuatan dan
kuasamu itu engkau memperkosa kebenaran dan orang yang lemah dan miskin tidak
sanggup bisa membela diri dan membalasnya oleh sebab engkau bisa
memutar-balikkan semua yang salah menjadi benar, yang benar jadi salah, dan
orang yang lemah itu tidak bisa berbuat apa-apa. Alkitab peka luar biasa bicara
akan hal ini: bukan karena dia miskin maka otomatis dia benar, bukan karena dia
kaya otomatis dia salah.
“…
janganlah engkau enggan menolongnya, … haruslah engkau rela menolong dia…”
(ayat 5), ayat ini berbicara
soal respons emosional. Alkitab tidak bicara soal apa yang engkau kerjakan,
tetapi Alkitab langsung bicara mengenai dua sikap hati yang menjadi aspek
emosional yang kita tahu itulah kesulitan yang menghalangi hati yang berat luar
biasa. Menolong adalah action, tindakan, aktifitas yang kelihatan. Bisa jadi
engkau tolong dia tetapi di dalam hatimu tidak rela. Selain di satu sisi kita
belajar untuk generous, dan kita tahu hidup kita itu perlu untuk menjadi orang
yang tahu dengan sadar kadang-kadang orang yang menjadi musuhmu juga perlu
pertolongan, mari kita tolong dia. Bersyukur kalau kita mempunyai kesempatan
dan kemampuan untuk menolong orang itu. Tidak gampang dan tidak mudah. Itu
memerlukan kasih Allah yang besar.
Ayat ini
indah karena di situ mengajarkan kita prinsip dan aturan yang bukan hanya hitam
di atas putih, tetapi merefleksikan cinta kasih Allah. Kenapa kita harus terus
berbuat baik kepada orang-orang seperti itu padahal orang itu sudah sangat
merugikan kita? Sebab kita tahu Allah kita juga adalah Allah yang senantiasa
bermurah hati. Engkau pikir engkau telah cukup berbuat baik kepada orang itu,
pada waktu dia di dalam kesulitan keuangan sdr bantu, pada waktu anaknya sakit
keras sdr menemani di rumah sakit, mendampingi dan mendoakan, jangan kira
selama-lamanya dia akan ingat perbuatan baikmu dan jangan kecewa kalau semua
kebaikan yang engkau lakukan sirna dilupakan dalam sekejap mata, dan jangan itu
membuatmu enggan dan tidak rela membantu orang lagi. Mari kita belajar memiliki
hati yang bermurah hati.
Keluaran 23:8 mengingatkan kita kalau kita memiliki kekuatan, kemampuan untuk men-judge dan memutuskan sesuatu, lakukan dengan adil dan benar. Bagi orang Kristen yang berprofesi sebagai hakim, sebagai lawyer, mungkin akan menjadi godaan yang besar memutar-balikkan yang benar menjadi salah, salah jadi benar, dan berlaku tidak adil karena ada tawaran suap dan keuntungan diri. “Suap janganlah kau terima, sebab suap membuat buta…” menjadi peringatan yang serius, suap membuat buta mata orang, korupsi membutakan mata orang. Apapun yang kita alami, waktu kita berjalan dengan benar dan adil, mungkin engkau dan saya tidak mendapatkan benefit secara finansial, tetapi ingat itu bukan yang paling penting dan segala-galanya. Karena, ayat 7b di atasnya mengatakan, “Sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah.” Allah yang benar dan adil adalah Allah yang sungguh-sungguh memperhatikan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Maka sebagai anak-anak Tuhan kita harus waspada dan menjaga diri. Yesus mengingatkan “…apa yang engkau katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang engkau bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah” (Lukas 12:3). Setiap perkataan kita, tindakan kita, apapun juga, kita harus hidup benar dan menegakkan keadilan, sebab Allah kita adalah Allah yang menuntut hal itu menjadi karakter hidup kita sesuai dengan sifat Allah sendiri.
III.
Kesimpulan
Biar
setiap perkataan, tingkah laku dan perbuatan kita senantiasa menjunjung tinggi
keadilan dan kebenaran. Biar Tuhan memberikan kita hati yang luas, lapang dan
murah hati sebab kadang-kadang kita menghadapi setiap ketidak-benaran dan
setiap tekanan di dalam hidup kita. Mungkin kita tergoda mendapat tawaran suap
untuk membuat hidup kita lebih enak, tetapi dengan mengorbankan kebenaran.
