-->

sosial media

Thursday, 15 October 2020

Bahan Sermon HKI Res.Pasir Bidang. Disusun Oleh C.P. Hendra Crisvin Manullang

 



MINGGU 8 Set.Trinitatis

Tema Minggu            : Melawan Suap dan Korupsi

Evangelium                : Keluaran 23:1-9

I.                   Pendahuluan

Allah kita adalah Allah Kebenaran, Allah kita adalah Allah Keadilan. Karena Dia adalah Allah Kebenaran maka Dia adalah Allah yang interest dengan Kebenaran; dan karena Dia adalah Allah Keadilan maka Dia adalah Allah yang interest dengan Keadilan. Allah memberi hukum dan aturan kepada umatNya untuk merefleksikan sifat kebenaran dan keadilan Allah yang menyentuh setiap aspek kehidupan umatNya. Namun kita harus mawas diri dan tidak terjebak kepada jerat aturan dan hukum yang akhirnya membuat kita menjadi farisi-farisi yang kehilangan makna anugerah karena sesungguhnya hukum Allah menyentuh transformasi hati dan bukan tingkah laku agama.

Bagaimana kita memperhatikan hak para budak, bagaimana kita memperhatikan nyawa orang lain, bagaimana kita memperhatikan harta benda milik orang lain, semua itu hal-hal yang berkaitan dengan hidup sebagai umat Allah. Selanjutnya Keluaran 23 begitu indah bicara mengenai apa buktinya dan apa cirinya kalau kita menjadi anak-anak Tuhan yang sungguh mengasihi Tuhan dan mengutamakan untuk menaati firmanNya di dalam hidup kita sehari-hari, di dalam hal-hal yang kecil, yang nampaknya sepele dan tidak kelihatan, yaitu soal bagaimana kata-kata keluar dari mulut kita. Firman Tuhan dengan teliti mengajarkan kepada kita bagaimana kita mempunyai relasi dengan orang lain khususnya berkaitan dengan apa yang benar dan apa yang adil itu di dalam perkataan sehari-hari, di rumah atau dimana saja kita berada. Kadang-kadang kalimat yang keluar dari mulut kita gossip yang nampaknya sepele, itu tidak sepele di mata Tuhan. Ini harus menjadi satu mawas diri bagi setiap kita manusia yang berdosa yang condong memiliki interest kepada korupsi dan hal-hal yang tidak benar adanya.

 

II.                Penjelasan

Keluaran 23 ini merupakan bagian yang penting, ketika kita berbicara tentang kabar bohong, gossip, di dalam struktur aturan-aturan yang begitu banyak dan teliti, berarti bagi Tuhan ini adalah hal yang penting. Ayat 1-3, lalu disambung dengan ayat 6-9 adalah topik yang sama. Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong, janganlah membantu orang yang tidak bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar, janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu, janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum, dan juga janganlah memihak kepada orang miskin di dalam perkaranya.

“Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong…” (ayat 1) itu berkaitan dengan relasi personal kita. Kabar bohong sendiri sudah merupakan satu aspek. Kita kadang-kadang bisa tahu hal itu tidak benar, kabar itu sudah bohong, tetapi menjadi berbahaya luar biasa kalau kita lalu ikut-ikutan menyebarkan kabar bohong itu kepada orang lain. Firman Tuhan mengingatkan, “jangan sebarkan,” berarti di situ mungkin engkau bukan sumber pertama yang menciptakan kabar bohong itu, tetapi pada waktu engkau menerima sesuatu, engkau tidak boleh menelannya bulat-bulat, engkau mesti memikirkan apakah ada buktinya, ada dasarnya? Walaupun mungkin kita bisa tahu itu ada benarnya sebagian, tetapi engkau dan saya mempunyai kewajiban untuk tidak menyebarkannya. Maka Tuhan mengingatkan kita untuk mencegah diri kita tidak melakukan hal itu. Dan lebih bahaya lagi jikalau orang sudah tahu itu kabar bohong lantas beberapa menit kemudian dia bersaksi di depan pengadilan menyatakan itu adalah hal yang benar. Jadi pertama-tama, jangan sebarkan kabar bohong. Kedua, jangan ikut membantu orang bersaksi dusta menyatakan yang salah sebagai kebenaran.

Pada waktu Yesus Kristus ditangkap dan dibawa ke hadapan Pilatus, Yesus mengatakan, “…untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu.” Pilatus dengan sinis berkata, “Apakah kebenaran itu?” (Yohanes 18:37-38). Sebab bagi Pilatus, kebenaran adalah sesuatu yang bisa dia rekayasa di dalam pengadilan sehingga itu menjadi kebenaran, sesuatu yang bisa dia reka-reka menjadi kebenaran. Di dalam dunia politik kita mengetahui apa namanya propaganda, seperti Adolf Hitler pernah mengatakan, “If you tell a big enough lie and tell it frequently enough, it will be believed.” Kalau engkau mau berbohong, berbohonglah yang besar, dan berbohonglah terus-menerus, lama-lama itu akan menjadi kebenaran.

