-->

sosial media

Thursday, 29 June 2023

KHOTBAH 02 JULI 2023; MAZMUR 89 : 15 - 18 ( HIDUP DALAM KEADILAN DAN KASIH SETIA TUHAN )

 


I.      Pendahuluan
Mazmur 89 adalah sebuah refleksi mengenai kesetiaan Allah kepada Daud dan keturunannya, serta keagungan dan kekuasaan-Nya sebagai Sang Pencipta. Mazmur ini juga menggambarkan kerinduan penulis untuk melihat keadilan, kasih setia, dan berkat Allah dalam hidupnya. Mazmur 89 ini dimulai dengan pernyataan tentang kesetiaan Allah kepada Daud dan keturunannya. Penulis Mazmur menggambarkan perjanjian yang Allah buat dengan Daud, di mana Allah berjanji akan mengokohkan takhtanya selamanya dan membangun sebuah kerajaan tak berkesudahan.
Namun, pemazmur juga menyaksikan kehancuran dan kekacauan yang terjadi di sekitarnya. Pemazmur juga mengajukan pertanyaan kepada Allah tentang mengapa umat-Nya menderita dan mengalami kehancuran. Ia berharap agar Allah melihat penderitaan mereka dan mengasihani mereka. Ia memohon kepada Allah agar mengembalikan keberkahan dan kemuliaan yang telah dijanjikan-Nya kepada Daud dan keturunan-Nya. Pada akhirnya, Mazmur 89 ini diakhiri dengan penekanan pada kesetiaan Allah yang abadi. Penulis Mazmur menyatakan bahwa Allah tetap dalam kasih setia-Nya meskipun umat-Nya berbalik melawan-Nya.

II.     Isi
Dalam Mazmur 89:15-18 ini, pemazmur menggambarkan sukacita dan keberkatan bagi bangsa yang mengenal dan berjalan di hadapan Allah. Hal-hal apa saja yang membuat mereka merasakan sukacita sehingga bangsa Israel bersorak sorai?
1.      Karena mereka hidup dalam cahaya wajah-Nya (ay. 16)
Mereka yang hidup dalam terang wajah-Nya akan merasakan kebahagiaan dan kegembiraan yang berkelanjutan. Artinya Mereka akan mengatur diri mereka sendiri dengan arahan-arahan-Mu, akan dituntun oleh mata-Mu. Dan mereka akan bersuka dalam penghiburan-penghiburan-Mu. Mereka akan mendapatkan kebaikan Allah. Kita berjalan dalam terang Tuhan apabila kita mendapatkan semua penghiburan kita dari kebaikan Allah dan dengan sangat berhati-hati menjaga diri kita tetap di dalam kasih-Nya.
2.      Karena nama Tuhan dan keadilan-Nya (ay. 17)
Bangsa Israel bersorak-sorai sebab di dalam nama-Nya, di dalam segala hal yang dengannya Ia telah menyatakan dirinya. Orang-orang yang bersorak-sorai dalam Kristus Yesus, dan menjadikan Allah sebagai sukacita dan kegembiraan mereka, pasti mempunyai banyak hal untuk bersukacita. Mereka bermegah karena keadilan Tuhan dan bukan karena keadilan mereka sendiri.
3.      Karena kekuatan dan perlindungan Allah (ay. 18-19)
Pemazmur menyadari bahwa kekuatan dan perlindungan yang diperoleh bangsa ini berasal dari Allah. Dia mengaku bahwa Allah adalah perisai mereka, Pelindung yang setia. Ia juga mengaku bahwa Israel memiliki Allah sebagai raja mereka, yang dikuduskan oleh kehadiran-Nya.
Dengan berdasar pada mazmur inilah kita mengenal Allah sebagai Allah yang Kasih dan Adil. Dalam konteks Kristen, “Kasih Tuhan” mengacu pada cinta dan belas kasih yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia. Konsep ini merupakan inti ajaran Kristiani dan terikat erat dengan karakter dan sifat Allah yang dinyatakan dalam Alkitab (1 Yoh. 4:8) Dalam Alkitab, Allah dinyatakan sebagai sumber cinta yang tak terbatas dan kasih yang sempurna. Kasih Allah tidak terbatas oleh waktu, keadaan atau tindakan manusia. Kasih Tuhan tidak hanya terbatas pada keselamatan spiritual manusia saja, tetapi juga meliputi kepeduliaan-Nya terhadap kebutuhan fisik, emosional dan social umat manusia. Kasih Tuhan dapat dirasakan dan dialami melalui berkat, perlindungan, penyembuhan, dan pertolongan. Puncak dari Kasih Allah itu nyata di dalam pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk menyelamatkan orang-orang berdosa (Yoh. 3:16). Keselamatan melalui Yesus Kristus adalah peristiwa yang tak terbantahkan yang memperlihatkan kasih Tuhan kepada manusia. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk meragukan kesetiaan Tuhan. Karena Allah telah membuktikan kasih-Nya yang besar dan mustahil Ia mengingkari janji-Nya.

III.    Refleksi
1.    Mazmur ini mengajarkan kita untuk tetap percaya pada janji-janji Allah meskipun kita menghadapi tantangan dan penderitaan dalam hidup kita, serta mengandalkan keagungan dan kekuasaan-Nya sebagai sumber pengharapan dan penyelamatan. Sejarah adalah bukti janji Tuhan. Dasar keyakinan kita terhadap janji setia Tuhan adalah bahwa Ia berkuasa atas alam semesta. Dialah pemilik langit bumi dan berkuasa serta memerintah seluruh sejarah kehidupan manusia. Kebenaran, keadilan, kasih dan kesetiaan-Nya menjadi cara Allah menopang dunia.

2.    Kasih Allah di dalam Tuhan Yesus yang mendorong kita untuk meniru kasih Allah dalam hubungan dengan sesama manusia. Kasih Tuhan menjadi landasan bagi perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran serta mengasihi sesame seperti diri sendiri (Mat. 22:37-39).

3.   
Sebagaimana Allah tetap setia pada janji-Nya, demikian juga umat percaya didorong untuk hidup setia di hadapan Tuhan serta setia dalam hubungan dengan sesamanya, baik dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan bergereja. Seseorang akan disebut setia pada janji ketika janji itu ditepati. Setialah pada janji dan jangan mengingkarinya.


Tags :

BPPPWG MENARA KRISTEN

KOMITMEN DALAM MELAYANI

PRO DEO ET EIUS CREATURAM

  • PRO DEO ET EIUS CREATURAM
  • COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
  • ORA ET LABORA

INFORMASI KEPALA BPPPWG MENARA KRISTEN
  • : Pdt Hendra C Manullang
  • : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
  • : crisvinh@gmail.com
  • : menarakristen@gmail.com
/UMUM

Post a Comment

Tedbree Logo
BPPPWG Menara Kristen Silahkan bertanya kepada kami. Kami siap membantu Anda
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Kirim