Mungkin kita hidup mengalami kepahitan karena kita senantiasa menjadi korban di
dalam ketidak-benaran, tetapi kita mempunyai Allah yang kepadaNya kita
bertanggung jawab dan kepadaNya kita berharap. Kita bersyukur karena satu kali
kelak kita akan bertemu dengan Tuhan dan di situ yang muncul hanyalah apa yang
benar. Sehingga pada waktu kita mengeluarkan ketidak-benaran, kita akan menjadi
orang yang malu di hadapan Tuhan dan menerima setiap teguran yang keras dari
Tuhan. Biar kita selalu diingatkan kita adalah manusia yang hina dan berdosa
adanya, biar kita selalu menyadari betapa seriusnya dosa kita di hadapan Tuhan.
Biar di dalam hidup kita menjadi anak-anak Tuhan yang mengasihi Tuhan,
mencintai Tuhan dan hidup sepadan dengan setiap anugerah Tuhan.
MINGGU 9 Set.Trinitatis
Tema
Minggu : Bekerja untuk
Tuhan/Mangula Di Adopan Ni Debata
Evangelium :
Kolose 3: 22-25
I.
Patujolo
Buku
Kolose marisi 4 bindu jala adong 95 ayat na sinurathon apostel Paulus jala
niurupan siseanna na margoar Timotius. Ondolan buku on patoranghon Jesus do
hasurungan nasa na adong, jala hasangapon Kristus i mangatasi nasa na adong.
Secara historis huta Kolose marhaombarbalok dohot huta Efesus di Junani (Gorik)
jala masuk diwilayah bagian barat Asia Kecil. Hajongjongan Huria Kolose siala
pangkobasion parbaritaan baritanauli aposteli ditingki di huta Efesus (Ul Ap
20:31), nangpe aposteli sandiri dang hea mandege pat na tu huta Kolose on (Kol
2:1), alai sahalak na porsea na margoar Epafras do penghubung aposteli sian
Efesus tu Kolose (Kol 1:7, 4:12). Asa pe disurathon apostel Paulus bukuon, lao
mangalo injil palsu dohot parjamita pargapgap nanaeng paliluhon haporseaon ruas
Huria i (Kol 2:8), asai disurathon aposteli buku on jala si Tikhikus ma na
pataruhon surat on tu Huria Kolose (Kol 4:7), siala hatihai apostel Paulus
tarhurung di Rom paimaimahon pengadilan (Kol 4:3-18, Ul Ap 28:16-31, 25 :
11-12).
II.
Hatorangan
Adong sada istilah dihalak na bisuk taringot haulion
parsaoran dingolu nta ditano on, istilah i na mandok : “job discription” na
marlapatan pembagian tugas manang ulaon. Artina, ganup jolma nungga marturpuk
be angka siulahononna dingolunaon, asal mardalan ma jolma i, hombar diturpukna
na be, dengan jala uli do pardalanan parngoluon ni jolma i saleleng ditano on.
Alai holan pillit ulaon ni jolma i, maralo tu turpukna na be, disima bonsir
hasesega ni parngoluon ni jolma i ditano on. Isarana : Baoa gabe marparange
borua jala baliksa, borua marparange baoa. Manang dakdanak na gabe mangatur
natorasna, natoras gabe na niatur ni angka ianakonna. Molo di Huria, gabe
sintua manang ruas na mangatur uluanna manang pandita na, diangka ulaon
pangkobasion ditonga-tonga ni Huria i. Molo nungga masa sisongoni, pasti do
hansur, jala sega situtu ma parsaoran na masa disi. Artinya, selama manusia itu
berjalan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, selama itu pula kehidupan
didunia ini akan berjalan dengan harmonis dan tentram. Ai diboto Tuhan i do, ai
ingkon dipatubu-tubu sibolis di roha ni jolma i, angka parangge na kaluar sian
kapasitasna dipangkataion dohot dipangalaho, ai ido tahitahi ni sibolis, boha
ma asa hansur, asa sega haulion parsoaran diparngoluan nta jolma ditano on.