Tetapi firman Tuhan tidak mengajar seperti itu dan sekali-kali kita tidak boleh berbuat seperti itu. Tuhan Yesus mengajar kita, “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si Jahat” (Matius 5:37). Hiduplah sebagai anak-anak Tuhan menjalankan apa yang benar dan adil, terutama di dalam relasi perkataan yang keluar dari mulutmu. Dan jangan pikir perkataan itu tidak bisa mendatangkan efek yang merugikan orang. Maka selain firman Tuhan mengatakan jangan sebarkan kabar bohong, jangan mereka-reka hal yang tidak benar; sekaligus Tuhan juga mengkaitkan itu dengan aspek bagaimana kita mengatakan yang benar di pengadilan, kita dituntut di situ mengutarakan apa adanya dan akan ada konsekuensi kalau kita mengatakan sesuatu yang tidak benar sehingga kita lebih hati-hati di situ. Tetapi kadang-kadang di dalam hidup sehari-hari, ketika kita bukan berada di dalam ruang pengadilan, saat kita duduk di sofa, atau di depan komputer, atau sedang chatting dengan orang lain, kita tidak melihat aspek ini menjadi hal yang penting dan serius adanya.

 “Juga janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya…” (ayat 3) bandingkan dengan kalimat “Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin di antaramu dalam perkaranya…” (ayat 6). Dua-dua menjadi balance, jangan memihak, jangan memperkosa hak. Jangan kita membabi-buta hanya karena orang itu lemah, orang itu miskin lalu kita anggap semua di dalam diri dia pasti benar adanya. Tetapi pada saat yang sama Alkitab juga mengatakan orang yang memiliki kekuatan dan kuasa yang besar, hati-hati, jangan sampai dengan kekuatan dan kuasamu itu engkau memperkosa kebenaran dan orang yang lemah dan miskin tidak sanggup bisa membela diri dan membalasnya oleh sebab engkau bisa memutar-balikkan semua yang salah menjadi benar, yang benar jadi salah, dan orang yang lemah itu tidak bisa berbuat apa-apa. Alkitab peka luar biasa bicara akan hal ini: bukan karena dia miskin maka otomatis dia benar, bukan karena dia kaya otomatis dia salah.

 “… janganlah engkau enggan menolongnya, … haruslah engkau rela menolong dia…” (ayat 5), ayat ini berbicara soal respons emosional. Alkitab tidak bicara soal apa yang engkau kerjakan, tetapi Alkitab langsung bicara mengenai dua sikap hati yang menjadi aspek emosional yang kita tahu itulah kesulitan yang menghalangi hati yang berat luar biasa. Menolong adalah action, tindakan, aktifitas yang kelihatan. Bisa jadi engkau tolong dia tetapi di dalam hatimu tidak rela. Selain di satu sisi kita belajar untuk generous, dan kita tahu hidup kita itu perlu untuk menjadi orang yang tahu dengan sadar kadang-kadang orang yang menjadi musuhmu juga perlu pertolongan, mari kita tolong dia. Bersyukur kalau kita mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk menolong orang itu. Tidak gampang dan tidak mudah. Itu memerlukan kasih Allah yang besar.

Ayat ini indah karena di situ mengajarkan kita prinsip dan aturan yang bukan hanya hitam di atas putih, tetapi merefleksikan cinta kasih Allah. Kenapa kita harus terus berbuat baik kepada orang-orang seperti itu padahal orang itu sudah sangat merugikan kita? Sebab kita tahu Allah kita juga adalah Allah yang senantiasa bermurah hati. Engkau pikir engkau telah cukup berbuat baik kepada orang itu, pada waktu dia di dalam kesulitan keuangan sdr bantu, pada waktu anaknya sakit keras sdr menemani di rumah sakit, mendampingi dan mendoakan, jangan kira selama-lamanya dia akan ingat perbuatan baikmu dan jangan kecewa kalau semua kebaikan yang engkau lakukan sirna dilupakan dalam sekejap mata, dan jangan itu membuatmu enggan dan tidak rela membantu orang lagi. Mari kita belajar memiliki hati yang bermurah hati.

