I.I. Pendahuluan Kita
semua pasti menginginkan kehidupan yang berbahagia, dan kehidupan yang berbahagia
itu indentik dengan kehidupan yang selamat. Dari pagi, siang, sore dan malam
kita selalu ingin selamat. Terbukti dengan ucapan yang sering kita ucapkan,
misalnya, selamat pagi, selamat siang dan lain-lain. Ditambah lagi dengan
ucapan selamat ulang tahun, selamat menempuh hidup baru. Juga dalam berbagai
aktivitas, kita berharap agar kita selamat dalam pekerjaan, selamat dalam
perjalanan dan selamat dari segala jenis penyakit. Artinya, dalam segala kita
ingin beroleh keselamatan, terlebih keselamatan atas jiwa kita yang bersifat
kekal. II.Isi Roma pasal 11 mengisahkan tentang bagaimana Tuhan akan memulihkan
bangsa Israel di hari-hari terakhir. “Adakah Allah mungkin telah menolak
umat-Nya (bangsa Israel)”? Pertanyaan Paulus ini masuk akal saat dia di Roma.
Jika penolakan Israel terhadap Injil entah bagaimana konsisten terhadap rencana
kekal Allah (Roma 9:1-29) dan itu adalah pilihan Israel sendiri (Roma
9:30-10:21), maka apakah ini berarti bahwa nasib Israel telah ditentukan, dan
memungkinkan tidak adanya pemulihan? Dikatakan, “Sekali-kali tidak!” Berarti
jawabnya “tentu saja tidak”! Meskipun keadaan mereka saat ini ditolak oleh
Allah, Israel tidak dibuang untuk selamanya. Paulus akan menjelaskan mengapa
demikian.
1.Sebab Allah Tidak Menyesali Kasih Karunia dan Panggilan-Nya (ay.
29) Ini
alasan sebenarnya mengapa Tuhan tidak menyerah pada Israel. Prinsip, yang
dinyatakan oleh Paulus ini, menghibur kita juga. Artinya, Tuhan yang memilih
Israel menjadi umat yang dikasihi-Nya dan tidak menyerah pada mereka, juga
tidak akan menyerah pada kita, sekalipun kita keras kepala dan memberontak
seperti bangsa Israel. Tuhan adalah Tuhan yang penuh belas kasihan, yang
mengampuni dan memulihkan anak-anak-Nya. Tuhan memberikan jalan terbuka untuk
pemulihan, saat kita bertobat dari dosa-dosa kita. 2.Sebab Kemurahan Allah atas Semua Orang (ay. 30-32) “Kamu dahulu tidak taat kepada Allah” artinya orang Kristen bukan Yahudi semulanya tidak taat. Namun
Tuhan tetap menunjukkan belas kasihan kepada mereka khususnya dikarenakan oleh
ketidaktaatan Israel. “Beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka” artinya Allah menolak bangsa Israel (di zaman Perjanjian Baru)
karena pemberontakannya, dan menyelamatkan orang bukan Yahudi selama zaman
Perjanjian Baru. Dalam pengertian ini, Tuhan mengizinkan ketidaktaatan Israel
untuk kebaikan bangsa-bangsa lain. Jadi, Ia juga dapat menyatakan belas kasihan
yang ditujukan kepada orang bukan Yahudi atas belas kasih-Nya kepada Israel. “Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan” artinya saat Tuhan memberikan Hukum-Nya, Ia tahu bahwa baik
orang Yahudi maupun bukan Yahudi tidak dapat mematuhi Hukum dan malah menjadi
pelanggar hukum. (“Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun
tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang
mencari Allah.” Roma 3:10-11; “Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah.” Roma 3:23) Dikatakan
lagi, “Supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua” Baik
mereka orang Yahudi atau orang bukan Yahudi, Tuhan telah menunjukkan belas
kasihan kepada semua orang dengan menawarkan Putra tunggal-Nya Yesus Kristus
untuk menjadi Juruselamat yang sempurna dengan berkorban untuk kita semua (“Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh
Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak
percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama
Anak Tunggal Allah.” Yohanes 3:16-18).
III.Aplikasi 1.Bangsa-bangsa,
baik orang Yahudi atau orang bukan Yahudi, semuanya akan memuji Tuhan atas
belas kasihan-Nya yang besar dengan mengirimkan seorang Juruselamat bagi kita
semua. 2.Jika
Anda secara pribadi telah menerima Yesus, sebagai Juruselamat Anda, maka Anda
akan terus-menerus memuji Tuhan atas rahmat-Nya yang besar kepada Anda! 3.Apakah
ini juga menjadi kesaksian dan pengalaman pribadi Anda? Jika tidak, maka Anda
sekarang harus menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi Anda!
Post a Comment