Asai ido hata ni Debata, na gabe turpuk jamita dihita sadarion, patorangkon
angka job discription tu hita, asa
nasa ulaon nta, nta ulahon hombar tu turpuk nta be. Asa molo dipaela-ela
sibolis hita, lao marparangge na manimbil sian turpuk nta be, nta alo jala nta
gotaphon, siala nungga nta boto jala dipalumba Debata hian hita, marhitehite
hataNa, mandok : Asa hombar tu turpuk na be jolma i marparangge, ia molo so i, dosa
do i, jala na ingkon patupahon hasursaran diparngoluon nta sandiri.
Dina mangoluon saleleng hita ditano on, holan dua horong
do parsaoran nta jolma, ima : anak somang (Jun : doulos, Inggr : Slaves, Indo :
Budak/hamba) dohot induk (Jun : Kuriois, Inggr : Masters, Indo :
Tuan/Pimpinan/Komandan). Molo di tonga-tonga keluarga, angka ianakon ma anak
somang, jala angka natoras ma induk. Molo dinegara nta on, masyarakat manang
rakyat ma anak somang, jala pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan,
desa, lorong) ima induk. Molo di parHuriaon, ruas ma anak somang jala pandita
ma induk, jala sintua ima pangurupi ni induk i. Ontak na dua on do parsaoran na
nungga diturpukhon Tuhan i, na masa di ngolu nta saleleng adong dope tano on.
Jala ingkon serasi do na dua horong on mardalan, hombar tu turpukna be. Songon
hata ende i mandok : Ndada mangkuling molo martopap holan sabariba ni tangan.
Saburju-burjuna induk mangulahon ulaonna hombar tu turpukna be, molo so hasea
do anaksomang mangulahon ulaonna diturpukna, tong do so marlapatan i, laos ido
baliksa : Saburjuburjujuna anaksomang mangulahon ulaonna hombar tu turpukna,
molo so burju do induk i mangulahon ulaonna, tong do marsamburetan ulaon i. Asa
ido diajari Debata hita marhitehite turpuk jamita nta on, aha do siulahonon
diturpuk nta be.
Ia anaksomang turpukna mangoloi indukna. Molo dihata
aslina ima hata Junani dipakai hata “hupakouete” jala dihata Inggris
didok “obey” narmarlapatan :
Mematuhi, menaati, menuruti. Artina hata mangoloi diturpukon marlapatan ma i
“unduk”. Dang songon hasomalan pangoloion dihitaon, molo dihata olo alai
dipambahenan nol, apalagi molo sangga mariligato manang diayun hata olona i,
nungga sangsi ibana disi. Ido boasa ditangkasi natarsurat on hata pangoloion
nta disi, unang ditingki manjalo tohonan hasintuaon i, songoni ma gogona jala
patarna soara pangoloionna i. Alai dung tertabal, holan na mansalahon panditana
manang indukna, holan na marunggut-unggut, sahira ibana na nungga umsintong
sian indukna, sahira ibana na nungga um sari sian indukna ditonga-tonga ni
Huria i, holan marpangalesem dihata nang dipangalahona. Parangge sisongonon do
na umbahen gabe gale angka induk i, jala molo nungga gale induk i, maol ma masa
hamajuon ditonga-tonga Huria i. Diarahon hita mangarimang-rimangi ma jo hata
haoloon nta na nungga nta hatindonghon ditonga-tonga ni Huria, marhitehite
induk nta na adong di Huria i, ditingki hita mamboan dakdanak nta tardidi,
hatiha hita malua, hatiha hita tarpasupasu, hatiha hita manjalo tohonan
hasintuaon. Boha do hata haolon nta i na nungga nta hatindangkoni, sintong do
i. Atik songon nandidok na tarsurat on do : “Unang ma pangoloi dimata hamu,
songon na mambuat roha ni jolma (Jun : En
ophthal-modoulia hos anthropareskoi alla en haploteti kardia, Inggr : With eye service as men pleasers but in
sincerity of heart).” Pangoloi dimata (eye service) maksudna : Molo
mardompak-dompakhan manang marsiidaan mata, songoni ulini hatana tu indukna,
alai holan marsitundalan manang dang marsidaan mata, dipabusukbusuk indukna.