Keluaran 23:8 mengingatkan kita kalau kita memiliki kekuatan, kemampuan untuk men-judge dan memutuskan sesuatu, lakukan dengan adil dan benar. Bagi orang Kristen yang berprofesi sebagai hakim, sebagai lawyer, mungkin akan menjadi godaan yang besar memutar-balikkan yang benar menjadi salah, salah jadi benar, dan berlaku tidak adil karena ada tawaran suap dan keuntungan diri. “Suap janganlah kau terima, sebab suap membuat buta…” menjadi peringatan yang serius, suap membuat buta mata orang, korupsi membutakan mata orang. Apapun yang kita alami, waktu kita berjalan dengan benar dan adil, mungkin engkau dan saya tidak mendapatkan benefit secara finansial, tetapi ingat itu bukan yang paling penting dan segala-galanya. Karena, ayat 7b di atasnya mengatakan, “Sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah.” Allah yang benar dan adil adalah Allah yang sungguh-sungguh memperhatikan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Maka sebagai anak-anak Tuhan kita harus waspada dan menjaga diri. Yesus mengingatkan “…apa yang engkau katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang engkau bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah” (Lukas 12:3). Setiap perkataan kita, tindakan kita, apapun juga, kita harus hidup benar dan menegakkan keadilan, sebab Allah kita adalah Allah yang menuntut hal itu menjadi karakter hidup kita sesuai dengan sifat Allah sendiri. 

III.             Kesimpulan

Biar setiap perkataan, tingkah laku dan perbuatan kita senantiasa menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran. Biar Tuhan memberikan kita hati yang luas, lapang dan murah hati sebab kadang-kadang kita menghadapi setiap ketidak-benaran dan setiap tekanan di dalam hidup kita. Mungkin kita tergoda mendapat tawaran suap untuk membuat hidup kita lebih enak, tetapi dengan mengorbankan kebenaran. Mungkin kita hidup mengalami kepahitan karena kita senantiasa menjadi korban di dalam ketidak-benaran, tetapi kita mempunyai Allah yang kepadaNya kita bertanggung jawab dan kepadaNya kita berharap. Kita bersyukur karena satu kali kelak kita akan bertemu dengan Tuhan dan di situ yang muncul hanyalah apa yang benar. Sehingga pada waktu kita mengeluarkan ketidak-benaran, kita akan menjadi orang yang malu di hadapan Tuhan dan menerima setiap teguran yang keras dari Tuhan. Biar kita selalu diingatkan kita adalah manusia yang hina dan berdosa adanya, biar kita selalu menyadari betapa seriusnya dosa kita di hadapan Tuhan. Biar di dalam hidup kita menjadi anak-anak Tuhan yang mengasihi Tuhan, mencintai Tuhan dan hidup sepadan dengan setiap anugerah Tuhan.


MINGGU 9 Set.Trinitatis

Tema Minggu            : Bekerja untuk Tuhan/Mangula Di Adopan Ni Debata

Evangelium                : Kolose 3: 22-25

 

I.                   Patujolo

Buku Kolose marisi 4 bindu jala adong 95 ayat na sinurathon apostel Paulus jala niurupan siseanna na margoar Timotius. Ondolan buku on patoranghon Jesus do hasurungan nasa na adong, jala hasangapon Kristus i mangatasi nasa na adong. Secara historis huta Kolose marhaombarbalok dohot huta Efesus di Junani (Gorik) jala masuk diwilayah bagian barat Asia Kecil. Hajongjongan Huria Kolose siala pangkobasion parbaritaan baritanauli aposteli ditingki di huta Efesus (Ul Ap 20:31), nangpe aposteli sandiri dang hea mandege pat na tu huta Kolose on (Kol 2:1), alai sahalak na porsea na margoar Epafras do penghubung aposteli sian Efesus tu Kolose (Kol 1:7, 4:12). Asa pe disurathon apostel Paulus bukuon, lao mangalo injil palsu dohot parjamita pargapgap nanaeng paliluhon haporseaon ruas Huria i (Kol 2:8), asai disurathon aposteli buku on jala si Tikhikus ma na pataruhon surat on tu Huria Kolose (Kol 4:7), siala hatihai apostel Paulus tarhurung di Rom paimaimahon pengadilan (Kol 4:3-18, Ul Ap 28:16-31, 25 : 11-12).