Maksud ni hata : Songon na mambuat ni roha ni jolma (men pleasers) na marlapatan hajolmaon na marsandiwara, manang na
patupahon pangoloionnai holan meam-meam sambing, asai dihata Inggris dipakai
hata “pleasers” sian kata dasar “play.” Manat hita jahat do jolma sisongonon,
dang tu surgo jolma sisongonon asing molo bertobat ibana, sigotaphononton jolma
sisongonon, siala hasesega di tonga-tonga ni Huria i do jolma sisongonon.
Jadi
tangkas ma nta boto, haoloon ni halak Kristen, na diolohon secara pribadi
(personal) dibagasan roha, manang haoloon na dihatindanghon diloloan manang
ditongatonga ni Huria i, ndada meam-meam i, jala ndada pangoloi dimata i, nasa
na nungga diolohon halak Kristen, utangna do i na ingkon sigararonna saleleng
ibana mangolu. Asai diajari Tuhani hita, asa nasa haoloon nta i, ingkon sian
ias n i roha nta, asa pambahenan nta i pe di na nungga nta olohoni sian ias ni
roha do tong. Jala haoloon nta na nungga nta hatindanghoni, ula ma i songon di
Tuhan i unang songon di jolma. Artina disi, nasa na nungga nta olohoni, marguru
tu Tuhan ma unang marguru tu jolma, molo marguru tu Tuhan i haoloan nta i,
tontu satia do hita mangulahon nasa na nungga nta undukhon, nang pe gaor
portibion. Alai molo marguru tu jolma do nasa na nungga nta undukhoni, dos ma
hita marguru tu na oto. Ai dang adong jolma na satia ditano on, asing ni jolma
na marguru tu Tuhan i. Asai unang bahen jolma si ose padan, gabe sidalianmu lao
mangose na nungga ni undukhononmu.
III.
Panimpuli
Laos gabe
sada sigot-sigot i tu hita asa nta ingot, ai sian Tuhani do jaloon nta balos
haburjuon nta dina nta undukhoni. Artina, uang balos na sian jolma hirim
dihaburjuonmi asa unang gale roham, alai balos sian Tuhani ma hirim, asa
tongtong ho margogo dinasa haburjuonmi. Alai molo pe marjugul hita lao
marmeam-meam dinasa na nungga nta undukhoni, ninna hata ni Tuhan nta,
porsanonna do i sogot naniulanai, angka hageduhon naniulanai. Manat ma hita
disi, pingkiri ma bagas i, ai adong do balos sian nasa na nta ulahon na ro sian
Tuhan i.
MINGGU 10 Set.Trinitatis
Tema
Minggu : Kemerdekaan/ Haluaon
Evangelium :
Ulangan 15: 12-18 / 5 Musa 15: 12-18
I.
Patujolo
Buku
5 Musa marisi 34 bindu jala adong 959 ayat na secara tradisi Jahudi niakuan
ginuraton Musa, jala tradisi Jahudi pamasuk bukuon dihorong buku Pentateukh
manang lima buku na ginurathon Musa. Dibuku on dicaritahon songondia Musa
nungga mamboto na ingkon ro ma tingkina, na ingkon marujung ngoluna. Dipapunggu
si Musa ma sude bangso i, jala niulahi si Musa ma mancaritahon nasa uhum,
aturan dohot hasintongan hata ni Debata, tu angka generasi na disi, dalan
paingothon nasida hagogoon nasida ima sian pangurupion ni Debata, asa unang
manimbil nasida dihasatiaan mangulahon uhum ni Debata, ai sian ido hagogoon
dohot hamonangan nasida.
II.
Hatorangan
Turpuk
jamita nta sadarion ima taringot ruhutruhut parhatobanon angka nasida sabangso
Jahudi manang Heber. Na tarsurat paboahon sahalak boi gabe hatoban siala ibana mangadop dirina, hata mangadop dirina
nmolo dihata Heber didok “yim maker”
molo dihata Inggris didok “is sold”
na marlapatan digadis dirina tu donganna jolma, mungkin siala parutangon, gabe
gogona ma dibahen ibana mangarar utangna i tu donganna i. Diatur Debata uhum
taringot parhatobanon angka na sabangso, ima holan 6 (onom) taon ibana gabe
hatoban, alai taon papituhon (7) ingkon malua ibana. Jala didok Debata, molo pe
nungga malua ibana ditaon papituhon, dang jadi ibana rumar boti dipalua (Jangan lepaskan dia dengan tangan hampa).
Artina ingkon dibahen tuanna i tu ibana songon pesangon tu mantan hatobanna i,
jala pesangon i ima ingkon sian roha na buas dang sian roha na holit manging,
artina adong do silelhonlehon sian roha na buas dohot silehonlehon sian roha na
holit, alai molo Debata na lomo rohana angka silehonlehon sian roha na buas. Ia
molo halak Jahudi na jolo angka parartaon dietong sian pahanpahanan, artina lam
torop pahanpahan sasahalak na mamora ma ibana, siala hatihai alat ekonomi ndada
hepeng alai sistem barter do, jala pahanpahan do alat tukar na umum hatiha i,
asa ido dizaman on angka hamoraon dietong sian bilangan ni pahanpahanan. Silua
manang pesangon na ingkon siparadehon tuan tu hatobanna na malua ima : Birubiru
(domba), pardegeanmu (Ibr : Umiggre’neka, Inggr : Thrsshing floor) dohot
pangilangan anggur (Ibr : Umiyiqbeka, Inggr : From you winepress). Sian luhut
na pinapasupasu ni Jahowa Debatam tu ho, lehononmu tu ibana. Artina,
silehonlehon na gabe silua manang pesangon i, ndada boi gabe silehonlehon na
manipu alai ingkon silehonlehon na jujur hombar na dijalo ibana sian pasupasu ni
Tuhan. Boasa ingkon dibahen Debata uhum manang patik sisongoni tu bangso i,
taringot tu parhatobanon?? Tangkas dialusi turpuk jamita nta on, asa
marhitehite uhum manang patik ni Debata on, gabe tongtong bangso i marningot,
ai nasida pe na jolo hatoban do ditano Misir, gabe ditobus Jahowa Debata.
Artina, na dipangido roha ni Tuhan i, asa diulahon bangsoNa, unang ma holan
manjalo pasupasu alai dang olo gabe pasupasu tu donganna, unang ma holan
manjalo haluaon, alai dang olo paluahon donganna. Uhum manang patik ni Tuhan
on, lao mangarahon hita, asa tongtong hita intropeksi diri, asa unang adong
ditonga-tonga nta angka bangso ni Tuhan i, gabe tu haginjangon ni roha siala
siadongan.
Alai uhum
manang patik ni Tuhan on, dang mangihoti molo hatoban i sandiri na mangidohon
asa unang dipalua ibana, siala holong rohana mida ho dohot mida isi ni jabum,
ai sonang rohana dilambungmu. Artina, dang boi adong pemaksaan kehendak, ingkon
sian ias ni roha dohot dos ni roha sambing do, asa boi uhum i dang mangihoti.
Ipe ingkon dibahen do partinandaan tu nasida, asa marhitehite tanda i boi gabe
botoon, ai ibana sandiri do na mangido ibana asa unang malua sian status
hatobanna siala holong rohana tu tuanna i. Dipatorang turpuk jamita nta on
partinadaan i ima : Digirik jala turaon pinggolna dijolo ni pintu. Molo dizaman
nta molo didok : Digirik manang ditura pinggolna, ima na ditindik. Jadi tangkas
ma nta boto, pinggol na marlubang manang tanda digirik manang tindik, ima tanda
hatoban. Asai dihalak Jahudi holan baroua na mungga marsuami sambing do na
martindik, na patoranghon ibana nungga adong napunasa. Dizaman sonari do
praktek tindik dibahen gabe gaya-gaya manang aksesoris. Jala ingkon dijolo
pintu dipatupa na mangirik pinggol i, arti dijolo ni pintu patoranghon, dang
boi ulaon i diulahon bunibuni, alai ingkon dihapapataron do diulahon. Ido boasa
jotjot didok angka na tarsurat, dang lomo roha ni Debata nasa ulaon diulahon
dibagasan habunian, ai angka ulaon dosa do na jotjot dipatupa dibagasan
habunian. Alai taringot tu hatoban na mangido malua, dang jadi gabe mardongan
pingkiran na roa roham lao patupahon angka silua na ingkon silehononmu tu
ibana. Siala nungga 6 (onom) taon ibana mangula tu ho jala onom taon ibana gabe
pasupasu dingolum. Jala molo ulahononmu songon na dipatikhon Debata taringot
uhum tu parhatobanon, pasupasuon ni Jahowa Debata ma ho disaluhut na niulam.