 

II.                Hatorangan

Adong sada istilah dihalak na bisuk taringot haulion parsaoran dingolu nta ditano on, istilah i na mandok : “job discription” na marlapatan pembagian tugas manang ulaon. Artina, ganup jolma nungga marturpuk be angka siulahononna dingolunaon, asal mardalan ma jolma i, hombar diturpukna na be, dengan jala uli do pardalanan parngoluon ni jolma i saleleng ditano on. Alai holan pillit ulaon ni jolma i, maralo tu turpukna na be, disima bonsir hasesega ni parngoluon ni jolma i ditano on. Isarana : Baoa gabe marparange borua jala baliksa, borua marparange baoa. Manang dakdanak na gabe mangatur natorasna, natoras gabe na niatur ni angka ianakonna. Molo di Huria, gabe sintua manang ruas na mangatur uluanna manang pandita na, diangka ulaon pangkobasion ditonga-tonga ni Huria i. Molo nungga masa sisongoni, pasti do hansur, jala sega situtu ma parsaoran na masa disi. Artinya, selama manusia itu berjalan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, selama itu pula kehidupan didunia ini akan berjalan dengan harmonis dan tentram. Ai diboto Tuhan i do, ai ingkon dipatubu-tubu sibolis di roha ni jolma i, angka parangge na kaluar sian kapasitasna dipangkataion dohot dipangalaho, ai ido tahitahi ni sibolis, boha ma asa hansur, asa sega haulion parsoaran diparngoluan nta jolma ditano on. Asai ido hata ni Debata, na gabe turpuk jamita dihita sadarion, patorangkon angka job discription tu hita, asa nasa ulaon nta, nta ulahon hombar tu turpuk nta be. Asa molo dipaela-ela sibolis hita, lao marparangge na manimbil sian turpuk nta be, nta alo jala nta gotaphon, siala nungga nta boto jala dipalumba Debata hian hita, marhitehite hataNa, mandok : Asa hombar tu turpuk na be jolma i marparangge, ia molo so i, dosa do i, jala na ingkon patupahon hasursaran diparngoluon nta sandiri.

Dina mangoluon saleleng hita ditano on, holan dua horong do parsaoran nta jolma, ima : anak somang (Jun : doulos, Inggr : Slaves, Indo : Budak/hamba) dohot induk (Jun : Kuriois, Inggr : Masters, Indo : Tuan/Pimpinan/Komandan). Molo di tonga-tonga keluarga, angka ianakon ma anak somang, jala angka natoras ma induk. Molo dinegara nta on, masyarakat manang rakyat ma anak somang, jala pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, lorong) ima induk. Molo di parHuriaon, ruas ma anak somang jala pandita ma induk, jala sintua ima pangurupi ni induk i. Ontak na dua on do parsaoran na nungga diturpukhon Tuhan i, na masa di ngolu nta saleleng adong dope tano on. Jala ingkon serasi do na dua horong on mardalan, hombar tu turpukna be. Songon hata ende i mandok : Ndada mangkuling molo martopap holan sabariba ni tangan. Saburju-burjuna induk mangulahon ulaonna hombar tu turpukna be, molo so hasea do anaksomang mangulahon ulaonna diturpukna, tong do so marlapatan i, laos ido baliksa : Saburjuburjujuna anaksomang mangulahon ulaonna hombar tu turpukna, molo so burju do induk i mangulahon ulaonna, tong do marsamburetan ulaon i. Asa ido diajari Debata hita marhitehite turpuk jamita nta on, aha do siulahonon diturpuk nta be.

Ia anaksomang turpukna mangoloi indukna. Molo dihata aslina ima hata Junani dipakai hata “hupakouete” jala dihata Inggris didok “obey” narmarlapatan : Mematuhi, menaati, menuruti. Artina hata mangoloi diturpukon marlapatan ma i “unduk”. Dang songon hasomalan pangoloion dihitaon, molo dihata olo alai dipambahenan nol, apalagi molo sangga mariligato manang diayun hata olona i, nungga sangsi ibana disi. Ido boasa ditangkasi natarsurat on hata pangoloion nta disi, unang ditingki manjalo tohonan hasintuaon i, songoni ma gogona jala patarna soara pangoloionna i. Alai dung tertabal, holan na mansalahon panditana manang indukna, holan na marunggut-unggut, sahira ibana na nungga umsintong sian indukna, sahira ibana na nungga um sari sian indukna ditonga-tonga ni Huria i, holan marpangalesem dihata nang dipangalahona. Parangge sisongonon do na umbahen gabe gale angka induk i, jala molo nungga gale induk i, maol ma masa hamajuon ditonga-tonga Huria i. Diarahon hita mangarimang-rimangi ma jo hata haoloon nta na nungga nta hatindonghon ditonga-tonga ni Huria, marhitehite induk nta na adong di Huria i, ditingki hita mamboan dakdanak nta tardidi, hatiha hita malua, hatiha hita tarpasupasu, hatiha hita manjalo tohonan hasintuaon. Boha do hata haolon nta i na nungga nta hatindangkoni, sintong do i. Atik songon nandidok na tarsurat on do : “Unang ma pangoloi dimata hamu, songon na mambuat roha ni jolma (Jun : En ophthal-modoulia hos anthropareskoi alla en haploteti kardia, Inggr : With eye service as men pleasers but in sincerity of heart).” Pangoloi dimata (eye service) maksudna : Molo mardompak-dompakhan manang marsiidaan mata, songoni ulini hatana tu indukna, alai holan marsitundalan manang dang marsidaan mata, dipabusukbusuk indukna. Maksud ni hata : Songon na mambuat ni roha ni jolma (men pleasers) na marlapatan hajolmaon na marsandiwara, manang na patupahon pangoloionnai holan meam-meam sambing, asai dihata Inggris dipakai hata “pleasers” sian kata dasar “play.” Manat hita jahat do jolma sisongonon, dang tu surgo jolma sisongonon asing molo bertobat ibana, sigotaphononton jolma sisongonon, siala hasesega di tonga-tonga ni Huria i do jolma sisongonon.