III.
Panimpuli
Dizaman
nta sonari dang be nta tanda parhatobanon songon na masa dipadan na robi on,
siala dizaman nta nungga adong uhum HAM (Hak Azasi Manusia). Alai angka
parkarejo nta na sigajigajon, angka ido na tarmasuk hatoban dizaman nta
sonarion. Molo nungga pensiun manang malua, angka parkarejo nta, ingkon na uli
jala na denggan do silehonlehon nta na gabe silua na dina pensiun manang malua
i ibana. Dang jadi hita patupahon angka silua pensiunna dibagasan roha na
mangkolit, alai ingkon dibagasan roha na buas. Jala ulaon na denggan i dang boi
diulahon bunibuni, alai ingkon diulahon dihapataron, asa unang mangkorhon dosa.
Asa molo nungga malua (pensiun) sasahalak sian ulaonna (parkerejoanna), dang
jadi maradu mangkolit hita patupahon na denggan tu ibana, alai mardongan
habuason, asa pasupasuon ni Debata nasa ulaon nta. Turpuk jamita nta on, lao
mangarahon hita onom hal, ima, Naparjolo : Asa unang ginjang roha nta siala
siadongan nta, asa tongtong nta ingot ise do hita na jolo, manang intropeksi
diri. Napaduahon : Asa unang olo nta marroha na mangkolit, alai maroha na buas
ma songon Debata nta. Patoluhon : Martingki do sude dihasianganon, adong
tingkina tarihot (hatoban), alai adong do tingkina malua sian nasa ihotihot
(hatoban). Paopathon : Ngolu na pinapasupasu ni Debata, ima ngolu na olo
berbagi manang na marbasabasa. Palimahon : Ingkon botoon nta do mandok mauliate
tu ganup jolma na nungga gabe pasupasu dingolu nta, nang pe i hatoban nta.
Paonomhon : Ingkon tongtong do arga nta bahen jolma, nang pe ibana hatoban nta.
MINGGU 11 Set.Trinitatis
Tema
Minggu : Pengendalian diri terhadap
teknologi/ Manjamothon diri maradophon hamajuon ni zaman
Evangelium :
1 Korint 6: 12-20
I.
Patujolo
Ragam do latar belakang na mambahen masa angka persoalan
ditongatonga ni huria na di Korint, i ma sian latar belakang ni ruas ni huria
na marharoroan sian luat, agama (haporseaon), pendidikan dohot status social na
marbedabeda, jala lumobi ma i ala daerah Korint i ma kota pelabuhan na ribur na
dikunjungi halak. Somal do i, di angka daerah manang kota na ribur laos disi do
masa mura tubu jala berkembang subur angka haormuson, pargadombuson, ai
tersedia angka sarana-sarana na hombar tusi, mambahen mura jolma i gabe tartait
jala tarjorgong tu dosa i.
Lumobi ma di angka ruas ni huria na di Korintus, hombar
tu latar belakang dohot keadaan i, hape nunga mamintor tibu ditinggalhon si
Paulus din a poso jala na so tang dope haporseaon nasida, huhut di na laos
adong muse poda haliluon na mamasuhi ajaran hakristenon i na melegitimasi angka
hageduhon i asa gabe mangolu dibagasan hakristenon, holan laho mangoloi hagiot-hagiot
ni rohana dohot hisap-hisap ni dagingna. Pangalaho i ma na mambahen lam
martamba hagaoron, parbolatbolatan na pola mambahen masa angka na marparkaro
ditongatonga ni huria i.
II.
Hatorangan
Porlu botoonta, ngolu dohot haluaon na tajalo holan ala asi
ni roha ni Debata do. Alai na gabe parsualon; boha do pola ni Barita Nauli na
boi gabe standard dibagasan ngolu ni hajolmaon jala na gabe hagogoonta laho
mandalani ngolu manang gabe panjamothon diri ta maradophon hamajuan ni zaman sahat
ro diujungna? Boha do standard na? Jala standart na songon dia do? Mansai
ringkot do nian gogo i; sai luluan ni jolma do hagogoon. Nang sian gogo ni
pamatang, hagogon ni arta, hagogoon ni bisnis, hagogoon ni hamajuon ni zaman.
Mansai ringkot do hagogoon alai ndada sudena i martujuan tu na denggan. Alai
mansai godang do hagogoon namangagohon, ia so molo hagogoon ni portibi on na
manait roha ni jolma i gabe mandao sian adopan ni Debata? siparungkilhononhon
do i! Ai ia hagogoon mansai ringkot do dihaporluhon laho mandalani ngolu, siala
ia so adong hagogoon, mansai maol do jolma i martahan dibagasan ngoluna. Alai
molo gogo ni portibi on parsatongkinan do ndang manongtong, tu dia ma
lapatan ni i? Dung tadingkononta portibi on, margogo do hagogooon na
tadok ondeng laho paluahon? Dison ma parsualonna na tung andul marasing sian
hagogoon ni Barita Nauli.
Domu tu
persoalan pangaangkupon i, ia di huria Korint naung talpe tu pangalaho
kompromis tu pangalangkupon i jala manenganengahon diri nasida. Ala ni i tujuan
ni poda ni apostel Paulus di turpuk on ndada holan baoa na mangulahon
pangalangkupon i, alai dohot do nang sikap ruas ni huria di Korint laho
mangadopi i. Ido umbahen didok apostel i : “Ndnag diboto hamu?”, lapatanna
naung diboto ruas na di Korint i do na masa i ndang tingkos. Tangkas do di
Padan na Robi di orai do pangalaho pangalangkupon ni baoa dohot pardihuta ni
amana (3 Musa 18: 8; 20: 11; 5 Musa 22: 30). Pangalaho sisongon i gabe bura
nang hamatean (5 Musa 27: 20). DI angka halak sileban, nang halak Gorik dohot
Rom, pangalaho sisongon i ima pangalaho harorangon. Dipamasa do uhuman di angka
na mangulahon sisongon i, hape ia huria Korint ndang tegas tu angka na
mangu;ahon sisongon i.
Ala ni i sasintongna ruas ni huria Korint
ingkon patuduhon sikap:
a. Maila mamereng na masa sisongon i, ndada
na gabe las rohana;
b. Ingko sipabalion nasida do angka ruas na
mangulahon sisongon i tu sibolis.
Molo didok Apostel Paulus sipabalihon tu
sibolis boi do lapatan ni i, sipasidingon sian punguan ni halak na porsea (bnd.
1 Tim 1: 19-20), lapatanna asa unang bali pangalaho pangalangkupon i mannag
ditiru ruas ni huria Korint. Ido umbahen didok si Paulus: “unang ma hamu
sarombang dohot portibi on.” Jala pamatang na mardosa i sipasahaton do tu
sibolis asa mago pamatangna i. Hata ‘pamatang’ manang ‘sarx’ dilapati na
bersifat dosa; napaduahon songon pamatang ni daging. Alai na dipatuduhon dison
ima pamatang na bersifat daging. Maniaphon pamatang marhite sibolis dilapati
doi songon ulaula ni Debata laho pabadiahon fisik ni halak na mardosa i.
Namaniaphon pamatang i ima sada konsekuensi sian pabalihon nasida manang
disiplin ni huria. Tung pe nian songon uhuman do i alai dipatupa i laho
pauliulihon partondionna. Mungkin dipingkiri apostel Paulus molo so adong
dukungan partondion sian angka halak Kristen, boi do gabe lungun roha ni na
hona bali i, jala anggiat ma gabe muba rohana sian angka dosana. Ala ni i
dipaujung Apostel Paulus marhite sipaingot tu huria Korint molo sikap na
manengahon diri i na so olo mangatasi persoalan i sada pangalaho na so denggan.
III.
Panimpuli
Tags : BAHAN KHOTBAH
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
Post a Comment