Jadi tangkas ma nta boto, haoloon ni halak Kristen, na diolohon secara pribadi (personal) dibagasan roha, manang haoloon na dihatindanghon diloloan manang ditongatonga ni Huria i, ndada meam-meam i, jala ndada pangoloi dimata i, nasa na nungga diolohon halak Kristen, utangna do i na ingkon sigararonna saleleng ibana mangolu. Asai diajari Tuhani hita, asa nasa haoloon nta i, ingkon sian ias n i roha nta, asa pambahenan nta i pe di na nungga nta olohoni sian ias ni roha do tong. Jala haoloon nta na nungga nta hatindanghoni, ula ma i songon di Tuhan i unang songon di jolma. Artina disi, nasa na nungga nta olohoni, marguru tu Tuhan ma unang marguru tu jolma, molo marguru tu Tuhan i haoloan nta i, tontu satia do hita mangulahon nasa na nungga nta undukhon, nang pe gaor portibion. Alai molo marguru tu jolma do nasa na nungga nta undukhoni, dos ma hita marguru tu na oto. Ai dang adong jolma na satia ditano on, asing ni jolma na marguru tu Tuhan i. Asai unang bahen jolma si ose padan, gabe sidalianmu lao mangose na nungga ni undukhononmu.

 

III.             Panimpuli

Laos gabe sada sigot-sigot i tu hita asa nta ingot, ai sian Tuhani do jaloon nta balos haburjuon nta dina nta undukhoni. Artina, uang balos na sian jolma hirim dihaburjuonmi asa unang gale roham, alai balos sian Tuhani ma hirim, asa tongtong ho margogo dinasa haburjuonmi. Alai molo pe marjugul hita lao marmeam-meam dinasa na nungga nta undukhoni, ninna hata ni Tuhan nta, porsanonna do i sogot naniulanai, angka hageduhon naniulanai. Manat ma hita disi, pingkiri ma bagas i, ai adong do balos sian nasa na nta ulahon na ro sian Tuhan i.        

      

MINGGU 10 Set.Trinitatis

Tema Minggu            : Kemerdekaan/ Haluaon

Evangelium                : Ulangan 15: 12-18 / 5 Musa 15: 12-18

 

I.                   Patujolo

Buku 5 Musa marisi 34 bindu jala adong 959 ayat na secara tradisi Jahudi niakuan ginuraton Musa, jala tradisi Jahudi pamasuk bukuon dihorong buku Pentateukh manang lima buku na ginurathon Musa. Dibuku on dicaritahon songondia Musa nungga mamboto na ingkon ro ma tingkina, na ingkon marujung ngoluna. Dipapunggu si Musa ma sude bangso i, jala niulahi si Musa ma mancaritahon nasa uhum, aturan dohot hasintongan hata ni Debata, tu angka generasi na disi, dalan paingothon nasida hagogoon nasida ima sian pangurupion ni Debata, asa unang manimbil nasida dihasatiaan mangulahon uhum ni Debata, ai sian ido hagogoon dohot hamonangan nasida.

 

II.                Hatorangan

Turpuk jamita nta sadarion ima taringot ruhutruhut parhatobanon angka nasida sabangso Jahudi manang Heber. Na tarsurat paboahon sahalak boi gabe hatoban siala ibana mangadop dirina, hata mangadop dirina nmolo dihata Heber didok “yim maker” molo dihata Inggris didok “is sold” na marlapatan digadis dirina tu donganna jolma, mungkin siala parutangon, gabe gogona ma dibahen ibana mangarar utangna i tu donganna i. Diatur Debata uhum taringot parhatobanon angka na sabangso, ima holan 6 (onom) taon ibana gabe hatoban, alai taon papituhon (7) ingkon malua ibana. Jala didok Debata, molo pe nungga malua ibana ditaon papituhon, dang jadi ibana rumar boti dipalua (Jangan lepaskan dia dengan tangan hampa). Artina ingkon dibahen tuanna i tu ibana songon pesangon tu mantan hatobanna i, jala pesangon i ima ingkon sian roha na buas dang sian roha na holit manging, artina adong do silelhonlehon sian roha na buas dohot silehonlehon sian roha na holit, alai molo Debata na lomo rohana angka silehonlehon sian roha na buas. Ia molo halak Jahudi na jolo angka parartaon dietong sian pahanpahanan, artina lam torop pahanpahan sasahalak na mamora ma ibana, siala hatihai alat ekonomi ndada hepeng alai sistem barter do, jala pahanpahan do alat tukar na umum hatiha i, asa ido dizaman on angka hamoraon dietong sian bilangan ni pahanpahanan. Silua manang pesangon na ingkon siparadehon tuan tu hatobanna na malua ima : Birubiru (domba), pardegeanmu (Ibr : Umiggre’neka, Inggr : Thrsshing floor) dohot pangilangan anggur (Ibr : Umiyiqbeka, Inggr : From you winepress). Sian luhut na pinapasupasu ni Jahowa Debatam tu ho, lehononmu tu ibana. Artina, silehonlehon na gabe silua manang pesangon i, ndada boi gabe silehonlehon na manipu alai ingkon silehonlehon na jujur hombar na dijalo ibana sian pasupasu ni Tuhan. Boasa ingkon dibahen Debata uhum manang patik sisongoni tu bangso i, taringot tu parhatobanon?? Tangkas dialusi turpuk jamita nta on, asa marhitehite uhum manang patik ni Debata on, gabe tongtong bangso i marningot, ai nasida pe na jolo hatoban do ditano Misir, gabe ditobus Jahowa Debata. Artina, na dipangido roha ni Tuhan i, asa diulahon bangsoNa, unang ma holan manjalo pasupasu alai dang olo gabe pasupasu tu donganna, unang ma holan manjalo haluaon, alai dang olo paluahon donganna. Uhum manang patik ni Tuhan on, lao mangarahon hita, asa tongtong hita intropeksi diri, asa unang adong ditonga-tonga nta angka bangso ni Tuhan i, gabe tu haginjangon ni roha siala siadongan.

Alai uhum manang patik ni Tuhan on, dang mangihoti molo hatoban i sandiri na mangidohon asa unang dipalua ibana, siala holong rohana mida ho dohot mida isi ni jabum, ai sonang rohana dilambungmu. Artina, dang boi adong pemaksaan kehendak, ingkon sian ias ni roha dohot dos ni roha sambing do, asa boi uhum i dang mangihoti. Ipe ingkon dibahen do partinandaan tu nasida, asa marhitehite tanda i boi gabe botoon, ai ibana sandiri do na mangido ibana asa unang malua sian status hatobanna siala holong rohana tu tuanna i. Dipatorang turpuk jamita nta on partinadaan i ima : Digirik jala turaon pinggolna dijolo ni pintu. Molo dizaman nta molo didok : Digirik manang ditura pinggolna, ima na ditindik. Jadi tangkas ma nta boto, pinggol na marlubang manang tanda digirik manang tindik, ima tanda hatoban. Asai dihalak Jahudi holan baroua na mungga marsuami sambing do na martindik, na patoranghon ibana nungga adong napunasa. Dizaman sonari do praktek tindik dibahen gabe gaya-gaya manang aksesoris. Jala ingkon dijolo pintu dipatupa na mangirik pinggol i, arti dijolo ni pintu patoranghon, dang boi ulaon i diulahon bunibuni, alai ingkon dihapapataron do diulahon. Ido boasa jotjot didok angka na tarsurat, dang lomo roha ni Debata nasa ulaon diulahon dibagasan habunian, ai angka ulaon dosa do na jotjot dipatupa dibagasan habunian. Alai taringot tu hatoban na mangido malua, dang jadi gabe mardongan pingkiran na roa roham lao patupahon angka silua na ingkon silehononmu tu ibana. Siala nungga 6 (onom) taon ibana mangula tu ho jala onom taon ibana gabe pasupasu dingolum. Jala molo ulahononmu songon na dipatikhon Debata taringot uhum tu parhatobanon, pasupasuon ni Jahowa Debata ma ho disaluhut na niulam.

 

III.             Panimpuli

Dizaman nta sonari dang be nta tanda parhatobanon songon na masa dipadan na robi on, siala dizaman nta nungga adong uhum HAM (Hak Azasi Manusia). Alai angka parkarejo nta na sigajigajon, angka ido na tarmasuk hatoban dizaman nta sonarion. Molo nungga pensiun manang malua, angka parkarejo nta, ingkon na uli jala na denggan do silehonlehon nta na gabe silua na dina pensiun manang malua i ibana. Dang jadi hita patupahon angka silua pensiunna dibagasan roha na mangkolit, alai ingkon dibagasan roha na buas. Jala ulaon na denggan i dang boi diulahon bunibuni, alai ingkon diulahon dihapataron, asa unang mangkorhon dosa. Asa molo nungga malua (pensiun) sasahalak sian ulaonna (parkerejoanna), dang jadi maradu mangkolit hita patupahon na denggan tu ibana, alai mardongan habuason, asa pasupasuon ni Debata nasa ulaon nta. Turpuk jamita nta on, lao mangarahon hita onom hal, ima, Naparjolo : Asa unang ginjang roha nta siala siadongan nta, asa tongtong nta ingot ise do hita na jolo, manang intropeksi diri. Napaduahon : Asa unang olo nta marroha na mangkolit, alai maroha na buas ma songon Debata nta. Patoluhon : Martingki do sude dihasianganon, adong tingkina tarihot (hatoban), alai adong do tingkina malua sian nasa ihotihot (hatoban). Paopathon : Ngolu na pinapasupasu ni Debata, ima ngolu na olo berbagi manang na marbasabasa. Palimahon : Ingkon botoon nta do mandok mauliate tu ganup jolma na nungga gabe pasupasu dingolu nta, nang pe i hatoban nta. Paonomhon : Ingkon tongtong do arga nta bahen jolma, nang pe ibana hatoban nta.

 

MINGGU 11 Set.Trinitatis

Tema Minggu            : Pengendalian diri terhadap teknologi/ Manjamothon diri maradophon hamajuon ni zaman

Evangelium                : 1 Korint 6: 12-20

 

I.                   Patujolo

Ragam do latar belakang na mambahen masa angka persoalan ditongatonga ni huria na di Korint, i ma sian latar belakang ni ruas ni huria na marharoroan sian luat, agama (haporseaon), pendidikan dohot status social na marbedabeda, jala lumobi ma i ala daerah Korint i ma kota pelabuhan na ribur na dikunjungi halak. Somal do i, di angka daerah manang kota na ribur laos disi do masa mura tubu jala berkembang subur angka haormuson, pargadombuson, ai tersedia angka sarana-sarana na hombar tusi, mambahen mura jolma i gabe tartait jala tarjorgong tu dosa i.

Lumobi ma di angka ruas ni huria na di Korintus, hombar tu latar belakang dohot keadaan i, hape nunga mamintor tibu ditinggalhon si Paulus din a poso jala na so tang dope haporseaon nasida, huhut di na laos adong muse poda haliluon na mamasuhi ajaran hakristenon i na melegitimasi angka hageduhon i asa gabe mangolu dibagasan hakristenon, holan laho mangoloi hagiot-hagiot ni rohana dohot hisap-hisap ni dagingna. Pangalaho i ma na mambahen lam martamba hagaoron, parbolatbolatan na pola mambahen masa angka na marparkaro ditongatonga ni huria i.

 

II.                Hatorangan

Porlu botoonta, ngolu dohot haluaon na tajalo holan ala asi ni roha ni Debata do. Alai na gabe parsualon; boha do pola ni Barita Nauli na boi gabe standard dibagasan ngolu ni hajolmaon jala na gabe hagogoonta laho mandalani ngolu manang gabe panjamothon diri ta maradophon hamajuan ni zaman sahat ro diujungna? Boha do standard na? Jala standart na songon dia do? Mansai ringkot do nian gogo i; sai luluan ni jolma do hagogoon. Nang sian gogo ni pamatang, hagogon ni arta, hagogoon ni bisnis, hagogoon ni hamajuon ni zaman. Mansai ringkot do hagogoon alai ndada sudena i martujuan tu na denggan. Alai mansai godang do hagogoon namangagohon, ia so molo hagogoon ni portibi on na manait roha ni jolma i gabe mandao sian adopan ni Debata? siparungkilhononhon do i! Ai ia hagogoon mansai ringkot do dihaporluhon laho mandalani ngolu, siala ia so adong hagogoon, mansai maol do jolma i martahan dibagasan ngoluna. Alai molo gogo ni portibi on parsatongkinan do ndang manongtong, tu dia ma lapatan  ni i? Dung tadingkononta portibi on, margogo do hagogooon na tadok ondeng laho paluahon? Dison ma parsualonna na tung andul marasing sian hagogoon ni Barita Nauli.

Domu tu persoalan pangaangkupon i, ia di huria Korint naung talpe tu pangalaho kompromis tu pangalangkupon i jala manenganengahon diri nasida. Ala ni i tujuan ni poda ni apostel Paulus di turpuk on ndada holan baoa na mangulahon pangalangkupon i, alai dohot do nang sikap ruas ni huria di Korint laho mangadopi i. Ido umbahen didok apostel i : “Ndnag diboto hamu?”, lapatanna naung diboto ruas na di Korint i do na masa i ndang tingkos. Tangkas do di Padan na Robi di orai do pangalaho pangalangkupon ni baoa dohot pardihuta ni amana (3 Musa 18: 8; 20: 11; 5 Musa 22: 30). Pangalaho sisongon i gabe bura nang hamatean (5 Musa 27: 20). DI angka halak sileban, nang halak Gorik dohot Rom, pangalaho sisongon i ima pangalaho harorangon. Dipamasa do uhuman di angka na mangulahon sisongon i, hape ia huria Korint ndang tegas tu angka na mangu;ahon sisongon i.

Ala ni i sasintongna ruas ni huria Korint ingkon patuduhon sikap:

a. Maila mamereng na masa sisongon i, ndada na gabe las rohana;

b. Ingko sipabalion nasida do angka ruas na mangulahon sisongon i tu sibolis.

Molo didok Apostel Paulus sipabalihon tu sibolis boi do lapatan ni i, sipasidingon sian punguan ni halak na porsea (bnd. 1 Tim 1: 19-20), lapatanna asa unang bali pangalaho pangalangkupon i mannag ditiru ruas ni huria Korint. Ido umbahen didok si Paulus: “unang ma hamu sarombang dohot portibi on.” Jala pamatang na mardosa i sipasahaton do tu sibolis asa mago pamatangna i. Hata ‘pamatang’ manang ‘sarx’ dilapati na bersifat dosa; napaduahon songon pamatang ni daging. Alai na dipatuduhon dison ima pamatang na bersifat daging. Maniaphon pamatang marhite sibolis dilapati doi songon ulaula ni Debata laho pabadiahon fisik ni halak na mardosa i. Namaniaphon pamatang i ima sada konsekuensi sian pabalihon nasida manang disiplin ni huria. Tung pe nian songon uhuman do i alai dipatupa i laho pauliulihon partondionna. Mungkin dipingkiri apostel Paulus molo so adong dukungan partondion sian angka halak Kristen, boi do gabe lungun roha ni na hona bali  i, jala anggiat ma gabe muba rohana sian angka dosana. Ala ni i dipaujung Apostel Paulus marhite sipaingot tu huria Korint molo sikap na manengahon diri i na so olo mangatasi persoalan i sada pangalaho na so denggan.

 

III.             Panimpuli

Hea do ra hita mambege pandohan; “Tidak ada kucing yang menolak ikan” sintong do pandohan i. Molo tapeakhon santopik gulamo i dijolo ni huting, ndang pola piga menit, nunga suda habis i sude. Laos songon i do dosa i; diboto sibolis i do angka dia do na tumabo di roha ni jolma i. Ido umbahen angka pangunjunan i ni dosa i ndada hea i angka na so tabo. Jala ditingki ro dosa i manait rohanta, disi ma jolma i tarunjun laho mandaisa. Ido umbahen ditingki madabu tu bagasan dosa, jotjot jolma mandok “khilaf” atau “abis enggak tahan, sih. “Ala ni i dipaingot Apostel Paulus ndada boi Debata unjunan. Asa unang lupa hita dipudi ni dosa na mansai tabo berengon i, adong muruk ni Debata tu hita. Ala i na mampu do hita mangadopi pangunjunan i ala diboto Debata do angka kemampuanta; jala disi ma hita ro mangido pangurupion dohot hagogoon sian Debata asa tartaon hita namasa pangunjunan dihita jala dilehon dalan laho haruar sian pangunjunan i. Jala mardonganton Debata monang ma hita maralohon sibolis dohot pangunjunan i. Goar ni minggunta ima Minggu Okuli: Sai mangaranap do matangku tu Jahowa; asa sai taingot tongtong mangido asi ni roha ni Debata di tingki ro angka pangunjunan dbagasan ngolunta asa margogo haporseaonta mangadopisa songon topik ni minggunta na mandok: Dai jala Ida hamuma Denggan basa ni Jahowa. Asa di angka na porsea dibagasan Jesus Kristus sai mangaranap mida Jahowa pardengganbasa i, na tuk manaluhon sumbia ni si bolis dohot hamatean. Jala margogo situtu do angka tangiang ni partigor molo dihaburjuhon. Amen  

Tags :

BPPPWG MENARA KRISTEN

KOMITMEN DALAM MELAYANI

PRO DEO ET EIUS CREATURAM

  • PRO DEO ET EIUS CREATURAM
  • COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
  • ORA ET LABORA

INFORMASI KEPALA BPPPWG MENARA KRISTEN
  • : Pdt Hendra C Manullang
  • : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
  • : crisvinh@gmail.com
  • : menarakristen@gmail.com
/UMUM

Post a Comment

Tedbree Logo
BPPPWG Menara Kristen Silahkan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim